Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Tampilkan postingan dengan label review makanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label review makanan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 Desember 2016

Review Pizza Combi

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Heiii rek, mbalik maneh karo blogku ikii. Kali ini aku jeda dulu cerita tentang kuliahku. Ini tadi siang dapat inspirasi mau ngereview Pizza Combi. Pada tau kan Pizza Combi itu apa dan dimana? Cek it out.

Pizza Combi, adalah cafe pizza yang punya 2 lokasi nih guys. Di Jalan Danau Sentani Rajajowas sama satunya di Suhat. Yang di Rajajowas khusus buat dine in sama take away aja, tapi yang di Suhat bisa deliv order juga. Nah, kemarin nih, aku kan lagi puingiiin banget pitja. Aku bingung milih antara Pizzaholic, combi, atau pizzahut. Setauku, yang rotinya tebel dan diameternya buwesar cuma 3 itu, yang lain kayak panties, goodies, itu nggak besar - besar amat sama pizzanya cenderung krispi. Yo moh yaa aku lek gak tebel. Akhire cari referensi dari 3 itu aja.

Pertama pizzaholic. Well, yang pertama tak suka dari pizza yang ini (padahal yo durung tau tuku, wkwkwk), dia partner GO-FOOD, yeeeyyyy. So, kalau kamu delivery order pake GO-FOOD, nggak ada ongkirnya guys. Di lain sisi, menunya juga lumayan terjangkau, nggak kayak Pizza Hut atuh, yang minimalnya 50an, 90an, wkwkwk. Aku naksirnya sama menunya dia yang 65K, kalau nggak salah roti 30 cm, cek aja di instanya kalau soal menu - menu, atau mungkin di menu GO-FOOD. Well, ternyata, yang 65K itu bukan yang roti tebel guys. You have to add 15K if you want the thick one. Ada tambahan biaya 15K kalau mau yang roti tebel. So total 80K. Terus bisa delivery order rumahmu deh. Inget yaa, 80K.

Lanjut ke Pizza Combi. Kali ini yang pizza combi, harganya juga hampir sama kek yang holic.50 - 65 an. Stalkingin aja instanya. Aku akhirnya milih yang harga 62K. Oh ya, kalau delivery order, pesannya lewat SMS, ada tuh formatnya di instanya. Terus ada juga biaya ongkir setiap areanya, untuk area Malang kota 10K, lebih jauhnya lebih dari 10K. Berhubung dia bukan partner GO-FOOD, jadi lo better ngandalin kurirnya aja. Soalnya kalau pakai GO-FOOD itu, kalau ke rumahku sekitar 15K. Mahal hee emang GO-FOOD itu. Terus kemarin juga sempet tanya di instanya, "Kenapa kok nggak partneran sama GO-FOOD biar ongkirnya bisa gratis nih min?". Dijawabnya, "Chargenya terlalu besar, 15%". Yaah, kecewa deh aku. Tapi gak papa lah. Kembali ke pemesanan tadi, aku kan naksirnya ke yang menu seharga 62K (pizza combi original 30 cm roti tebal), terus ditambah ongkir 10K, jadi totalnya 72K. Inget yaa, 72K.

Naaah, sekarang sang master, si pitja hat. Lek pitja hat iki, aku lebih worth it nya ke promonya yang duet hemat, 2 pizza apa saja 205K. Jadi satunya sekitar 102,5K. Terus ditambah transporte, mlaku nang MATOS, okefix. Jadi simpen yaa, 205K.

Nah, dari ketiga itu, lak ketok seh, ndi sing paling hemat, yaitu Pizza Combi 72K. Ditambah lagi aku liat komen dan feedback di instanya itu positif - positif, ada yang bilang kalau nggak kalah sama pitja hut. Temenku kuliah juga nyaranin beli pizza, di combi aja. So, I took it for the first time.

Tadi pesen sekitar jam 11:30, sampeknya sekitar 13:30, ini minta yang paling cepet. Terus tak rasain. Dan ternyataaa... Enak seh, tapi yo genah aee rek, 72K njauk luwih enak atau sama dengan enak kayak pizza hut kayaknya gak mungkin deh. Emang pizza hut masih lebih enak. Terus buat roti yang combi ini, dia masih tergolong tipis, dan krispi, masih tebelan pizza hut. Padahal aku yowes njauk seng tebel. Terus saus tomato basilnya agak kerasa paitnya. Toppingnya juga kurang banyak. Tapi yo ancen 72K rek, tene njauk sehebat pitja hat, zzzz.

Yah, buat pelajaran aja sih. Pizza hut masih terbaik bagiku. Duh, jadi kangen nraktir TIM J CBST nih jadinya di Pizza Hut pas mari menang lomba Medspin 2015 juara 2 region Malang. Hmmm. Tapi btw, combi yo sek enak kok rek, apalagi buat kantong yang lagi seret. Udah, itu aja. Eh iya, maaf yaa gak ada pictnya, males riya' soalnya, wkwkwkk.

Wassalammualaikum wr. wb.
(HEE OJOK MEK DIDELOK TOK AA REK, KOMENEN POO SEKALI - SEKALI)

Senin, 08 Agustus 2016

Review Kimchistory

Bismillahirrohmanirrohim
Assalammualaikum wr. wb.

Hai sobat renasa, Reno Benzenasa, kembali lagi, akhirnya saya ngepos something. Kali ini ada review tentang salah satu tempat nongkrong di Kota Malangku tercinta, yaitu Kimchistory. Kimchistory yang terletak di Jalan Raya Tidar ini mengusung tema Korea. Bisa dibilang bertema Korea karena semua menu makanannya berasal dari Korea, dan musiknya K-pop semua, wkwkwk.

Sejarahnya panjang banget kenapa aku mau kesini. Awal banget, anak-anak F4 pingin ngajak buber kesini. Aku nolak, karena kukira tidar yang jauh banget dari rumah. Tidar yang taman itu kupikir. Terus, beberapa bulan setelah itu, Geby ngajak nongki ke kafe korea gitu. Pilihannya jatuh ke Kimchistory deh, karena aku baru menyadari ternyata nggak jauh-jauh amat dari rumah. Lokasinya tepatnya di dekat perempatan Jalan Raya Tidar. Bisa dijangkau AL, LG, AT. Kalau naik AL atau LG, jalan dikit buat ke lokasinya. Saranku, jangan percaya sama lokasi dari Google Maps, itu yang lamaa banget soale. Jadi, ikut aja lokasi yang di peta di foto Instagramnya.

Well, sudah ngeplan sama Geby, eh ternyata diPHPin teruss. Kebanyakan janjian dia. Apalagi, pas minggu itu, ada promo free ice tea buat followers Instagramnya. Yawes, akhirnya, aku ngajak yang lain buat kesana. Apalagi, akunya juga lagi nguidam banget Topoki Chickennya.
Kafenya buka jam 3 sore, aku kesana jam 3 tet. Aku disana udah jadi pelanggan kedua ternyata. Tapi, aku mulai pesen jam 3:30, nungguin temen lamaaa banget. Akhirnya pesenan datang, 1 Topokki Chicken, 1 Yangyeom Chicken Mix Mozarella, dan 1 free Ice Tea. Ini yang pesenanku. Oh ya, sebelumnya, dari rumah aku bawa nasi gitu di kotak makan, biasa lah, orang Indonesia gak kenyang kalau gak makan nasi, wkwkwk.

Yangnyeom Chicken Mozarella

Topokki Chicken
Tentang foto makanannya kalau mau tau, stalk aja di insta. Kalau soal rasa, hmmm. Tak terlupakan bangeeet. UWWWWWEEEEENAAAAAAAKKKKK HEEEEE. Paling suka yang topokki chickennya. Jadi ada kayak mangkok lumayan gede gitu, diisi chicken wings ada saus topokki, topokki, sama keju mozarellanya. Oh ya, penyajiannya di tempat ini pakai kompor portable loo, jadi serasa masak sendiri. Awal dihidupin kompornya, terus ditaruh topokki chicken diatasnya, kuahnya mbumbung mbumbung gituu.

Terus kalau yang Yangyeom, hampir sama, jadi di hotplate gitu ada chicken wings, terus sebelahnya dikasih mozarella parutan. Pelanggannya disuruh ngelelehin mozarellanya sendiri gitu ceritanya. Ruginya kalau yang Yangyeom, kalau kamu kelamaan menghidupkan kompornya, nanti mozarellanya lama-lama gosong, lengket di hotplatenya deh, ayamnya juga gitu , bisa lengket. Tapi untuk ayamnya, masih enakan yang yangyeom, karena bumbu ayamnya lebih kerasa. Tapi kalau topokki sih, bumbunya dari kuah juga udah cukup.

Untuk harga, yang topokki itu 55K, kalau yangyeom 35K. Topokki itu porsinya udah gede banget, 2 sampai 3 orang. Untuk cheeselovers terutama mozarella lovers, cukup cobain yang Topokki Chickennya aja, udah enak. Daripada nanti rugi mozarella gosong. Eh, tapi pihak kafenya sendiri juga nyedian ADDITION MOZARELLA GRATIS kok, gak perlu khawatir sih.

