Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Senin, 31 Desember 2018

Meskipun Satu Minggu 3 Praktikum, Alhamdulillah Semuanya Asyik

Share
Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Hai guys, kali ini masih lanjut review kuliah yaa. Postingan ini akan membuka review perkuliahan semester 4. Di sini aku mau mbahas tentang kuliah praktikumnya. Kali ini kugabungin ya guys bahasan praktikumnya (Praktikum Kimia Fisik 1 + Kimia Organik 1 + Kimia Anorganik) biar nggak jadi 3 postingan panjang, wkwkwk. Pertama, biar kuperkenalkan dosen pengampunya. Prakimfis 1 ada Bapak Ridwan Joharmawan bersama Bapak Ida Bagus Suryadharma, Prakimor 1 ada Bapak Aman Santoso bersama Ibu Laurent Octaviana dan Prakimanor ada Bapak Muchson yang berduet dengan Bapak Suaidy / Edi. Kalau dipaksa ngurutin enaknya, menurutku sih paling enak itu Prakimfis 1, terus Prakimor 1 dan terakhir Prakimanor, ntar juga kalian tahu kenapa. Overall sih, alhamdulillah yaa, kuliah praktikum di semester ini ringan, tidak terlalu berat dan gak jelas.

First, let me tell you about kuliah Praktikum Kimia Fisik 1, yang paling lovable dari kedua lainnya. Secara praktikum sih biasa aja yaa. Tapi heii, ini Kimia Fisik heloo. Kalian bakal pertama kalinya dikenalin sama alat canggih yaa di Praktikum Kimia Fisik. Di prakimfis 1 ini, aku baru kenal yang namanya shaker, kalorimeter bom dan termometer Beckmann. Termometer Beckmann ini termometer mahal yang punya keteilitian tinggi, dibungkusnya pun sama tabung dari kulit (semacam kulit ular mungkin, wkwkwk).

Untuk jurnalnya, standar saja kok, enaknya sih kita nggak perlu menjawab pertanyaan yang ada di setiap babnya (kalau di prakimfis 2 sih aku disuruh). Untuk laporan mantap betul, kita diperbolehkan untuk mengetik Laporannya dikumpulkan dalam hardfile dan softfile (melalui emailnya Pak Ridwan). Oh ya, mekanisme percobaan prakimfis 1 ini menggunakan sistem rolling. Penjelasannya seperti ini, pada tengah semester pertama, percobaan yang dilakukan adalah percobaan 1-5. Di minggu awal melakukan percobaan, kelompok 1 dan 6 melakukan percobaan 1, kelompok 2 dan 7 melakukan percobaan 2, dst. Minggu berikutnya akan rolling, kelompok 1 dan 6 melakukan percobaan 2, kelompok 2 dan 7 percobaan 3, dst hingga semua kelompok merasakan semua percobaan.

Untuk pretestnya, santai saja, percobaan pertama tidak ada pretest, lalu percobaan berikutnya, kalian akan dapat pretest dari kelompok sebelumnya yang melakukan percobaan tersebut. Jadi, si pemberi pretest ini tidak akan mengikuti pretest di kelompoknya saat itu. Oh ya, di minggu pertama, kalian bakal dibagi kelompok (as usual),  lalu minggu berikutnya kalian akan presentasi mengenai percobaan pertama kalian untuk diterangkan kepada teman kalian yang lain (sharing-sharing gitulah pokok).

Enaknya kuliah ini ditangani Pak Ridwan itu, ada sistem-sistem tertentunya yang khas. Di awal percobaan (mulai diterapkan saat percobaan kedua), salah satu perwakilan dari kelompok akan sharing mengenai hambatan-hambatan yang ditemuinya di percobaan yang dilakukannya minggu lalu kepada kelompok yang akan melakukan percobaan tersebut. Diharapkan dengan sharing ini, pelaku percobaan bisa meminimalisir kesalahan. Selain itu, di akhir percobaan, sebelum keluar kelas, Pak Ridwan mengharuskan kami untuk membuat evaluasi terhadap diri sendiri. Evaluasinya berisi seputar apa yang kita dapatkan hari ini, peningkatan apa yang kita dapat, kesalahan apa yang kita lakukan dan cara memperbaikinya agar tidak terulang, dll. Nah, yang paling menarik dari prakimfis 1 ini, dan selalu jadi favoritku adalah ketika ada aturan bahwa kelompok yang terakhir selesai praktikum, diharuskan untuk menyanyi di depan kelas. Awalnya agak malu begitu guys tampil di depan kelas, eeeh lama-lama kok enak gituu, seruuu. Yaudin dong, kelompokku tak buat terakhir selesai saja terus biar bisa nyanyi, wkwkwk. Lucu-lucu dan seru-seru pokoknya performancenya dulu itu, malu-maluin, wkwkwk. Cuma Pak Ridwan yang bisa gini guys. Terakhir, kalau untuk ujiannya, prakimfis itu akan selalu ujian tulis guys, santuy.

