Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Sabtu, 30 Desember 2017

, , ,

Cari Kalkulator Scientific? Review Kalkulator Scientific Casio Classwiz FX-570EX, Casio FX-991ES, Casio FX-350ES Plus, Kalulator Android "Wolfram Alpha", Kalkulator Windows "Microsoft Mathematics" dan Tips Memilih KalkulatorScientific

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Still with me with a different topic. Kali ini aku mau ngereview tentang kalkulator saintifik, kalkulator jaman now. Kalkulator dibutuhkan banget bagi utamanya mahasiswa, siswa, dan bahkan para pedagang (kalau yang ini cuma pakai +,-, x, : nya, wkwkwk). Aku pertama butuh kalkulator itu kalau nggak salah jaman SMA. Jaman SMP sih, masih gampang - gampang ya itungannya, logaritma pun pasti logaritma yang bagus - bagus. Atau kalau butuhnya pas ngitung pembagian yang jelek - jelek gitu lah ya.

Di SMA manfaatnya buanyaak banget, apalagi kimia. Kalau matematika, nggak pakai kalkulator masih bisa, karena pasti gurunya ngasih angka yang cantik - cantik. Kalau di kimia itu ada yang namanya pH dari asam atau basa. Yang ini ngitungnya pasti pakai kalkulator karena butuh operator logaritmanya.

Balik ke kalkulator nih, seumur - umur, aku berurusan dengan 4 kalkulator:
1. Casio FX-350ES Plus dari jaman kelas XI sampai sekarang.
2. Casio Classwiz FX-570EX untuk hadiah ulang tahunnya Surya.
3. Wolfram Alpha dari jaman kuliah sampai sekarang.
4. Casio FX-991ES jaman kelas X dulu.

Nih gue ceritain satu - satu keunggulan, kelemahan dan sejarahnya. Check this out!

Yang pertama Casio FX-991ES versi lama dulu lah ya, soalnya udah ada duluan sejak jaman kelas X. Nih kalkulator aku dapetnya gratisan, dipinjemi kakak sepupu. Kurawat tuh kalkulator baik - baik, pernah dipinjem Mas Bintang, kakak kamarku di B31 yang SA3. Yaa namanya yang pinjem kakak yaa, takut juga buat nolak, lagian juga nggak ada alasanku untuk menolak, Mas Bin orangnya baik kok. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, nggak kerasa udah satu tahunan aku di asrama, sekamar juga bareng Mas Bintang, eh kalkulatorku nggak pernah dibalik-balikin juga, sampai Mas Binnya udah lulus dan keterima di ITB alhamdulillah. Ya salahku juga sih nggak pernah nanyain, aku juga sungkan kalau kalkulatornya emang hilang. Tapi btw, ini cerita seingetku sih, bisa aja pernah dikembaliin Mas Bin terus aku lupa naruhnya. Soalnya waktu dulu aku juga pernah kecolongan tepak di asrama (bisa aja kalkulatornya ngikut juga). Btw ini penampakannya:

Dari keyboardnya jelas sih ya, semua fungsi - fungsinya lengkap (nanti bakal tak jelasin di FX-350ES Plus). Oh ya, aku disini mbandinginnya pakai standar yang FX-350ES Plus, karena dari keempat kalkulator itu, ini yang paling low definition. Bedanya dari yang FX-350ES Plus adalah mode - modenya. Kalau nggak salah disini ada mode matriks (untuk penghitungan matriks), base (penghitungan menggunakan bilangan berbasis biner, heksa, okta), vektor (untuk penghitungan vektor), dll yang aku lupa. Nanti bakal tak kasih manualnya untuk kalian bisa pelajari. Dan yang asik di kalkulator ini, ada integral dan diferensialnya, tapi harus "tertentu" ya, maksudnya memiliki batasan integralnya berapa sampai berapa dan kalau diferensial di absis berapa, terus juga ada penghitungan deret menggunakan notasi sigma. Ketiga fitur itulah yang menurutku menjadi keunggulan dari semua seri 991. Termasuk juga kalau kalian pilih yang mau ada tenaga suryanya ya ini bisa (tapi kalau nggak salah baterai dalemnya baterai jam). Kalau mau baca selengkapnya seputar nih kalkulator bisa disini. Oh ya, masalah harga, karena bukan aku yang beli, aku nggak tahu harganya.

