Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Senin, 25 Desember 2017

Ya Allah, Terima Kasih Telah Menjadikanku Bertaubat Melalui Kuliah Pendidikan Agama Islam

Share
Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

 Kali ini topiknya tentang kuliah PAI. Judulnya gimana menurut kalian? Itu beneran terjadi olehku lo. Aku ngerasa dengan ikut kuliah ini, setiap Senin jam ke 1-2 inget dosa terus. Tapi ya meskipun habisnya itu pasti lupa lagi, wkwkwk, dasar manusia.

Ya, di kuliah agama ini, dosenku adalah Pak Achmad Sultony. Buat kalian yang lagi program KRS untuk PAI ini, gue hardly recommend banget buat milih dosen ini, gue kasih bintang 10 dah pokoknya (gak cukup kalau 5). Sumpah, Pak Sulton ini Subhanallah banget ya ngajarnya.

Setiap Senin, pertama-tama doa dulu, Al-Fatihah 3 kali, kalau nggak salah pertama buat orang tua, kedua buat guru-guru dan dosen-dosen, dan ketiga untuk diri sendiri. Kemudian dilanjutkan dengan tes membaca Quran. Sistemnya beberapa anak (3 kalau nggak salah) diabsen untuk diuji skill baca Qurannya dengan membaca beberapa ayat di surat tertentu. Oh ya, sebelum itu, kami baca bareng ayat-ayat sebelumnya dengan beliau. Beliau mencontohkan cara membacanya, kami mengulangnya. Enaak banget gitu nadanya, ada tartil-tartilnya dikit-dikit. Kami juga jadinya bagus membacanya.

Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi sesuai RPS. Oh ya, buku yang jadi sumber disini adalah buku PAInya UM ya, jurusan Bahasa Arab lebih tepatnya. Sebisa mungkin kalian jangan beli, karena pasti banyak kakting yang udah punya tapi udah nggak dipakai lagi. Aku aja dulu pinjem punya temenku yang pinjem dari kaktingnya, sekarang di lemari nggak tak apa-apain. Lanjut ke Pak Sulton, disini, kuliahnya itu uweenaak banget. Pak Sulton cerita-cerita dan sekaligus ceramah gitu, kadang juga disisipi candaan. Nah, itu yang bikin kami paham materinya dan inget dosa. Selain metode ekspositori gitu, Pak Sulton juga kadang membagi jadi beberapa kelompok untuk menyampaikan ide-idenya tentang suatu materi yang dibahas di hari itu. Misal ada kelompok yang presentasi tentang keuntungan pacaran dan ada yang tentang kerugiannya. Lalu juga ada kelompok yang presentasi tentang Muhammadiyah, NU, HTI, dll. Semuanya nggak usah pakai PPT, langsung aja spontan, enak wes pokok. Dan juga dengan Pak Sulton ini, tidak bakal ada tugas, asik kaan.

Yang paling aku suka dari kuliah Pak Sulton ini adalah waktu materi Pernikahan dna Pacaran gitu. Waktu itu Pak Sulton menayangkan video yang isinya tulisan-tulisan gitu, tentang wanita yang bagaikan bunga. Eman banget gitu kalau bunga itu dipetik sebelum waktunya. Ini linknya: https://www.youtube.com/watch?v=HPvk5tWO0lg. Sumpah, aku baper banget dan nangis waktu nonton itu (padahal lanang, wkwkwk). Terus juga, Pak Sulton cerita kalau pernikahan itu sebenarnya bukan dilandasi karena cinta, sesungguhnya cinta itu lama-lama juga akan luntur. Pernikahan yang langgeng itu didasari oleh tanggung jawab dan mau saling menerima kekurangan pasangan. Alkisah ada temannya gitu, udah nikah karena cinta, terus curhat ke beliau, ingin menceraikan istrinya karena udah nggak ngerasa cinta lagi. Ya memang bener juga sih, perlu tenggung jawab atas pilihannya, lagian kan juga udah janji (akad) di hadapan Allah. Terus, beliau juga cerita dulu nikah degan istrinya hanya karena dikenalin oleh temannya. Cuma baru bertemu 1 kali, udah ngerasa ndredeg, dalam hatinya langsung sreg kalau itu emang jodohnya. Udah deh, dari itu, langsung lamaran, dll. Padahal sebelum-sebelumnya patah hati (kalau gak salah, aku udah agak lupa). Nah, dari itu, langsung aku termotivasi, nggak ngurus pacar-pacaran, nanti aja sekalian lamaran, wkwkwk.