Selanjutnya yaitu Prakimor 1. B aja sih pandanganku tentang praktikum ini. Cukup banyak reaksi-reaksinya yang aku gagal melakukannya, wkwkwk. Tapi yang enak dari praktikum ini adalah kita bakal belajar skill baru, yaitu skill menentukan titik didih dan titik lebur senyawa. Untuk ujiannya, berbanding terbalik dengan prakimfis yang selalu ujian tulis, prakimor ujiannya bakal selalu ujian praktik. Ujian pertama yaitu identifikasi sampel organik berdasarkan sifat fisiknya, jadi lo nanti bakal menentukan titik didih sekalian menentukan massa jenis, flamability dan kelarutannya dalam air. Paket komplit gitu lah pokok. Ujian keduanya, yaitu identifikasi sampel organik berdasarkan reaksinya. Enak kok ujiannya, berasa jadi detektif / orang forensik begitu yang nguji-nguji sampel yang tidak diketahui. Hasilnya bisa beda-beda tapi nanti tiap mahasiswa.

Aku awalnya ragu dengan ujianku, tapi alhamdulillah dapat nilai bagus juga kok akhirnya. Untuk laporannya, prakimor ini no ketik-ketik club. Untuk jurnalnya, asyik banget tapi, Bu Laurent mengubah mindset kami bahwa jurnal praktikum harus selalu tulisan monoton yang membosankan. Beliau menyarankan kepada kami untuk mengubah jurnal tulisan menjadi jurnal gambar-gambar prosedur yang singkat padat begitu, jadi mudah dipahami. Esensi membuat jurnal itu sebenarnya agar mahasiswa paham prosedurnya, tidak membuka prosedur lagi saat praktikum. Mulai dari sinilah, akhirnya jurnal prakimorku yang panjang lebar itu alhamdulillah jadi singkat. Metode ini apalagi paling kerasa manfaatnya di jurnal prakimor 2 bab biomolekul. Oh ya, untuk pretestnya, enak kok, tahu sendiri lah Pak Aman gimana. Aman lah pokok. Kadang juga pretest, kada juga enggak. Yang pinter-pinter rayu beliau saja biar nggak pretest, wkwkwk. Ini ada beberapa hasil pretestku yang bisa jadi sumber referensi kalian.







Pretest Prakimor 1
Terakhir, mari membahas tentang prakimanor. Praktikum ini kebanyakan membahas tentang reaksi-reaksi yang terjadi pada unsur-unsur golongan utama dan transisi serta ditambah dengan kompleks-kompleks dan sintesis. Praktikum ini memberiku skill tentang sintesis kristal dan juga cara rekristalisasi garam untuk pemurniannya. Prakimanor ini kurang lebih mirip dengan praktikum DDKA, dimana yang diurus mayoritas tentang endapan dan warna-warna. Ruibeeett bangeet, dengan unsur sebanyak itu di tabel periodik (gak semua sih, tapi tetap saja banyak), reaksi-reaksi yang ruwet dan warnanya yang colorfull, prakimanor ini layak untuk menyandang gelar praktikum terribet. Reaksinya puanjanggg-puanjaaangg, sampek Pak Edi membuatkan format khusus untuk menulis jurnal, laporan sementara dan laporan akhir. Yang biasanya jurnalmu jadi 1 halaman, sekarang jadi dua kali lipat menjadi 2 halaman. Puji syukur alhamdulillah sekali aku telah melewati masa-masa kritis itu.

Pretestnya kalau versinya Pak Muchson sulit banget guys. Kemampuan meramal kalian sangat dibutuhkan, wkwkwk. Bakal ditanyain, hasil reaksinya nanti gimana dan warnanya apa. Kemudian, untuk ujiannya, santai saja guys, ujiannya cuma satu kali di akhir. Bakal dikasih prosedur apa ditambah apa, yang kalian perlu lakukan hanya mematuhi prosedur itu lalu tulis hasilnya dan reaksinya. Seingetku sih begitu yaa, ini sudah setahunan kira-kira, jadi kurang inget.

Overall, segitu saja deh guys cerita dariku. Termasuk enak looh kuliah praktikum di semester 4 ini daripada semester 5 nanti, nikmati saja. Paling ribet dan panjang yaa prakimanor itu. Tips dari aku sih, pastikan kalian bisa bagi shift laporan agar tidak menumpuk yaa. Udah seh, itu aja.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)





1 komentar: