Bismillahirrohmanirrohim
Beliau adalah Bapak Sutrisno dan Ibu Rini Retnosari yang
diberi mandat oleh jurusan sebagai pengampu dari kuliahku ini. Dan baru pertama
kali dalam sejarah (mungkin), Pak Tris turun gunung untuk mengajar matkul ini.
Pak Tris ini sangat terkenal di Jurusan Kimia UM sebagai salah satu legenda
Kimia Organik bersama Bu Siti, Bu Dedek dan Pak Aman. Beliau sangat prooo
sekali guys ilmunya, ketegasannya warbyasah yang mampu melelehkan kalian. Yuk
simak ceritaku.
When I first met Pak Tris, it all seemed so ordinary. No
idea how will my story be. Berdasarkan pengamatanku, kuliah Kimor 2 ku ini
terbagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama dan ketiga kuliah ceramah seperti biasa
oleh Pak Tris dan sesi keduanya adalah presentasi dari mahasiswa. Dalam kuliah
ini, peran Bu Rini bisa dibilang sebagai asistennya Pak Tris. Beliau melengkapi
Pak Tris bila ada yang kurang-kurang dan juga pengganti Pak Tris bilamana Pak
Tris tak hadir. Pak Tris ini jarang nggak hadirnya guys, beliau such kind of
orang yang berdedikasi tinggi terhadap tanggung jawab mengajarnya disamping
tugasnya yang kebanyakan berlalu-lalang di Graha Rektorat. Misalpun beliau
absen gitu guys, pasti minta ganti pertemuan (cuma masalahnya mahasiswanya yang
ogah-ogahan, ‘piece’ wkwwkwk). Selain itu, beliau orangnya on timeee bangeet.
Masalahnya kelasku itu kuliah Kimor 2 jam ke 7-8, di sisi lain, ada kuliah
Andesnya Bu Fariati di jam 5-6. Yaa tahu sendiri lah kuliah presentasi Andesnya
Bu Fa gimana, wkwkwk. Presentasinya sudah selesai sebelum istirahat eeeh, belum
tambahan ceritanya Bu Fa yang menemani hari-hariku sampai waktu istirahat
habis, wkwkwk. Untung kuliahnya hari Senin atau Kamis gitu, jadinya aku puasa.
Tapi, gimana-gimana perlu waktu istirahat buat sholat. Alhamdulillahnya Pak
Tris dan Bu Rini ngasih waktu sholat sekitar 1 jam gitu. Karena kita yang takut
banget buat nyetop ceritanya Bu Fa, yaa gimana lagi, berulang-ulang hal ini
terjadi, hingga bisa dikatakan terjadi duel antar 2 legenda kimia ini saat Bu
Fa bertemu Pak Tris pada jam kuliah yang seharusnya Pak Tris sudah mulai (7-8).
Back to main topic. Seperti yang sudah kusebut, sesi pertama
diisi dengan ceramah materi, yaitu tentang penamaan senyawa organik beserta
sifat fisik dan kimianya, baik menurut IUPAC, trivial maupun common name. Yang
kebanyakan dipakai yaitu IUPAC, jadi yang trivial dan common name nggak usah
terlalu dipikir. Di sesi ini Pak Tris menyuruh kami untuk menghafalkan
nama-nama homolog rantai karbon mulai dari 1 – 90 an. Pak Tris juga sering
banget membadeki kami (memberi kuis singkat) tentang penamaan senyawa
sampai-sampai beliau hafal nama-nama mahasiswa yang jarang bisa njawab.
Oh ya, yang paling berkesan dari Pak Tris ini orangnya
perfeksionis banget. Pemakaian Bahasa Indonesia kalian harus bakuuuu banget.
Dilarang memakai kata “nggak”, “cuma”, dll yang aku lupa. Kalian juga nggak
boleh menjawab kalau “karbon memiliki 4 tangan”, harusnya “karbon memiliki
valensi 4”. Yang paling tak terlupakan juga itu saat beliau menanyakan kepada
kami contoh dan sumber alkana dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan mahasiswa
nggak tahu sehingga beliau marah. Beliau itu minta jawabannya bensin. Di bensin
kan ada isooktana dan n-heptana. Terus dhibungin dengan angka oktan dari situ.
Pak Tris juga tanya apakah warna alkana itu biru? Jawabannya tidak, warna biru
itu dari pewarnanya, bisa dipisahkan dengan distilasi kalau misal mau
memurnikan. Ya, itulah salah satu klip berkesan dari beliau yang mana pada saat
itu beliau sangat marah ketika tidak ada yang bisa jawab (ya semuanya juga
takut buat jawab) dan gimana lagi, kitanya sudah kadung down dinyek-nyek beliau
kalau “gitu saja nggak tahu”.
Sesi satu ini diakhiri dengan ulangan. Yang mana ulangannya
sangat WOW. Isinya penamaan dan menggambar struktur, ada juga meramal urutan
sifat fisik kalau nggak salah. Kenapa WOW? Karena soalnya buanyaaak dengan
waktu yang singkat. Kalau nggak salah sih cuma 4 ya, tapi anaknya itu loo, bisa
sampai a-o.
Lanjut ke sesi dua. Sesi ini membahas tentang reaksi-reaksi
yang berkaitan dengan kelompok-kelompok senyawa organik. Berbeda dengan sesi
pertama yang disajikan oleh Pak Tris dengan cara ceramah, di sesi ini,
mahasiswa sekelas akan dibentuk menjadi beberapa kelompok dan dibagi tugas oleh
Bu Rini mengenai topik yang disajikan. Kebetulan dan alhamdulillahnya, waktu
itu aku sekelompok dengan Sofiyatul mendapatkan topik adisi alkena dan alkuna.