Selain itu, ngomongin tentang ulangan, ulangannya Pak Sulton ini paling uwenak, top markotop seduniaaa. Sumpah, gak nyangka ada dosen kayak gini. Padahal udah belajar teori-teori ya kemarinnya. Ndilalah yang keluar cuma soal-soal opini tentang diri kita. Contohnya, sebutkan potensi positif dan negatif yang ada dalam diri Anda, bagaimana cara anda meningkatkan potensi positif itu dan mengurangi potensi negatif itu. Terus ada lagi, berapa banyak ibadah sunnah yang Anda lakukan dalam seminggu, dll. Pokoknya nggak usah belajar pasti bisa. Sumpah, I LOVE YOU PAK!!! Dan jangan lupa, ulangannya 2 kali ya, UTS dan UAS. Siapkan juga folio.

Satu lagi yang menarik dari metode pengajaran Pak Sultony adalah proyek Baksos Panti Asuhan. Di proyek ini, satu kelas dibagi beberapa kelompok, lalu perkelompok diminta mengadakan baksos di suatu Panti Asuhan yang berbeda antar kelompok. Waktu itu aku mengadakan baksosnya di Panti Asuhan di Arjowinangun, dekat dengan Tlogowaru sekolahkuu (yippiy). Bermanfaat banget kegiatan ini, menyadarkan kami betapa sangat sangat beruntungnya kami, dan bodohnya kami yang tidak menyadari dan mensyukurinya, malah selalu mengeluh. Seminggu setelahnya, kami diminta untuk membuat laporan tertulis tentang kegiatan ini. Suweruu banget dah pokoknya, pengalaman asik, pertama kalinya aku.

Oh ya, ada satu lagi yang harus diceritakan. Di UM, matkul PAI ini diiringi dengan BBQ (BimbinganBaca Quran, kalau gak salah) dan TDI (Tafaqqul Dinil Islam, kalau gak salah). Keduanya ini semacam kegiatan gitu yang diselenggarakan oleh BDM Al-Hikmah dan ASC (Al-Quran Study Club). Bertempat di Masjid Al-Hikmah dan berwaktu setiap Sabtu 2 minggu sekali, semua yang mengikuti kuliah PAI pada semester itu wajib datang 14 kali (kalau gak salah). Datangnya maksimal 06:30 harus sudah di masjid. Setiap datang harus membawa buku TDI dan BBQ yang akan distempel untuk tanda kehadiran nantinya.

Pertama diadakan TDI. TDI itu apa sih? TDI itu semacam pengajian, isinya ya cuma kamu duduk anteng, mendengarkan ceramah, udah itu aja. Tapi jangan lupa dicatat di buku TDI, untuk dapat stempel pas pulangnya (datang distempel, pulang juga distempel). Di akhir kuliah PAI juga nanti bakal dikumpulkan ke dosen pengampu kuliah itu.

Seusai TDI, langsung diadakan BBQ. BBQ ini semacam kita mengaji cara baca Quran yang benar. Belajar tentang makhrojnya, tajwid, dll. Sistemnya, di pertemuan pertama (minggu pertama), bakal ada pretest setiap fakultas. Pastikan kalian datang pertama banget di depan fakultas yang sesuai, dan di depan kertas nama penguji biar nanti nggak antri lama-lama. Terus kan Pretest, itu disuruh baris kebelakang lalu per orang diuji oleh penguji dari ASC. Guelaak banget, 1 kali TDI itu sekitar 3 fakultas, dan itu banyaaaak banget orangnya. Setelah itu, kalian bakal diklasifikasi jadi 3 kelas. A, B dan C berdasarkan nilai pretes kalian. Kalau A, nanti kalian bakal jadi tutor unuk BBQ berikutnya bagi kelas B dan C. Pertemuan berikut-berikutnya, ya biasa aja, belajar bareng baca Quran dengan membentuk kelompok-kelompok spontantenously 12an orang melingkar gitu. Terus di akhir, bakal ada Posttest yang akan menguji hasil belajar BBQ kalian. Oh ya, bagi yang kelas C, diwajibkan mengikuti BBQ tambahan diluar BBQ hari Sabtu sebanyak 16 kali. Nanti disuruh milih jadwal yang disediakan.

Intinya, overall aku alhamdulillah banget dengan kuliah agama ini. Menambah imanku dan meningkatkan skill baca Quranku yang awalnya abal-abal, jadi sedikit lebih dari abal-abal. Alhamdulillah. Apalagi dengan dosen pengampu seperti Pak Sulton, Alhamdulillah wa Syukurillah. Sayangnya, kuliah ini cuma 1 kali dalam 8 semester, eman banget. Sekarang aku jadi imannya turun gara-gara nggak ada kuliah agama ini. Yaaa semoga aku masih bisa meningatkan iman walau tanpa kuliah ini, Aamiin. Sekian.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

2 komentar:

  1. Oke aku komen, wkwkwk. Nanging aku ora iso ngomong boso jowo.

    BalasHapus
  2. Uda beberap baca artikelmu dek..kayak ngebawa aku ke memory masa kuliah dulu. Sumpah kuangen masa itu dan nyesel rasanya dulu nggak memaksimalkan masa kuliahku

    BalasHapus