Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Sabtu, 30 Desember 2017

, , ,

Cari Kalkulator Scientific? Review Kalkulator Scientific Casio Classwiz FX-570EX, Casio FX-991ES, Casio FX-350ES Plus, Kalulator Android "Wolfram Alpha", Kalkulator Windows "Microsoft Mathematics" dan Tips Memilih KalkulatorScientific

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Still with me with a different topic. Kali ini aku mau ngereview tentang kalkulator saintifik, kalkulator jaman now. Kalkulator dibutuhkan banget bagi utamanya mahasiswa, siswa, dan bahkan para pedagang (kalau yang ini cuma pakai +,-, x, : nya, wkwkwk). Aku pertama butuh kalkulator itu kalau nggak salah jaman SMA. Jaman SMP sih, masih gampang - gampang ya itungannya, logaritma pun pasti logaritma yang bagus - bagus. Atau kalau butuhnya pas ngitung pembagian yang jelek - jelek gitu lah ya.

Di SMA manfaatnya buanyaak banget, apalagi kimia. Kalau matematika, nggak pakai kalkulator masih bisa, karena pasti gurunya ngasih angka yang cantik - cantik. Kalau di kimia itu ada yang namanya pH dari asam atau basa. Yang ini ngitungnya pasti pakai kalkulator karena butuh operator logaritmanya.

Balik ke kalkulator nih, seumur - umur, aku berurusan dengan 4 kalkulator:
1. Casio FX-350ES Plus dari jaman kelas XI sampai sekarang.
2. Casio Classwiz FX-570EX untuk hadiah ulang tahunnya Surya.
3. Wolfram Alpha dari jaman kuliah sampai sekarang.
4. Casio FX-991ES jaman kelas X dulu.

Nih gue ceritain satu - satu keunggulan, kelemahan dan sejarahnya. Check this out!

Yang pertama Casio FX-991ES versi lama dulu lah ya, soalnya udah ada duluan sejak jaman kelas X. Nih kalkulator aku dapetnya gratisan, dipinjemi kakak sepupu. Kurawat tuh kalkulator baik - baik, pernah dipinjem Mas Bintang, kakak kamarku di B31 yang SA3. Yaa namanya yang pinjem kakak yaa, takut juga buat nolak, lagian juga nggak ada alasanku untuk menolak, Mas Bin orangnya baik kok. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, nggak kerasa udah satu tahunan aku di asrama, sekamar juga bareng Mas Bintang, eh kalkulatorku nggak pernah dibalik-balikin juga, sampai Mas Binnya udah lulus dan keterima di ITB alhamdulillah. Ya salahku juga sih nggak pernah nanyain, aku juga sungkan kalau kalkulatornya emang hilang. Tapi btw, ini cerita seingetku sih, bisa aja pernah dikembaliin Mas Bin terus aku lupa naruhnya. Soalnya waktu dulu aku juga pernah kecolongan tepak di asrama (bisa aja kalkulatornya ngikut juga). Btw ini penampakannya:

Dari keyboardnya jelas sih ya, semua fungsi - fungsinya lengkap (nanti bakal tak jelasin di FX-350ES Plus). Oh ya, aku disini mbandinginnya pakai standar yang FX-350ES Plus, karena dari keempat kalkulator itu, ini yang paling low definition. Bedanya dari yang FX-350ES Plus adalah mode - modenya. Kalau nggak salah disini ada mode matriks (untuk penghitungan matriks), base (penghitungan menggunakan bilangan berbasis biner, heksa, okta), vektor (untuk penghitungan vektor), dll yang aku lupa. Nanti bakal tak kasih manualnya untuk kalian bisa pelajari. Dan yang asik di kalkulator ini, ada integral dan diferensialnya, tapi harus "tertentu" ya, maksudnya memiliki batasan integralnya berapa sampai berapa dan kalau diferensial di absis berapa, terus juga ada penghitungan deret menggunakan notasi sigma. Ketiga fitur itulah yang menurutku menjadi keunggulan dari semua seri 991. Termasuk juga kalau kalian pilih yang mau ada tenaga suryanya ya ini bisa (tapi kalau nggak salah baterai dalemnya baterai jam). Kalau mau baca selengkapnya seputar nih kalkulator bisa disini. Oh ya, masalah harga, karena bukan aku yang beli, aku nggak tahu harganya.

Kemudian lanjut kalkulator berikutnya yaitu FX-350ES Plus. Ini menurutku kalkulator yang paling low definition dari ketiga lainnya. Kenapa kok aku bilang gitu? Karena fitur - fitur di kalkulator ini dimiliki oleh semua ketiga lainnya, sedangkan dia sendiri tidak punya fitur dari saudara - saudaranya. Tapi kalau emang cari yang murah, berkualitas dan cuma niatnya buat itung - itungan, kalkulator ini menjanjikan lah lumayan. Pas untuk kantong pas - pasan. Ceritanya dulu, setelah sepeninggalan kalkulatorku yang dibawa Mas Bin, kan ada masa vakum kalkulator, akhirnya aku beli deh nih kalkulator, yang termurah tapi masih tetep mumpuni. Nih penampakannya:


Fiturnya ya masih kalau untuk fungsi - fungsi hampir semua ada. Logaritma basis berapapun, logaritma natural, trigonometri dan trigonometri hiperbolik beserta inversnya, akar, faktorial, faktorisasi prima, dll. Untuk modenya ada 3, komputasi biasa (kalkulasi angka - angka), tabel (untuk penghitungan nilai dari suatu fungsi dengan memasukkan fungsi dan domain yang diinginkan), dan juga statistik. Selama aku menggunakan nih kalkulator, yang paling berguna itu mode komputasi dan statistik. Kalau statistik, pastinya digunakan untuk analisis statistik. Di sini, lo tinggal masukin data dalam sebuah tabel, terus diolah, bisa dicari deh tuh variansinya, rata - ratanya, sigma x, sigma y, regresinya, dll secara otomatis. Untuk powernya, kalkulator ini nggak ada solar cellnya (yayalah, orang murah) tetapi yang aku suka, dia menggunakan baterai biasa ukuran AAA yang mudah dicari di toko - toko. Kalau mau baca selengkapnya, bisa disini. Masalah harga, lumayanlah ya kalkulator yang satu ini, butuh ngerogoh kocek sekitar Rp 150.000.

Berlanjut ke kalkulator ketiga yaitu Classwiz FX-570EX. Sesuai namanya nih kalkulator emang idaman banget bagi semua siswa sekolah maupun mahasiswa. Dari kecanggihannya, kalkulator ini mengalahkan kedua kalkulator yang saya sebutkan di atas, Bagi saya, kalkulator ini cukup untuk menyelesaikan semua persoalan secara otomatis di bangku SMA, mulai dari polinomial (persamaan kuadrat, pangkat tiga, pangkat empat), vektor, matriks, pertidaksamaan, sistem persamaan linear, statistika, dll. Jadi, buat kalian yang masih duduk di bangku SMA, you better buy this calculator, apalagi kalau yang belum punya kalkulator. Selain dari mode - mode yang saya sebutkan tadi, kalkulator ini juga bisa digunakan untuk olah data dengan spreadsheet seperti di excel. Untuk supply energynya, kalkulator ini menggunakan baterai AAA, favoritku lah, daripada kalau dengan baterai jam.

Ceritanya dari kalkulator ini adalah kalkulator ini kubeli sebagai hadiah ulang tahunnya Surya yang ke-17, sweet seventeenlah. Sebelumnya, dia cerita kalau kalkulatornya hilang, so ini hadiah yang suitable banget, apalagi kalkulatornya dulu itu versi yang S.V.P.A.M. (nanti tak jelasin) yang kurang canggih. Lagian, juga ini kan spesial 17, so I want to give much special too. Kalkulator ini, kubeli di JD.ID dengan harga Rp 299.000 dengan gratis ongkir. Sumpah, nih kalkulator idaman bangeeet, aku yang ngasih hadiah malah jadi pingin upgrade kalkulator, tapi apadaya uangnya itu loo (hiks). Btw, kayak gini nih penampakannya:
Gimana nih menurut lo fisiknya? Classy dan metallic gitu kan? Bagusss banget kalau menurutku, bedalah dari kalkulator casio jaman - jaman old. Kalau lo masih mau kepo - kepo tentang nih kalkulator, bisa nih klik disini. Intinya yaa, uintiii banget, THIS IS THE BEST CALCULATOR.

Kalau tadi udah pada ngomongin kalkulator hardware, sekarang aku mau bahas kalkulator software. Disini pilihannya ada dua, Wolfram Alpha untuk di platform Android dan Microsoft Mathematics di platform Windows. Keduanya hampir sama sih menurutku, tapi penggunaan Wolfram alpha lebih luass. Yuk langsung bahas aja.

Wolfram Alpha. Kalau nggak salah berawal dari tugas barisan dan deret waktu SMA dulu, saking buntunya akhirnya searching internet. Di internet akhirnya nemu website Wolfram Alpha yang ternyata bisa menyelesaikan semua permasalahanku. Dari situ mulailah cari - cari tentang Wolfram Alpha sampai akhirnya nemu di Google Play sebagai aplikasi Android. Sayangnya, pas diklik eeeh keliatan dah tuh ada harganya Rp 11.000. Waduuuh, buseeet dah, males banget aku belii, mending buat beli takoyaki. Akhirnya mulailah cari di internet "free download wolfram alpha full version" dan alhamdulillah akhirnya nemu bajakannya, yeeey. Nih gue kasih kalau mau, klik disini. Oh ya, dan jangan lupa, Wolfram Alpha ini aplikasi yang butuh koneksi, jadi kalau mau memakai harus online yaa.