Kemudian lanjut kalkulator berikutnya yaitu FX-350ES Plus. Ini menurutku kalkulator yang paling low definition dari ketiga lainnya. Kenapa kok aku bilang gitu? Karena fitur - fitur di kalkulator ini dimiliki oleh semua ketiga lainnya, sedangkan dia sendiri tidak punya fitur dari saudara - saudaranya. Tapi kalau emang cari yang murah, berkualitas dan cuma niatnya buat itung - itungan, kalkulator ini menjanjikan lah lumayan. Pas untuk kantong pas - pasan. Ceritanya dulu, setelah sepeninggalan kalkulatorku yang dibawa Mas Bin, kan ada masa vakum kalkulator, akhirnya aku beli deh nih kalkulator, yang termurah tapi masih tetep mumpuni. Nih penampakannya:


Fiturnya ya masih kalau untuk fungsi - fungsi hampir semua ada. Logaritma basis berapapun, logaritma natural, trigonometri dan trigonometri hiperbolik beserta inversnya, akar, faktorial, faktorisasi prima, dll. Untuk modenya ada 3, komputasi biasa (kalkulasi angka - angka), tabel (untuk penghitungan nilai dari suatu fungsi dengan memasukkan fungsi dan domain yang diinginkan), dan juga statistik. Selama aku menggunakan nih kalkulator, yang paling berguna itu mode komputasi dan statistik. Kalau statistik, pastinya digunakan untuk analisis statistik. Di sini, lo tinggal masukin data dalam sebuah tabel, terus diolah, bisa dicari deh tuh variansinya, rata - ratanya, sigma x, sigma y, regresinya, dll secara otomatis. Untuk powernya, kalkulator ini nggak ada solar cellnya (yayalah, orang murah) tetapi yang aku suka, dia menggunakan baterai biasa ukuran AAA yang mudah dicari di toko - toko. Kalau mau baca selengkapnya, bisa disini. Masalah harga, lumayanlah ya kalkulator yang satu ini, butuh ngerogoh kocek sekitar Rp 150.000.

Berlanjut ke kalkulator ketiga yaitu Classwiz FX-570EX. Sesuai namanya nih kalkulator emang idaman banget bagi semua siswa sekolah maupun mahasiswa. Dari kecanggihannya, kalkulator ini mengalahkan kedua kalkulator yang saya sebutkan di atas, Bagi saya, kalkulator ini cukup untuk menyelesaikan semua persoalan secara otomatis di bangku SMA, mulai dari polinomial (persamaan kuadrat, pangkat tiga, pangkat empat), vektor, matriks, pertidaksamaan, sistem persamaan linear, statistika, dll. Jadi, buat kalian yang masih duduk di bangku SMA, you better buy this calculator, apalagi kalau yang belum punya kalkulator. Selain dari mode - mode yang saya sebutkan tadi, kalkulator ini juga bisa digunakan untuk olah data dengan spreadsheet seperti di excel. Untuk supply energynya, kalkulator ini menggunakan baterai AAA, favoritku lah, daripada kalau dengan baterai jam.

Ceritanya dari kalkulator ini adalah kalkulator ini kubeli sebagai hadiah ulang tahunnya Surya yang ke-17, sweet seventeenlah. Sebelumnya, dia cerita kalau kalkulatornya hilang, so ini hadiah yang suitable banget, apalagi kalkulatornya dulu itu versi yang S.V.P.A.M. (nanti tak jelasin) yang kurang canggih. Lagian, juga ini kan spesial 17, so I want to give much special too. Kalkulator ini, kubeli di JD.ID dengan harga Rp 299.000 dengan gratis ongkir. Sumpah, nih kalkulator idaman bangeeet, aku yang ngasih hadiah malah jadi pingin upgrade kalkulator, tapi apadaya uangnya itu loo (hiks). Btw, kayak gini nih penampakannya:
Gimana nih menurut lo fisiknya? Classy dan metallic gitu kan? Bagusss banget kalau menurutku, bedalah dari kalkulator casio jaman - jaman old. Kalau lo masih mau kepo - kepo tentang nih kalkulator, bisa nih klik disini. Intinya yaa, uintiii banget, THIS IS THE BEST CALCULATOR.

