Bismillahirrohmanirrohim
Hai guys, kali ini masih lanjut review kuliah yaa. Postingan
ini akan membuka review perkuliahan semester 4. Di sini aku mau mbahas tentang
kuliah praktikumnya. Kali ini kugabungin ya guys bahasan praktikumnya
(Praktikum Kimia Fisik 1 + Kimia Organik 1 + Kimia Anorganik) biar nggak jadi 3
postingan panjang, wkwkwk. Pertama, biar kuperkenalkan dosen pengampunya.
Prakimfis 1 ada Bapak Ridwan Joharmawan bersama Bapak Ida Bagus Suryadharma,
Prakimor 1 ada Bapak Aman Santoso bersama Ibu Laurent Octaviana dan Prakimanor
ada Bapak Muchson yang berduet dengan Bapak Suaidy / Edi. Kalau dipaksa
ngurutin enaknya, menurutku sih paling enak itu Prakimfis 1, terus Prakimor 1
dan terakhir Prakimanor, ntar juga kalian tahu kenapa. Overall sih,
alhamdulillah yaa, kuliah praktikum di semester ini ringan, tidak terlalu berat
dan gak jelas.
First, let me tell you about kuliah Praktikum Kimia Fisik 1,
yang paling lovable dari kedua lainnya. Secara praktikum sih biasa aja yaa.
Tapi heii, ini Kimia Fisik heloo. Kalian bakal pertama kalinya dikenalin sama
alat canggih yaa di Praktikum Kimia Fisik. Di prakimfis 1 ini, aku baru kenal
yang namanya shaker, kalorimeter bom dan termometer Beckmann. Termometer
Beckmann ini termometer mahal yang punya keteilitian tinggi, dibungkusnya pun
sama tabung dari kulit (semacam kulit ular mungkin, wkwkwk).
Untuk jurnalnya, standar saja kok, enaknya sih kita nggak
perlu menjawab pertanyaan yang ada di setiap babnya (kalau di prakimfis 2 sih
aku disuruh). Untuk laporan mantap betul, kita diperbolehkan untuk mengetik
Laporannya dikumpulkan dalam hardfile dan softfile (melalui emailnya Pak
Ridwan). Oh ya, mekanisme percobaan prakimfis 1 ini menggunakan sistem rolling.
Penjelasannya seperti ini, pada tengah semester pertama, percobaan yang
dilakukan adalah percobaan 1-5. Di minggu awal melakukan percobaan, kelompok 1
dan 6 melakukan percobaan 1, kelompok 2 dan 7 melakukan percobaan 2, dst.
Minggu berikutnya akan rolling, kelompok 1 dan 6 melakukan percobaan 2,
kelompok 2 dan 7 percobaan 3, dst hingga semua kelompok merasakan semua
percobaan.
Untuk pretestnya, santai saja, percobaan pertama tidak ada
pretest, lalu percobaan berikutnya, kalian akan dapat pretest dari kelompok
sebelumnya yang melakukan percobaan tersebut. Jadi, si pemberi pretest ini
tidak akan mengikuti pretest di kelompoknya saat itu. Oh ya, di minggu pertama,
kalian bakal dibagi kelompok (as usual),
lalu minggu berikutnya kalian akan presentasi mengenai percobaan pertama
kalian untuk diterangkan kepada teman kalian yang lain (sharing-sharing gitulah
pokok).
Enaknya kuliah ini ditangani Pak Ridwan itu, ada
sistem-sistem tertentunya yang khas. Di awal percobaan (mulai diterapkan saat
percobaan kedua), salah satu perwakilan dari kelompok akan sharing mengenai
hambatan-hambatan yang ditemuinya di percobaan yang dilakukannya minggu lalu
kepada kelompok yang akan melakukan percobaan tersebut. Diharapkan dengan
sharing ini, pelaku percobaan bisa meminimalisir kesalahan. Selain itu, di
akhir percobaan, sebelum keluar kelas, Pak Ridwan mengharuskan kami untuk
membuat evaluasi terhadap diri sendiri. Evaluasinya berisi seputar apa yang
kita dapatkan hari ini, peningkatan apa yang kita dapat, kesalahan apa yang
kita lakukan dan cara memperbaikinya agar tidak terulang, dll. Nah, yang paling
menarik dari prakimfis 1 ini, dan selalu jadi favoritku adalah ketika ada
aturan bahwa kelompok yang terakhir selesai praktikum, diharuskan untuk
menyanyi di depan kelas. Awalnya agak malu begitu guys tampil di depan kelas,
eeeh lama-lama kok enak gituu, seruuu. Yaudin dong, kelompokku tak buat
terakhir selesai saja terus biar bisa nyanyi, wkwkwk. Lucu-lucu dan seru-seru
pokoknya performancenya dulu itu, malu-maluin, wkwkwk. Cuma Pak Ridwan yang bisa
gini guys. Terakhir, kalau untuk ujiannya, prakimfis itu akan selalu ujian
tulis guys, santuy.