Wolfram Alpha ini luasss banget penggunaannya, nggak hanya Matematika. Matematika aja udah luas lo, dia bisa menyelesaikan segala persamaan bahkan untuk kalkulus (integral, limit, diferensial) yang tak tentu sekalipun. Hebatnya juga, dia memberikan tak hanya jawaban akhir, dia juga memberikan step penyelesaiannya, wiiih. Persamaan diferensial pun bisa diembat, bener - bener beruntung dah punya software ini, tugas kuliah luancar jayaa. Terus kan tadi kubilang nggak hanya Mat, kimia pun ternyata bisa looo. Kalau kamu ngetik nama senyawa atau rumus kimianya, dia bakalan menunjukkan sifat - sifat dari senyawa tersebut. Sumpaah, canggih bener. Selain itu, dia dilengkapi kayak ensiklopedia gitu sih, jadi overall seperti Google versi Scientific yang mampu memecahkan segala permasalahan saintifikmu. Kayak gini nih penampakannya (versi online website):


Beralih ke software kalkulator berikutnya yaitu Microsoft Mathematics. Sesuai namanya, nih software adalah buatan dari Microsoft. Mirip seperti Wolfram Alpha, software ini bisa digunakan untuk penghitungan - penghitungan beserta penyelesaiannya. Bedanya dengan Wolfram Alpha, dari segi platformnya jelas ya, terus dari segi bidangnya, kalau Wolfram Alpha semua bidang hampir bisa, kalau Microsoft Mathematics, sesuai namanya, cuma bisa matematika doang. Keunggulannya, dari segi tampilan input, jika dibandingkan dengan Wolfram Alpha yang harus nulis ribet karena cuma 1 row (pangkat = ^, kali = *, bagi = /, dll), di Microsoft Math ini tersedia keyboard layaknya di Word di bagian Mathematic Equation, jadi nanti tampilannya bakal natural view. Microsoft Math ini juga bisa digunakan sebagai media menggambar grafik. Di Microsoft Math ini juga ada perintah - perintah seputar logika matematika (belum pernah nyoba sih, soalnya emang bukan jurusannya) dan juga triangle solver yang berfungsi untuk mencari sifat - sifat segitiga yang belum ditentukan dari sifat - sifat yang sudah ditemukan (misal cari sudut jika hanya diketahui semua sisinya). Kalau mau download bisa disini (khusus untuk yang Windowsnya 86 / 32 bit aja ya). Untuk yang kepo penampilannya, seperti ini nih:


Nah, dari pembahasan - pembahasan di atas, sekarang aku mau ngasih tips nih cara memilih kalkulator yang tepat dan bagus dan canggih, check it out:

1. Tentukan tujuanmu menggunakan kalkulator itu.
Kalkulator itu macem - macem yaa variannya, ada yang biasa kayak buat pedagang, saintifik kayak buat mahasiswa, grafik, programming buat programmer, dll. Tapi dari kesemuanya itu, yang pasti butuhnya itu yang saintifik. Masalah harga tenang aja, lumayan - lumayan kok harganya, tergantung mau yang gimana. Kutekankan juga, disini yang kubahas seutuhnya tentang kalkulator saintifik yaa.

2. Mending beli mahal, tapi sekali seumur hidup.
Nah ini prinsipku banget. Waktu dulu beli, sayangnya belum ada ya versi classwiz, akhirnya pilih yang biasa aja. Aku kalau beli barang - barang gitu prinsipnya gini, kalau emang itu penting, sekalian dah beli yang mahal tapi sekali aja, gak usah beli - beli lagi.

3. Pilih yang canggih yang manfaatnya banyak.
Canggih disini artinya banyak fiturnya. Kalkulator itu canggih kalau penggunanya juga canggih (terampil menggunakan). Secanggih - canggihnya kalkulator, kalau lo gak bisa explore fungsi - fungsinya, ya percuma aja, paling - paling cuma bisa buat ngitung tambah, kali, kurang, padahal manfaatnya seambrek. Disini juga prinsipnya kalau kalkulator canggih itu biasanya mahal.

4. Pilih yang powernya dari baterai AAA.
Aku kalau beli kalkulator mesti cari yang baterainya AAA. Kenapa? Biar mudah cari ganti baterainya kalau habis. Biasanya, kalau baterainya udah AAA, nggak ada solar cellnya, nah menurutku biarin aja sih, toh solar cell energinya nggak seberapa. Pengalamanku, dulu banget punya kalkulator yang ada solar cellnya, waktu udah mau "dead", kujemur dah tuh kalkulator biar baterainya keisi. Eh malah LCDnya leleh, ngeblur kesana kemari, mungkin gara - gara kepanasan.

5.  Pilih yang Natural V.P.A.M. / Natural View.
Apa itu natural V.P.A.M. ? Jujur, aku nggak tahu sih, coba cari aja di google. Sepengetahuanku, jenis kalkulator itu ada 2, yang natural V.P.A.M. dan S.V.P.A.M. Nah, kalau natural itu tampilan di kalkulatornya bakalan real kayak kita biasanya nulis (Contoh: Pecahan setengah bakal ditulis "1 per 2" menggunakan garis lurus datar, pangkat bakal ditulis menggunakan superskrip), sedangkan pada S.V.P.A.M., tampilannya bakal kayak di Wolfram (Contoh: Pecahan setengah bakal ditulis 1:2, pangkat bakal ditulis menggunakan "^"). Nah, enak mana? Kalau aku sih enak natural, soalnya easy to understand dan bisa diatur sesuai kemauan kita lah, apa yang seharusnya ingin kita komputasikan.

Overall, setelah mbacot sekian panjang, back to quote saya tadi "Kalkulator canggih bakal canggih kalau penggunanya juga canggih". Jadi, setelah beli mahal - mahal mari biasakan baca manual penggunaan dan eksplor kalkulator kita. Nah, disini, aku ada contoh manual dari kalkulator Casio seri FX-991, dari manual ini sih hampir compatible lah ya dengan semua jenis kalkulatornya casio yang natural V.P.A.M. Cus, dipelajari yuuk. Download disini. Dan satu juga saran terakhir, diatas kan ada 2 software kalkulator tuh, kalau bisa download aja semua, mumpung gratis, gunakan sebaik mungkin.