Kalau tadi udah pada ngomongin kalkulator hardware, sekarang aku mau bahas kalkulator software. Disini pilihannya ada dua, Wolfram Alpha untuk di platform Android dan Microsoft Mathematics di platform Windows. Keduanya hampir sama sih menurutku, tapi penggunaan Wolfram alpha lebih luass. Yuk langsung bahas aja.

Wolfram Alpha. Kalau nggak salah berawal dari tugas barisan dan deret waktu SMA dulu, saking buntunya akhirnya searching internet. Di internet akhirnya nemu website Wolfram Alpha yang ternyata bisa menyelesaikan semua permasalahanku. Dari situ mulailah cari - cari tentang Wolfram Alpha sampai akhirnya nemu di Google Play sebagai aplikasi Android. Sayangnya, pas diklik eeeh keliatan dah tuh ada harganya Rp 11.000. Waduuuh, buseeet dah, males banget aku belii, mending buat beli takoyaki. Akhirnya mulailah cari di internet "free download wolfram alpha full version" dan alhamdulillah akhirnya nemu bajakannya, yeeey. Nih gue kasih kalau mau, klik disini. Oh ya, dan jangan lupa, Wolfram Alpha ini aplikasi yang butuh koneksi, jadi kalau mau memakai harus online yaa.

Wolfram Alpha ini luasss banget penggunaannya, nggak hanya Matematika. Matematika aja udah luas lo, dia bisa menyelesaikan segala persamaan bahkan untuk kalkulus (integral, limit, diferensial) yang tak tentu sekalipun. Hebatnya juga, dia memberikan tak hanya jawaban akhir, dia juga memberikan step penyelesaiannya, wiiih. Persamaan diferensial pun bisa diembat, bener - bener beruntung dah punya software ini, tugas kuliah luancar jayaa. Terus kan tadi kubilang nggak hanya Mat, kimia pun ternyata bisa looo. Kalau kamu ngetik nama senyawa atau rumus kimianya, dia bakalan menunjukkan sifat - sifat dari senyawa tersebut. Sumpaah, canggih bener. Selain itu, dia dilengkapi kayak ensiklopedia gitu sih, jadi overall seperti Google versi Scientific yang mampu memecahkan segala permasalahan saintifikmu. Kayak gini nih penampakannya (versi online website):


Beralih ke software kalkulator berikutnya yaitu Microsoft Mathematics. Sesuai namanya, nih software adalah buatan dari Microsoft. Mirip seperti Wolfram Alpha, software ini bisa digunakan untuk penghitungan - penghitungan beserta penyelesaiannya. Bedanya dengan Wolfram Alpha, dari segi platformnya jelas ya, terus dari segi bidangnya, kalau Wolfram Alpha semua bidang hampir bisa, kalau Microsoft Mathematics, sesuai namanya, cuma bisa matematika doang. Keunggulannya, dari segi tampilan input, jika dibandingkan dengan Wolfram Alpha yang harus nulis ribet karena cuma 1 row (pangkat = ^, kali = *, bagi = /, dll), di Microsoft Math ini tersedia keyboard layaknya di Word di bagian Mathematic Equation, jadi nanti tampilannya bakal natural view. Microsoft Math ini juga bisa digunakan sebagai media menggambar grafik. Di Microsoft Math ini juga ada perintah - perintah seputar logika matematika (belum pernah nyoba sih, soalnya emang bukan jurusannya) dan juga triangle solver yang berfungsi untuk mencari sifat - sifat segitiga yang belum ditentukan dari sifat - sifat yang sudah ditemukan (misal cari sudut jika hanya diketahui semua sisinya). Kalau mau download bisa disini (khusus untuk yang Windowsnya 86 / 32 bit aja ya). Untuk yang kepo penampilannya, seperti ini nih:


Nah, dari pembahasan - pembahasan di atas, sekarang aku mau ngasih tips nih cara memilih kalkulator yang tepat dan bagus dan canggih, check it out:

1. Tentukan tujuanmu menggunakan kalkulator itu.
Kalkulator itu macem - macem yaa variannya, ada yang biasa kayak buat pedagang, saintifik kayak buat mahasiswa, grafik, programming buat programmer, dll. Tapi dari kesemuanya itu, yang pasti butuhnya itu yang saintifik. Masalah harga tenang aja, lumayan - lumayan kok harganya, tergantung mau yang gimana. Kutekankan juga, disini yang kubahas seutuhnya tentang kalkulator saintifik yaa.