Selanjutnya yaitu Prakimor 1. B aja sih pandanganku tentang
praktikum ini. Cukup banyak reaksi-reaksinya yang aku gagal melakukannya,
wkwkwk. Tapi yang enak dari praktikum ini adalah kita bakal belajar skill baru,
yaitu skill menentukan titik didih dan titik lebur senyawa. Untuk ujiannya,
berbanding terbalik dengan prakimfis yang selalu ujian tulis, prakimor ujiannya
bakal selalu ujian praktik. Ujian pertama yaitu identifikasi sampel organik
berdasarkan sifat fisiknya, jadi lo nanti bakal menentukan titik didih sekalian
menentukan massa jenis, flamability dan kelarutannya dalam air. Paket komplit
gitu lah pokok. Ujian keduanya, yaitu identifikasi sampel organik berdasarkan
reaksinya. Enak kok ujiannya, berasa jadi detektif / orang forensik begitu yang
nguji-nguji sampel yang tidak diketahui. Hasilnya bisa beda-beda tapi nanti
tiap mahasiswa.
Aku awalnya ragu dengan ujianku, tapi alhamdulillah dapat
nilai bagus juga kok akhirnya. Untuk laporannya, prakimor ini no ketik-ketik
club. Untuk jurnalnya, asyik banget tapi, Bu Laurent mengubah mindset kami
bahwa jurnal praktikum harus selalu tulisan monoton yang membosankan. Beliau
menyarankan kepada kami untuk mengubah jurnal tulisan menjadi jurnal
gambar-gambar prosedur yang singkat padat begitu, jadi mudah dipahami. Esensi
membuat jurnal itu sebenarnya agar mahasiswa paham prosedurnya, tidak membuka
prosedur lagi saat praktikum. Mulai dari sinilah, akhirnya jurnal prakimorku
yang panjang lebar itu alhamdulillah jadi singkat. Metode ini apalagi paling
kerasa manfaatnya di jurnal prakimor 2 bab biomolekul. Oh ya, untuk pretestnya,
enak kok, tahu sendiri lah Pak Aman gimana. Aman lah pokok. Kadang juga
pretest, kada juga enggak. Yang pinter-pinter rayu beliau saja biar nggak
pretest, wkwkwk. Ini ada beberapa hasil pretestku yang bisa jadi sumber referensi kalian.
Terakhir, mari membahas tentang prakimanor. Praktikum ini
kebanyakan membahas tentang reaksi-reaksi yang terjadi pada unsur-unsur
golongan utama dan transisi serta ditambah dengan kompleks-kompleks dan
sintesis. Praktikum ini memberiku skill tentang sintesis kristal dan juga cara
rekristalisasi garam untuk pemurniannya. Prakimanor ini kurang lebih mirip
dengan praktikum DDKA, dimana yang diurus mayoritas tentang endapan dan
warna-warna. Ruibeeett bangeet, dengan unsur sebanyak itu di tabel periodik
(gak semua sih, tapi tetap saja banyak), reaksi-reaksi yang ruwet dan warnanya
yang colorfull, prakimanor ini layak untuk menyandang gelar praktikum terribet.
Reaksinya puanjanggg-puanjaaangg, sampek Pak Edi membuatkan format khusus untuk
menulis jurnal, laporan sementara dan laporan akhir. Yang biasanya jurnalmu
jadi 1 halaman, sekarang jadi dua kali lipat menjadi 2 halaman. Puji syukur
alhamdulillah sekali aku telah melewati masa-masa kritis itu.
![]() |
Pretest Prakimor 1 |
Pretestnya kalau versinya Pak Muchson sulit banget guys.
Kemampuan meramal kalian sangat dibutuhkan, wkwkwk. Bakal ditanyain, hasil
reaksinya nanti gimana dan warnanya apa. Kemudian, untuk ujiannya, santai saja
guys, ujiannya cuma satu kali di akhir. Bakal dikasih prosedur apa ditambah
apa, yang kalian perlu lakukan hanya mematuhi prosedur itu lalu tulis hasilnya
dan reaksinya. Seingetku sih begitu yaa, ini sudah setahunan kira-kira, jadi
kurang inget.
Overall, segitu saja deh guys cerita dariku. Termasuk enak
looh kuliah praktikum di semester 4 ini daripada semester 5 nanti, nikmati
saja. Paling ribet dan panjang yaa prakimanor itu. Tips dari aku sih, pastikan
kalian bisa bagi shift laporan agar tidak menumpuk yaa. Udah seh, itu aja.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)
Review SMT 5 nya ada kak?
BalasHapus