Mungkin sekian yang bisa saya bacotkan dan bagikan, semoga bermanfaat dalam memilih dan menggunakan kalkulator. Mesin ada untuk membantu manusia, jangan mau malah diperbudak oleh mesin. Sekian.


Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Jumat, 29 Desember 2017

Kuliah Pancasila yang "Membosankaaan"

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

 Kalau ditanya kuliah apa yang paling membosankan, aku bakal jawabnya kuliah Pendidikan Pancasila. Ya jawaban ini terlalu general sih, kemungkinan nggak semua gitu, aku spesifikkan disini kuliah Pendidikan Pancasila "bersama Pak Ketut". Matkul PP ini sebagaimana seperti PAI, BI dan PKn termasuk matkul umum yang harus ditempuh. Kalau di jurusan lain sih, belum tentu yaa, matkul umum ini bakal ditawarkan di semester 1 & 2. Tapi,kalau di Kimia, ya, matkul - matkul ini bakal dihabisin dulu.

Pak Ketut Diara Astawa, dosen pengampu kuliah PP ku ini adalah mantan ketua Jurusan PPKn di FIS UM. Sering banget orangnya cerita - cerita seputar sejarah FIS dan juga seputar kebijakan UM, mengingat dekatnya beliau dengan rektorat UM.

Well, sebenarnya sebagai warga negara yang baik, I shouldn't dislike to learn the ideology of mine. Tapi gimana lagi ya, emang dari jaman - jaman sekolah dulu udah nggak suka. Tapi kalau secara praktik, pastinya aku akan lakukan yang terbaik sebagai Pancasilais.

Di kuliah PP ini, metode pengajarannya Pak Ketut mirip - mirip dengan Pak Bandi. Disini, Pak Ketut memberikan tugas membuat makalah dan presentasi. Lalu dilanjutkan tanya jawab, dan terakhir jikaada waktu sisa, diisi dengan cerita - cerita dari Pak Ketut. Makalah yang dibuat itu mengikuti format PPKI, lagian juga enakan mbuat makalah kimiawi daripada makalah pancasilawi yang penuh kata - kata. Terus lanjut presentasi yang bakal bikin teman - teman kamu ngantuk maksimal. Sesi tanya jawabnya biasanya mengandung bara - bara perdebatan yang lama - lama kalau ditiup menyala. Di akhir pertemuan, pastinya dan selalu ditutup dengan cerita - cerita dari Pak Ketut. Topiknya macem - macem, jangan heran juga kalau misal pernah diulang, jangan dikira dejavu. Topiknya biasanya tentang kasus putusan MK suap daging sapi, sanak saudara Pak Ketut yang bekerja di Dirjen - Dirjen, kasus korupsi di FMIPA UM, dll yang aku lupa. Negatifnya dosen pendongeng itu, biasanya lupa waktu, ya kayak Pak Ketut ini, ceritanya biasanya muolooor sampai waktu kuliah yang 100 menit itu jadi lebih.

Kalau masalah ulangan,ulangannya Pak Ketut ini teoritis banget, entah juga aku bingung harus belajar darimana. Ngarangpun tidak bisa sebebas - bebasnya karena ada istilah - istilah berat kayak epistemologis, filosofis, dll. Dan siap - siap tangan "kiting" gara - gara nulis buanyaaak, 1 kertas folio duplex dijamin habis dah tuh 4 halaman. Ya bener aja sih, tulisanku pas ujian ini jueleeeek banget, lagian kan juga full kata - kata.

Lalu, kalau mau dibandingkan dengan kuliah Pendidikan Kewarganegaraanku pas semester 1 dulu, jauh lebih enak yang PKn sih, dengan Bu Yuswanti. Yaa ini karena enaknya agak negatif sih, waktu PKn dulu kan banyak gabutnya (dosennya terus yang njelasin, dosennya sering ijin nggak masuk, tugasnya dikit), tapi kan tetep aja enak. Yaa kalau menurutku sih, aku nggak terlalu ingin banyak berteori kalau belajar seputar ideologi ataupun kewarganegaraan gini, lebih enak langsung praktik ke kehidupan. Kayak metodenya Pak Sultony(dosen PAI) lah, enak banget.

Terakhir, dibalik apapun pasti masih ada positifnya kalau dicari dalam - dalam. Dengan kuliah ini, aku merasa lebih tahu tentang bla bla nya Pancasila yang buanyaak banget, cerita - cerita seputar UM, dan pengetahuan - pengetahuan lainnya yang baik Pak Ketut maupun presenter - presenter sampaikan. Sekian kiranyaa, akhirnya kelar juga review kuliahku semeter 2 ini. Habis ini bakal review yang semester 3 yang lebih seru buangeeet dan lebih kimiawi. Byeee.


Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Kamis, 28 Desember 2017

Kuliah Kimia dalam Kehidupan Sehari - hari

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

 Back with me still in the same topic "review kuliah semester 2". Kali ini aku bakal cerita singkat aja sih tentang kuliah "Kimia dalam Kehidupan Sehari - hari". Kenapa kok aku bilang singkat? Well, karena dosen pengampunya Pak Bandi, yang notabene udah banyak tak jelasin lah ya di postingan review kuliah sebelumnya (re: Mikrobiologi dan Dasar - Dasar Sains). Bagi kalian yang sudah membaca atau merasakan bagaimana diajar oleh Pak Bandi pasti sudah sangat tau lah ya. Oh ya rek, matkul KDKS ini merupakan matkul pilihan. Kelasnya kalau nggak salah cuma dibuka 2 (satunya diajar Pak Eli atau Pak Aman gitu kalau nggak salah). Jadi, kalian harus rebutan kalau mau ambil matkul ini. Atau ada pilihan matkul lain, yaitu "Sejarah Kimia", wkwkwk. Kalau aku males banget sih ya belajar sejarah - sejarah gitu, nulis panjang aja pasti jeleknya.

Back toPak Bandi. Ya, Pak Bandi ya masih gitu - gitu aja sih metode ngajarnya. Ini bukannya aku protes, dislike atau apa ya, enak kok menurutku dengan cara seperti itu. Seperti quote favorit beliau "Cara belajar terbaik adalah dengan mengajarkannya".

So, back to kuliah ini. Metodenya ala Pak Bandi pastinya, dikelompokkan, membuat makalah, presentasi, tanya jawab. Kelompoknya mencakup 2 - 3 mahasiswa / kelompoknya. Materinya emang banyak banget yang harus disampaikan. Namanya aja Kimia dalam Kehidupan Sehari - hari ya, kita disini bakal bahas produk - produk yang berbahan kimia. Kelompoknya dibagi misalnya ada yang bahas pasta gigi (kelompokku), minyak goreng, biodiesel, BTP (Bahan Tambahan Pangan), bioetanol, sabun, deterjen, baterai, logam mulia, dll. Satu pertemuan 2 presentasi. Kalau soal tanya jawab, ya pasti yang aktif dikasih poin. Terus Pak Bandi juga akan membantu dan mengoreksi presenter untuk menjawab pastinya.

Masalah ulangan ya masih ala Pak Bandi juga, beberapa diambil dari pertanyaan audiens yang pernah ditanyakan. Pak Bandi juga as usual pasti memberi latihan soal. Kayak ini nih contohnya. Lalu, jangan puas hanya belajar dari situ. Kemarin aku kaget ada soal yang tak terduga ternyata, belum pernah sama sekali dibahas. Oh ya, tipe soalnya kan ada yang pilihan ganda dan esai. Yang esai ngeplek lah sama yang latihan soal. Nah, yang pilihan ganda ini ada yang menceng-menceng dikit. Lebih baik kalian juga belajar tentang bilangan penyabunan, bilangan iodin pada minyak goreng, terus belajar juga komposisi dari pembersih kaca, dll. Pokoknya kalau mau aman, perluaslah wawasanmu. Overall enak sih matkul ini, daripada matkul sebelah, menambah wawasan banget yang bisa diterapin ke kehidupan sehari - hari sesuai namanya.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Senin, 25 Desember 2017

Ya Allah, Terima Kasih Telah Menjadikanku Bertaubat Melalui Kuliah Pendidikan Agama Islam

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

 Kali ini topiknya tentang kuliah PAI. Judulnya gimana menurut kalian? Itu beneran terjadi olehku lo. Aku ngerasa dengan ikut kuliah ini, setiap Senin jam ke 1-2 inget dosa terus. Tapi ya meskipun habisnya itu pasti lupa lagi, wkwkwk, dasar manusia.

Ya, di kuliah agama ini, dosenku adalah Pak Achmad Sultony. Buat kalian yang lagi program KRS untuk PAI ini, gue hardly recommend banget buat milih dosen ini, gue kasih bintang 10 dah pokoknya (gak cukup kalau 5). Sumpah, Pak Sulton ini Subhanallah banget ya ngajarnya.

Setiap Senin, pertama-tama doa dulu, Al-Fatihah 3 kali, kalau nggak salah pertama buat orang tua, kedua buat guru-guru dan dosen-dosen, dan ketiga untuk diri sendiri. Kemudian dilanjutkan dengan tes membaca Quran. Sistemnya beberapa anak (3 kalau nggak salah) diabsen untuk diuji skill baca Qurannya dengan membaca beberapa ayat di surat tertentu. Oh ya, sebelum itu, kami baca bareng ayat-ayat sebelumnya dengan beliau. Beliau mencontohkan cara membacanya, kami mengulangnya. Enaak banget gitu nadanya, ada tartil-tartilnya dikit-dikit. Kami juga jadinya bagus membacanya.

Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi sesuai RPS. Oh ya, buku yang jadi sumber disini adalah buku PAInya UM ya, jurusan Bahasa Arab lebih tepatnya. Sebisa mungkin kalian jangan beli, karena pasti banyak kakting yang udah punya tapi udah nggak dipakai lagi. Aku aja dulu pinjem punya temenku yang pinjem dari kaktingnya, sekarang di lemari nggak tak apa-apain. Lanjut ke Pak Sulton, disini, kuliahnya itu uweenaak banget. Pak Sulton cerita-cerita dan sekaligus ceramah gitu, kadang juga disisipi candaan. Nah, itu yang bikin kami paham materinya dan inget dosa. Selain metode ekspositori gitu, Pak Sulton juga kadang membagi jadi beberapa kelompok untuk menyampaikan ide-idenya tentang suatu materi yang dibahas di hari itu. Misal ada kelompok yang presentasi tentang keuntungan pacaran dan ada yang tentang kerugiannya. Lalu juga ada kelompok yang presentasi tentang Muhammadiyah, NU, HTI, dll. Semuanya nggak usah pakai PPT, langsung aja spontan, enak wes pokok. Dan juga dengan Pak Sulton ini, tidak bakal ada tugas, asik kaan.