Termasuk mudah seh alhamdulillahnya topik ini, karena kita kan pasti sudah
mendapat sedikit basicnya di SMA dulu, dan tinggal ditambah-tambahi sedikit lah
sekarang. Ditambah lagi, disini Pak Tris menuntut kita untuk bersumber pada suatu
buku, jadi kami menggunakan Fessenden sebagai rujukannya, sangat lengkap dan
jelas disajikan disana. Pada presentasiku juga, disana juga aku beri sekilas
tentang mekanisme reaksi begitu, jadi biar tahu dasarnya mengapa ada hukum
Markovnikov dan anti-Markovnikov. Sebenarnya itu sedikit overlap dengan bahasan
mata kuliah Organik Fisik.
Di sesi 2 ini banyak drama yang terjadi juga, wkwkwkwk.
Salah satunya dan paling terparah yang aku baru tahu saat Pak Tris tidak bisa
menahan amarahnya ketika melihat presentasi dari mahasiswa yang terlihat tidak
niat dalam membuatnya dan tidak bisa mempresentasikan dengan baik. Di momen
itu, baru pertama kali aku tahu Pak Tris mengumpat, hmmm, parah sekali kan
berarti memang itu kesalahan. Yaa pastinya kalian pernah tahu kan teman kalian
mungkin kalau presentasi misal cuma kopas dari blog, atau gabut cuma dibikinin
teman dan akhirnya presentasi cuma modal maju, mbaca PPT doang semuaaa cuma
dibaca aja. Yaa kayak gitulah tipe-tipe mahasiswa yang bikin murka Pak Tris. Terus,
ada juga yang dimarahi gara-gara bicaranya yang tidak baku, PPTnya yang tidak
konsisten, dll. Bisa dibilang sulit sih untuk memuaskan Pak Tris itu, standar
beliau termasuk tinggi dan perfeksionis. Ditambah lagi dengan kegamblangan
beliau dalam menyampaikan kritik, siap-siap mental saja pokoknya, anggap
penguatan mental. Tapi gimana-gimana yaa kita harus prepare the best lah
pokoknya sebelum presentasi, biar nggak terlalu disemprot. Paling enak juga itu
kalau lo jadi presenter yang pertama. Disitu kan lo bisa sebagai penentu
standar untuk presenter-presenter berikutnya dan juga nilainya kan belum
terstandar begitu, jadi ada poin plusnya lah. Ditambah juga kalau presentasinya
temenmu lebih bagus, toh ya kamu nggak akan dimarahi karena sudah maju sebelumnya.
Oh ya, Pak Tris ini tipe-tipe dosen yang menuntut mahasiswa
paham terhadap penjelasannya. Seluruh mahasiswa musti dan kudu paham. Bisa
dibilang tipe-tipe perfeksionis gitu. Tapi yaa gimana yaa, emang dosen kan harus gitu. Tapi yaa mahasiswa namanya juga
beragam, ada yang paham, ada yang kuliah haha hihi doang, ada yang ngantukan,
dll, kalau menurutku yaa nggak bisa kalau semuanya dituntut paham, sesuai
dengan usaha mereka sih harusnya, lagian mereka juga sudah dewasa. Dengan sifat
yang kuceritakan itu, Pak Tris makanya suka membadeki mahasiswa-mahasiswa yang
sekiranya kurang bisa (mesti diapal) dan sambat (mengeluh) yang sangaat kecewaa
gitu nadanya kalau semua pada gak bisa. Such a great lecturer sih menurutku,
beliau mau mahasiswa bisa, tapi malah mahasiswanya yang gak mau bisa dan usaha,
mungkin juga dari metodenya sih relatif kan ada yang cocok ada yang nggak.
Quotes yang paling sering beliau ucap yaitu “TIDAK ADA ILMU YANG TIDAK
MENGHAFAL”.
Di sesi terakhir, Pak Tris
kembali berceramah dalam menyampaikan materi tentang benzena beserta
reaksi-reaksinya dan juga reaksi Diels-Alder. Sakjane yaa kalau menurutku ituu,
weenaak ono Pak Tris lek ngajar, jelas dan memahamkan, seperti master-master
gitu. Sebelum ujian akhir, Pak Tris minta tambahan jam untuk mempersiapkan kami
menghadapi ujian bersama. Besoknya, pas kita ujian, ujiannya bersama tentunya
(satu angkatan soalnya sama), kelasku ujian 2 soal dong. Satu soalnya Pak Tris,
satunya soalnya Tim Dosen Organik. Mantap gak itu, double ujian, tapi satu waktu.
Keduanya beda style banget, yang satu Pak Parlan’s style, satunya soalnya Pak
Tris yang kemarin diberikan pas persiapan itu (beberapa diubah sedikit). Kalau
stylenya Pak Parlan, pokoknya khatamin aja tuh bukunya beliau.
Yaa, sekiranya sekian dari
saya tentang berbagi pengalaman kuliah Kimia Organik 2. Saat itu juga, saya
membuat tabel rangkuman tentang reaksi-reaksi organik, bisa kalian unduh disini
bila berminat.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)
Ngakak aku baca war antara bu fa sama pak tris nya 😂
BalasHapusSaya jadi ingin mengetahui rasanya di ajari oleh bapak Sutrisno :v
BalasHapus