Bismillahirrohmanirrohim
Masih bersama diriku yang lagi rajin-rajinnya nulis blog,
kali ini aku mau lanjut review perkuliahan, khususnya disini kuliah Pemisahan
Kimia. Kuliah ini melanggar kodrat alam, dimana campuran-campuran yang sudah
kodratnya menjadi satu dalam suatu kesetimbangan akhirnya dipisahkan dan
diceraikan satu sama lain oleh tangan kimiawan. Untuk kali ini, offeringku
kebagian jatah Ibu Surjani Wonorahardjo sebagai pengampu mata kuliahnya. Meanwhile,
offering lain ada yang kebagian Bu Endang sebagai pengampu mata kuliahnya.
Dengan adanya 2 opsi dosen ini, kelasku akhirnya terpecah, ada yang milih ambil
di kelas lain karena ada Bu Endangnya, ada yang milih tetap sekelas siapapun
dosennya. Kalau aku, sudah pasti aku masuk ke kelompok yang kedua, tetap
sekelas siapapun dosennya. Meskipun banyak rumor yang beredar kalau Bu Sur ini
ngajarnya kurang enak, tapi gimana-gimana kalau menurutku, peran teman kelas
itu sangat lebih besar. Aku nggak bisa bayangin diriku berada di kelas lain,
sendiri, kesepian, terkucilkan, tanpa ada teman yang memang sudah raket banget
buat cerita-cerita, wkwkwk, walay bet sudah gua.
Perkuliahan pemkim oleh Bu Sur ini memakai buku yang dikarang
oleh Bu Sur sendiri, judulnya “Metode-Metode Pemisahan Kimia”. Selama
perkuliahan, tidak pernah dirimu akan lepas dari buku ini. Metode mengajar Bu
Sur ini cukup berbeda dari dosen lain kalau menurutku. Mahasiswa dituntut untuk
sudah membaca bahan kuliah dulu dari rumah sebelum kuliah. Oleh karena itu,
kalau misal mayoritas kelas belum sempat membaca, beliau akan memberikan waktu
untuk membaca materi terlebih dahulu. By the way, Bu Sur ini bukan tipe dosen
yang menjelaskan keseluruhan isi buku atau isi materinya seperti Pak Eff does.
Bu Sur tipe orang yang menjelaskan hanya intisari-intisarinya dan konsep
dasar-konsep dasarnya. Kalau di kelas lain ada perhitungan-perhitungan begitu,
di kelasku enggak sama sekali loo. Pokok cuma prinsip-prinsipnya saja.
Di samping itu, bahasa buku Bu Sur ini menurutku cukup berat
untuk dipahami yaa, jadi pastinya kurang bisa mudeng kalau cuma dibaca sekali,
harus lebih dari sekali. Tapi dengan metode dari Bu Sur ini, aku jadi lumayan
paham sih dengan penjelasan Bu Sur, karena sudah punya bekal duluan yang kurang
jelas. Penting banget ini guys buat kalian untuk mempersiapkan pertanyaan juga
kalau nggak paham dengan materinya. Jangan malu bertanya, entar sesat di jalan.
Untuk ujiannya, ujian ala Bu Sur ini konseptis banget sih
kalau menurutku. Soalnya pendek-pendek, tapi jawabannya deskriptif ala-ala PKn
mengarang bebas begitu, tapi tenang, Bu Sur memberikan limit berapa line maksimal
kalian jawabnya. Soalnya kebanyakan diambilkan dari pembahasan-pembahasan Bu
Sur sebelumnya, so pastikan kalian selalu inget apapun yang diceritakan oleh
beliau.
By the way, kuliah pemisahan kimiaku bersama Bu Sur ini
nggak murni dipegang Bu Sur sepenuhnya. Suatu ketika ada mahasiswa PPL begitu yang
magang di kelasku untuk ambil data. Bu Ika namanya, beliau mengajar kami khusus
pas materi “Ekstraksi” doang. Lumayan enak juga sih Bu Ika ini ngajarnya, tapi
yang gak kusuka, terlalu banyak aktivitas kelasnya. Coba kalau Bu Sur,
favoritku banget daah, kita cuma tinggal baca bukunya, ndengerin penjelasan
beliau dan tanya-tanya kalau gak paham. Kalau menurutku, jadi muridnya Bu Sur
ini enak, bebannya dikit, PRnya juaraaang bangett. Pernah pas itu ibunya ngasih
PR suruh jelasin pemisahan protein, kalau gak salah itu tok.
Oh ya, Bu Sur ini orangnya tipe dosen yang pingin meningkatkan
penggunaan kelas online di pembelajarannya. So pasti, kalian nanti bakal dibuatin
grup edmodo dan pakai website e-learningnya FMIPA. Tapi jujur, keduanya jarang
digunakan sih kalau menurutku. Cuma pas apaa gituu. Di sisi lain, Bu Sur ini
termasuk orang yang suibuuuk bangett, high mobility, sukak dapet perintah dari
rektor buat kemana gitu. Jadi, kalian akan banyak ditinggal oleh beliaunya.
Overall, kuliah bersama Bu Sur ini nggak semenakutkan yang
aku bayangkan kalau mendengar rumornya. Kuliahnya ringan kok, tugasnya
duikiiit. Intinya yang aktif saja untuk bertanya kalau-kalau tidak paham, tapi
yaa juga harus aktif membaca sebelumnya. Yaa, I think that’s all yaa, see u
next post.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)
0 komentar:
Posting Komentar