Yang paling aku suka dari kuliah Pak Sulton ini adalah waktu materi Pernikahan dna Pacaran gitu. Waktu itu Pak Sulton menayangkan video yang isinya tulisan-tulisan gitu, tentang wanita yang bagaikan bunga. Eman banget gitu kalau bunga itu dipetik sebelum waktunya. Ini linknya: https://www.youtube.com/watch?v=HPvk5tWO0lg. Sumpah, aku baper banget dan nangis waktu nonton itu (padahal lanang, wkwkwk). Terus juga, Pak Sulton cerita kalau pernikahan itu sebenarnya bukan dilandasi karena cinta, sesungguhnya cinta itu lama-lama juga akan luntur. Pernikahan yang langgeng itu didasari oleh tanggung jawab dan mau saling menerima kekurangan pasangan. Alkisah ada temannya gitu, udah nikah karena cinta, terus curhat ke beliau, ingin menceraikan istrinya karena udah nggak ngerasa cinta lagi. Ya memang bener juga sih, perlu tenggung jawab atas pilihannya, lagian kan juga udah janji (akad) di hadapan Allah. Terus, beliau juga cerita dulu nikah degan istrinya hanya karena dikenalin oleh temannya. Cuma baru bertemu 1 kali, udah ngerasa ndredeg, dalam hatinya langsung sreg kalau itu emang jodohnya. Udah deh, dari itu, langsung lamaran, dll. Padahal sebelum-sebelumnya patah hati (kalau gak salah, aku udah agak lupa). Nah, dari itu, langsung aku termotivasi, nggak ngurus pacar-pacaran, nanti aja sekalian lamaran, wkwkwk.

Selain itu, ngomongin tentang ulangan, ulangannya Pak Sulton ini paling uwenak, top markotop seduniaaa. Sumpah, gak nyangka ada dosen kayak gini. Padahal udah belajar teori-teori ya kemarinnya. Ndilalah yang keluar cuma soal-soal opini tentang diri kita. Contohnya, sebutkan potensi positif dan negatif yang ada dalam diri Anda, bagaimana cara anda meningkatkan potensi positif itu dan mengurangi potensi negatif itu. Terus ada lagi, berapa banyak ibadah sunnah yang Anda lakukan dalam seminggu, dll. Pokoknya nggak usah belajar pasti bisa. Sumpah, I LOVE YOU PAK!!! Dan jangan lupa, ulangannya 2 kali ya, UTS dan UAS. Siapkan juga folio.

Satu lagi yang menarik dari metode pengajaran Pak Sultony adalah proyek Baksos Panti Asuhan. Di proyek ini, satu kelas dibagi beberapa kelompok, lalu perkelompok diminta mengadakan baksos di suatu Panti Asuhan yang berbeda antar kelompok. Waktu itu aku mengadakan baksosnya di Panti Asuhan di Arjowinangun, dekat dengan Tlogowaru sekolahkuu (yippiy). Bermanfaat banget kegiatan ini, menyadarkan kami betapa sangat sangat beruntungnya kami, dan bodohnya kami yang tidak menyadari dan mensyukurinya, malah selalu mengeluh. Seminggu setelahnya, kami diminta untuk membuat laporan tertulis tentang kegiatan ini. Suweruu banget dah pokoknya, pengalaman asik, pertama kalinya aku.

Oh ya, ada satu lagi yang harus diceritakan. Di UM, matkul PAI ini diiringi dengan BBQ (BimbinganBaca Quran, kalau gak salah) dan TDI (Tafaqqul Dinil Islam, kalau gak salah). Keduanya ini semacam kegiatan gitu yang diselenggarakan oleh BDM Al-Hikmah dan ASC (Al-Quran Study Club). Bertempat di Masjid Al-Hikmah dan berwaktu setiap Sabtu 2 minggu sekali, semua yang mengikuti kuliah PAI pada semester itu wajib datang 14 kali (kalau gak salah). Datangnya maksimal 06:30 harus sudah di masjid. Setiap datang harus membawa buku TDI dan BBQ yang akan distempel untuk tanda kehadiran nantinya.

Pertama diadakan TDI. TDI itu apa sih? TDI itu semacam pengajian, isinya ya cuma kamu duduk anteng, mendengarkan ceramah, udah itu aja. Tapi jangan lupa dicatat di buku TDI, untuk dapat stempel pas pulangnya (datang distempel, pulang juga distempel). Di akhir kuliah PAI juga nanti bakal dikumpulkan ke dosen pengampu kuliah itu.