Overall enak bingits, baru kali ini lo aku nongki bisa kenyang banget. Sampai sisa (padahal dimakan orang 2). Untung ya, bawa kotak makan, bisa dibungkus sendiri buat take away, wkwkwk. Lo kudu coba, itupun kalau lagi gak bokek sih.
Sekian, nantikan review tempat nongki lainn yaa.

Wassalammualaikim wr. wb.

(HEE OJO MEK NDELOK TOK, KOMENEN PO'O REK, WKWKWK)

Jumat, 08 Juli 2016

Review Mie Kudusan

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Hai para blog people di luar sanaa. Kali ini saya mau bikin postingan tentang "Mie Kudusan".
Berawal dari cerita teman saya, Ghaiby yang dulu pernah ke Mie Kudusan gak ajak- ajak, terus katanya mienya enaaak banget. Beda sama pangsit. Juara deh pokoknya, di atasnya pangsit. Kalau pangsit juaranya "Pangsit Cak Ri" katanya. Hmm, dari situ saya mulai mikir. Yang berujung pada ngidam. FYI, kalau saya lagi ngidam, harus keturutan secepatnya, gak pake wacana.

Ya udah ya, terus mulai browsing-browsing gitu seputar Mie Kudusan, terutama menunya. Harganya elit juga beh, tapi ya gimana lagi, namanya ngidam. Setelah banyak browsing, hati saya jatuh ke salah satu menu, Mi Ayam Jamur. 

Beberapa hari berikutnya, tepatnya pas lebaran kemarin, saya ke MATOS. Berniat untuk cari Aichiro. Aichironya nemu, mau sekalian juga ke Mie Kudusan di lantai 3, eh lha kok tutup. Maklum sih, namanya aja juga hari H lebaran. Ya udah, pulang deh terusan.

Lusanya, habis sholat Jumat di masjid deket Kantor Bea Cukai, saya langsung cus jalan kaki ke Mie Kudusan yang lokasinya di Jalan Bondowoso. Sampingnya Indomaret, depannya Niki Kopi Tiam. Salah saya pake sandal asrama saya dulu yang merknya Swallow, jadi harus tebal muka, wkwkwk.
Ketika masuk, sambutannya ramah, pelayannya juga sigap. 

Saya langsung pesan Mi Ayam Jamur ditambah add-on saus blackpepper. Nunggunya lumayan lama. Mungkin juga karena sayanya yang sendiri ke sana, jadi kurang kerjaan. Terus akhirnya mienya datang. Penampilannya kayak mie pangsit yang dikasih kecap, jadi agak coklat-coklat gitu. Seporsi mienya juga dilengkapi dengan kuah dan acar yang terpisah. Di mangkok mienya, ada mie, ayam kayak ayam pangsit biasanya, jamur champignon, bawang goreng, daun bawang dan pangsit basah.
Langsung deh tanpa pikir panjang, mie tersebut masuk ke mulut saya. Rasanya kecap-kecap gitu sih. Blackpeppernya nggak begitu kuat. Yang pertama terbesit di benak saya, ini mienya kok agak keras yaa. Sama ii kayak pangsit biasanya, kata Ghaiby kok beda. Mienya agak keras, mungkin masih undercook. Tapi ya namanya makanan, ya dihabisin aja dah.

Awal-awal coba versi tanpa kuah, terus di tengah coba versi campur kuah. Eh, saya menyesal. Mienya jadi tawar. Bumbunya larut ke kuah. Yaah. Tapi satu hal yang saya salut dari Mie Kudusan ini suhunya pas untuk langsung dimakan. Sip.

Setelah itu langsung bayar bill, eeeh kena 20an. Yaah, eman. Menurutku sih, untuk kelas elit kayak gini masih jauh lebih enak Mie GM yang di komplek pasar besar. Enaak pool. InsyaAllah lain kali tak review deh. Kalau pingin murah juga masih ada yang enak. Pangsit original di Cak Ri, deketnya Toko Buku Wilis. Nggak jauh-jauh amat dari lokasi itu padahal. Itu harganya udah 9K dapet mie pangsit buanyaak + ayam + pentol 2 + acar. Ada juga yang spesial, tapi saya nggak pernah nyobain.
Oh ya, masih enak juga ramennya Moshi-Moshi di Jalan Kawi. Itu 12 ribu udah dapet mie ramen pedes plus pokcoy goreng. InsyaAllah kapan-kapan saya review deh.

Yaa intinya sih, udah puas yaa, ngerti Mie Kudusan yang kayak gitu ternyata. Masih mending yang lain. Tasting is believing. Saya nggak akan percaya kalau belum ngerasain sendiri. Eman kantong juga sih kalau ke Mie Kudusan, hehehe.

Wassalammualaikum wr. wb.
 (HEE OJO MEK NDELOK TOK, KOMENEN PO'O REK, WKWKWK)