Seusai TDI, langsung diadakan BBQ. BBQ ini semacam kita mengaji cara baca Quran yang benar. Belajar tentang makhrojnya, tajwid, dll. Sistemnya, di pertemuan pertama (minggu pertama), bakal ada pretest setiap fakultas. Pastikan kalian datang pertama banget di depan fakultas yang sesuai, dan di depan kertas nama penguji biar nanti nggak antri lama-lama. Terus kan Pretest, itu disuruh baris kebelakang lalu per orang diuji oleh penguji dari ASC. Guelaak banget, 1 kali TDI itu sekitar 3 fakultas, dan itu banyaaaak banget orangnya. Setelah itu, kalian bakal diklasifikasi jadi 3 kelas. A, B dan C berdasarkan nilai pretes kalian. Kalau A, nanti kalian bakal jadi tutor unuk BBQ berikutnya bagi kelas B dan C. Pertemuan berikut-berikutnya, ya biasa aja, belajar bareng baca Quran dengan membentuk kelompok-kelompok spontantenously 12an orang melingkar gitu. Terus di akhir, bakal ada Posttest yang akan menguji hasil belajar BBQ kalian. Oh ya, bagi yang kelas C, diwajibkan mengikuti BBQ tambahan diluar BBQ hari Sabtu sebanyak 16 kali. Nanti disuruh milih jadwal yang disediakan.

Intinya, overall aku alhamdulillah banget dengan kuliah agama ini. Menambah imanku dan meningkatkan skill baca Quranku yang awalnya abal-abal, jadi sedikit lebih dari abal-abal. Alhamdulillah. Apalagi dengan dosen pengampu seperti Pak Sulton, Alhamdulillah wa Syukurillah. Sayangnya, kuliah ini cuma 1 kali dalam 8 semester, eman banget. Sekarang aku jadi imannya turun gara-gara nggak ada kuliah agama ini. Yaaa semoga aku masih bisa meningatkan iman walau tanpa kuliah ini, Aamiin. Sekian.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Minggu, 24 Desember 2017

Wolesnya Matematika Untuk Kimia 2

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Masih lanjut review kuliah semester 2 ya, belum selesai semua ini soalnya. Masih ada Matematika untuk Kimia 2, Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari, Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Pancasila. Sesuai judul, aku bakal menceritakan enaknya matkul Matematika Untuk Kimia 2 ini.

Yang perlu dibold dan diunderline disini, aku kebagian Bu Jamal (Jamaliyatul Badriah) sebagai dosen pengampu matkul ini. So, kalau kalian dosennya beda, yaa mungkin beda - beda dikit lah ya (mosook? wkwkwk). Dan yang perlu ditekankan juga disini adalah, kuliahnya nggak full 16 minggu, yuhuu. Kenapa? Sebuah berkah ya bagiku dan teman-temanku, karena Bu Jamal banyak dinas ke luar kotanya, wkwkwk. Alhasil, kebanyakan kelasnya ditinggal (tanpa ditinggali tugas) dan banyak materi yang akhirnya tidak jadi disampaikan (like vektor, distribusi statistika, dll.)

Lalu timbul pertanyaan, enaknya matkul ini itu gimana sih? Well, sudah mutlak ya kalau menurut teman-temanku enak Bu Jamal daripada Bu Lucky (dosen Matkim 1 di semester 1 dulu). Bu Jamal ini orangnya suabaaaaar sekali ngajarnya. Setiap langkah dijabarkan dengan detil dan perlahan-lahan, sampai kami semua bisa mengikutinya. Sistem mengajarnya beliau tanpa pernah memberi PR, tetapi memberi nilai tambahan dari mahasiswa-mahasiswa yang mau aktif maju menegerjakan soal.

Kebetulan di Matkim 2 ini materinya mbulet-mbulet, panjang-panjang. Matkim 2 ini membahas solusi penyelesaian dari persamaan diferensial, baik orde 1 maupun 2 dengan berbagai metode yang sesuai bentuknya masing-masing. Di samping itu, disini juga dibahas ekspansi ortogonal dan analisis Fourier yang sangat rumit sekalii (jujur, aku juga lupa sih itu materinya apa aja dan gimana, wkwkwk).

Untuk ulangannya, janganlah kamu khawatir, ulangannya Bu Jamal, ya standar-standar gitu aja sih (menurutku, aku juga lupa tapi). Seingatku, ada 1 soal yang nggak bisa memakai metode dari yang sudah diajarkan, itu harus memakai metode Bernoulli kalau nggak salah. So, I advice you to read another books / references. Kalau aku, referensinya dari nonton Khan Academy dan baca bukunya jurusan Matematika di perpus fakultas yang warna pink, judulnya "Persamaan Diferensial". Nah, itu lengkap banget dan detil banget, enak deh. Selain itu, Bu Jamal juga sempat memberi ulangan yang kedua tentang ekspansi ortogonal dan Fourier (ini ulangan paling mbulet menurutku). Judulnya aja udah ekspansi ya, nanti lo bakal mengekspansi suku-suku di deret sigma-sigma gitu. Alhamdulillahnya, waktu ulangan ini, Bu Jamal membolehkan membawa "kerpekan", dengan catatan hanya satu lembar A4 saja. Udah deh, malamnya aku rangkum tuh rumus-rumus yang penting, terus tak prin. Needed banget kerpekan itu, soalnya nanti bakal buat nyocokin hasilnya jadi sin/cos/tan/e... Soalnya dikit, tapi pusingnya Subhanallah.

Setelahnya tuh ulangan, akhirnya Bu Jamal menghilang (karena dinas). Dan hari Kamis pun hanya diisi dengan kuliah Kimor 1, yuhuu. Atau dengan kata lain Matkim 2 libur duluan, yippiy. Dan itulah akhir dari kisah Matkim 2 ini, aku rasa tidak ada lagi yang bisa diceritakan dan dishare untuk kalian download, karena Bu Jamal juga tidak pernah meninggalkan tugas ataupun membagikan ulangannya. Oh ya, kalau untuk buku, pastikan kalian tidak membuang bukunya Erich Steiner yang dipakai waktu Matkim 1, karena di Matkim 2 itupun masih pakai itu. Sekiaan.


Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Minggu, 17 Desember 2017

Kuliah Mikrobiologi yang Gitu - Gitu Aja

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Long time no see. Sekarang, motivasi nulis blog udah terkumpul kembali. Kenapa? Ya karena udah liburan,  alhamdulillah. Di postingan kali ini, aku mau ngelanjutin mbahas tentang kuliahku yang semester 2 dulu, ya meskipun sekarang udah semester 4, gak plong gitu rasanya kalau nggak ngelengkapin semua review kuliahku semester 2. Okay, langsung aja cus aku mbahas tentang matkul Mikrobiologi.

Alhamdulillah puji syukur banget dosen pengampu matkul ini adalah Pak Eli dan Pak Subandi. Di tengah semester pertama kuliah diisi oleh Pak Eli, lalu tengah semester berikutnya diisi Pak Bandi. Pak Eli kuliahnya mbahas seputar teknis - teknis dan introduction tentang mikrobiologi. Nah, cara ngajarnya enak, tapi menurutku kurang efektif. Ngajarnya itu mahasiswa dibagi kelompok, suruh buat presentasi dan presentasi deh. Udah, itu aja tugasnya, wkwkwk. Tapi jangan santai - santai, di tiap akhir presentasi, kelompok presenter harus memberikan posttest. Ada juga sesi pertanyaan kok, ya kayak presentasi biasanya lah. Terus, kenapa kok aku bilang kurang efektif? Karena kalau dijelasin dengan presentasi teman itu kayak kurang trusted gitu materinya, bener atau nggaknya. Tapi yang aku suka dari Pak Eli, beliau memberikan tambahan - tambahan di akhir presentasi, meski aku masih kurang sreg gitu sih tentang kredibilitas materi presenter. Yang aneh lagi nih, meskipun di tiap akhir presentasi dibikin posttest, masalahnya hasil dari posttest yang dikoreksi oleh pembikin posttest itu tidak pernah direkap ke Pak Eli, jadi ya sama aja boong, percuma.

Di luar itu semua, ulangannya enak kok, masih masuk materi. Dan diambilkan dari PPT - PPT hasil mahasiswa itu. So, don't worry, selama belajarnya ada acuannya itu, ya pasti bagus deh. Oh ya, dari tadi ngomong teknis mulu ya, sekarang mbahas materinya deh. Aku agak lupa sih materi - materinya, yang kuinget yang bagianku "SEM dan TEM", itu mbahas tentang mikroskop elektron tipe scanning dan transmission, kelompok lain ada yang mbahas pembuatan biakan murni, irisan - irisan, sterilisasi, dll. Mbahas prosedural lah pokoknya.

Itu kalau Pak Eli ya, sekarang kita bahas Pak Bandi. Materi yang dibahas Pak Bandi di kuliah ini yaitu seputar Virologi dan Mikrobiologi Terapan. Ya bagi kalian yang udah tahu metode pengajarannya Pak Bandi, ya tetep kayak gitu lah yaa, wkwkwk. Dibagi kelompok, buat makalah, presentasi. Kali ini makalahnya ya tentang mikrobiologi terapan itu. Masing - masing kelompok dapat kingdom, dan diminta ambil satu contoh untuk dibahas. Ada yang dapat fungi uniseluler, fungi multiseluler, bakteria, protista, dll. Aku waktu itu mbahas Saccharomyces cereviceae. Bedanya Pak Bandi dan Pak Eli ini, kalau Pak Bandi tidak ada posttest, tetapi pertanyaan audiens selalu ditampung barangkali bisa dijadikan soal ujian (Pak Bandi's style banget lah). Terus kalau menjawab pertanyaan, kamu nggak perlu ragu, atau takut kalau misal nggak tahu, karena Pak Bandi will always help you. Sekalipun kamu kathok (nggak tahu blass), Pak Bandi bakal njawabin, wkwkwk.

Di lain sisi, enaknya Pak Bandi itu dikasih soal latihan ulangan (mwestiii, makanya wenak pokoke). Dan yang keluar ngeplek, wkwkwk. Ini contohnya soal latihan ulanganku dulu ...


Selain itu, Pak Bandi juga ngasih PPT ini, check it out deh ...
PPT Virologi dan Peran Mikrobiologi dalam Bioteknologi

Oke guys, sepertinya itu aja sih yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat ya terutama bagi kalian yang kuliah di Kimia UM. Overall dosen dan matkulnya enak, tidak memberatkan, masuklah ya ke mottoku "Dosen yang tidak mempermudah mahasiswanya, bakalan masuk surga, Aamiin".


Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)