2. Mending beli mahal, tapi sekali seumur hidup.
Nah ini prinsipku banget. Waktu dulu beli, sayangnya belum ada ya versi classwiz, akhirnya pilih yang biasa aja. Aku kalau beli barang - barang gitu prinsipnya gini, kalau emang itu penting, sekalian dah beli yang mahal tapi sekali aja, gak usah beli - beli lagi.

3. Pilih yang canggih yang manfaatnya banyak.
Canggih disini artinya banyak fiturnya. Kalkulator itu canggih kalau penggunanya juga canggih (terampil menggunakan). Secanggih - canggihnya kalkulator, kalau lo gak bisa explore fungsi - fungsinya, ya percuma aja, paling - paling cuma bisa buat ngitung tambah, kali, kurang, padahal manfaatnya seambrek. Disini juga prinsipnya kalau kalkulator canggih itu biasanya mahal.

4. Pilih yang powernya dari baterai AAA.
Aku kalau beli kalkulator mesti cari yang baterainya AAA. Kenapa? Biar mudah cari ganti baterainya kalau habis. Biasanya, kalau baterainya udah AAA, nggak ada solar cellnya, nah menurutku biarin aja sih, toh solar cell energinya nggak seberapa. Pengalamanku, dulu banget punya kalkulator yang ada solar cellnya, waktu udah mau "dead", kujemur dah tuh kalkulator biar baterainya keisi. Eh malah LCDnya leleh, ngeblur kesana kemari, mungkin gara - gara kepanasan.

5.  Pilih yang Natural V.P.A.M. / Natural View.
Apa itu natural V.P.A.M. ? Jujur, aku nggak tahu sih, coba cari aja di google. Sepengetahuanku, jenis kalkulator itu ada 2, yang natural V.P.A.M. dan S.V.P.A.M. Nah, kalau natural itu tampilan di kalkulatornya bakalan real kayak kita biasanya nulis (Contoh: Pecahan setengah bakal ditulis "1 per 2" menggunakan garis lurus datar, pangkat bakal ditulis menggunakan superskrip), sedangkan pada S.V.P.A.M., tampilannya bakal kayak di Wolfram (Contoh: Pecahan setengah bakal ditulis 1:2, pangkat bakal ditulis menggunakan "^"). Nah, enak mana? Kalau aku sih enak natural, soalnya easy to understand dan bisa diatur sesuai kemauan kita lah, apa yang seharusnya ingin kita komputasikan.

Overall, setelah mbacot sekian panjang, back to quote saya tadi "Kalkulator canggih bakal canggih kalau penggunanya juga canggih". Jadi, setelah beli mahal - mahal mari biasakan baca manual penggunaan dan eksplor kalkulator kita. Nah, disini, aku ada contoh manual dari kalkulator Casio seri FX-991, dari manual ini sih hampir compatible lah ya dengan semua jenis kalkulatornya casio yang natural V.P.A.M. Cus, dipelajari yuuk. Download disini. Dan satu juga saran terakhir, diatas kan ada 2 software kalkulator tuh, kalau bisa download aja semua, mumpung gratis, gunakan sebaik mungkin.

Mungkin sekian yang bisa saya bacotkan dan bagikan, semoga bermanfaat dalam memilih dan menggunakan kalkulator. Mesin ada untuk membantu manusia, jangan mau malah diperbudak oleh mesin. Sekian.


Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Jumat, 29 Desember 2017

Kuliah Pancasila yang "Membosankaaan"

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

 Kalau ditanya kuliah apa yang paling membosankan, aku bakal jawabnya kuliah Pendidikan Pancasila. Ya jawaban ini terlalu general sih, kemungkinan nggak semua gitu, aku spesifikkan disini kuliah Pendidikan Pancasila "bersama Pak Ketut". Matkul PP ini sebagaimana seperti PAI, BI dan PKn termasuk matkul umum yang harus ditempuh. Kalau di jurusan lain sih, belum tentu yaa, matkul umum ini bakal ditawarkan di semester 1 & 2. Tapi,kalau di Kimia, ya, matkul - matkul ini bakal dihabisin dulu.

Pak Ketut Diara Astawa, dosen pengampu kuliah PP ku ini adalah mantan ketua Jurusan PPKn di FIS UM. Sering banget orangnya cerita - cerita seputar sejarah FIS dan juga seputar kebijakan UM, mengingat dekatnya beliau dengan rektorat UM.

Well, sebenarnya sebagai warga negara yang baik, I shouldn't dislike to learn the ideology of mine. Tapi gimana lagi ya, emang dari jaman - jaman sekolah dulu udah nggak suka. Tapi kalau secara praktik, pastinya aku akan lakukan yang terbaik sebagai Pancasilais.

Di kuliah PP ini, metode pengajarannya Pak Ketut mirip - mirip dengan Pak Bandi. Disini, Pak Ketut memberikan tugas membuat makalah dan presentasi. Lalu dilanjutkan tanya jawab, dan terakhir jikaada waktu sisa, diisi dengan cerita - cerita dari Pak Ketut. Makalah yang dibuat itu mengikuti format PPKI, lagian juga enakan mbuat makalah kimiawi daripada makalah pancasilawi yang penuh kata - kata. Terus lanjut presentasi yang bakal bikin teman - teman kamu ngantuk maksimal. Sesi tanya jawabnya biasanya mengandung bara - bara perdebatan yang lama - lama kalau ditiup menyala. Di akhir pertemuan, pastinya dan selalu ditutup dengan cerita - cerita dari Pak Ketut. Topiknya macem - macem, jangan heran juga kalau misal pernah diulang, jangan dikira dejavu. Topiknya biasanya tentang kasus putusan MK suap daging sapi, sanak saudara Pak Ketut yang bekerja di Dirjen - Dirjen, kasus korupsi di FMIPA UM, dll yang aku lupa. Negatifnya dosen pendongeng itu, biasanya lupa waktu, ya kayak Pak Ketut ini, ceritanya biasanya muolooor sampai waktu kuliah yang 100 menit itu jadi lebih.

Kalau masalah ulangan,ulangannya Pak Ketut ini teoritis banget, entah juga aku bingung harus belajar darimana. Ngarangpun tidak bisa sebebas - bebasnya karena ada istilah - istilah berat kayak epistemologis, filosofis, dll. Dan siap - siap tangan "kiting" gara - gara nulis buanyaaak, 1 kertas folio duplex dijamin habis dah tuh 4 halaman. Ya bener aja sih, tulisanku pas ujian ini jueleeeek banget, lagian kan juga full kata - kata.

Lalu, kalau mau dibandingkan dengan kuliah Pendidikan Kewarganegaraanku pas semester 1 dulu, jauh lebih enak yang PKn sih, dengan Bu Yuswanti. Yaa ini karena enaknya agak negatif sih, waktu PKn dulu kan banyak gabutnya (dosennya terus yang njelasin, dosennya sering ijin nggak masuk, tugasnya dikit), tapi kan tetep aja enak. Yaa kalau menurutku sih, aku nggak terlalu ingin banyak berteori kalau belajar seputar ideologi ataupun kewarganegaraan gini, lebih enak langsung praktik ke kehidupan. Kayak metodenya Pak Sultony(dosen PAI) lah, enak banget.

Terakhir, dibalik apapun pasti masih ada positifnya kalau dicari dalam - dalam. Dengan kuliah ini, aku merasa lebih tahu tentang bla bla nya Pancasila yang buanyaak banget, cerita - cerita seputar UM, dan pengetahuan - pengetahuan lainnya yang baik Pak Ketut maupun presenter - presenter sampaikan. Sekian kiranyaa, akhirnya kelar juga review kuliahku semeter 2 ini. Habis ini bakal review yang semester 3 yang lebih seru buangeeet dan lebih kimiawi. Byeee.


Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Kamis, 28 Desember 2017

Kuliah Kimia dalam Kehidupan Sehari - hari

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

 Back with me still in the same topic "review kuliah semester 2". Kali ini aku bakal cerita singkat aja sih tentang kuliah "Kimia dalam Kehidupan Sehari - hari". Kenapa kok aku bilang singkat? Well, karena dosen pengampunya Pak Bandi, yang notabene udah banyak tak jelasin lah ya di postingan review kuliah sebelumnya (re: Mikrobiologi dan Dasar - Dasar Sains). Bagi kalian yang sudah membaca atau merasakan bagaimana diajar oleh Pak Bandi pasti sudah sangat tau lah ya. Oh ya rek, matkul KDKS ini merupakan matkul pilihan. Kelasnya kalau nggak salah cuma dibuka 2 (satunya diajar Pak Eli atau Pak Aman gitu kalau nggak salah). Jadi, kalian harus rebutan kalau mau ambil matkul ini. Atau ada pilihan matkul lain, yaitu "Sejarah Kimia", wkwkwk. Kalau aku males banget sih ya belajar sejarah - sejarah gitu, nulis panjang aja pasti jeleknya.

Back toPak Bandi. Ya, Pak Bandi ya masih gitu - gitu aja sih metode ngajarnya. Ini bukannya aku protes, dislike atau apa ya, enak kok menurutku dengan cara seperti itu. Seperti quote favorit beliau "Cara belajar terbaik adalah dengan mengajarkannya".

So, back to kuliah ini. Metodenya ala Pak Bandi pastinya, dikelompokkan, membuat makalah, presentasi, tanya jawab. Kelompoknya mencakup 2 - 3 mahasiswa / kelompoknya. Materinya emang banyak banget yang harus disampaikan. Namanya aja Kimia dalam Kehidupan Sehari - hari ya, kita disini bakal bahas produk - produk yang berbahan kimia. Kelompoknya dibagi misalnya ada yang bahas pasta gigi (kelompokku), minyak goreng, biodiesel, BTP (Bahan Tambahan Pangan), bioetanol, sabun, deterjen, baterai, logam mulia, dll. Satu pertemuan 2 presentasi. Kalau soal tanya jawab, ya pasti yang aktif dikasih poin. Terus Pak Bandi juga akan membantu dan mengoreksi presenter untuk menjawab pastinya.

Masalah ulangan ya masih ala Pak Bandi juga, beberapa diambil dari pertanyaan audiens yang pernah ditanyakan. Pak Bandi juga as usual pasti memberi latihan soal. Kayak ini nih contohnya. Lalu, jangan puas hanya belajar dari situ. Kemarin aku kaget ada soal yang tak terduga ternyata, belum pernah sama sekali dibahas. Oh ya, tipe soalnya kan ada yang pilihan ganda dan esai. Yang esai ngeplek lah sama yang latihan soal. Nah, yang pilihan ganda ini ada yang menceng-menceng dikit. Lebih baik kalian juga belajar tentang bilangan penyabunan, bilangan iodin pada minyak goreng, terus belajar juga komposisi dari pembersih kaca, dll. Pokoknya kalau mau aman, perluaslah wawasanmu. Overall enak sih matkul ini, daripada matkul sebelah, menambah wawasan banget yang bisa diterapin ke kehidupan sehari - hari sesuai namanya.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Senin, 25 Desember 2017

Ya Allah, Terima Kasih Telah Menjadikanku Bertaubat Melalui Kuliah Pendidikan Agama Islam

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

 Kali ini topiknya tentang kuliah PAI. Judulnya gimana menurut kalian? Itu beneran terjadi olehku lo. Aku ngerasa dengan ikut kuliah ini, setiap Senin jam ke 1-2 inget dosa terus. Tapi ya meskipun habisnya itu pasti lupa lagi, wkwkwk, dasar manusia.

Ya, di kuliah agama ini, dosenku adalah Pak Achmad Sultony. Buat kalian yang lagi program KRS untuk PAI ini, gue hardly recommend banget buat milih dosen ini, gue kasih bintang 10 dah pokoknya (gak cukup kalau 5). Sumpah, Pak Sulton ini Subhanallah banget ya ngajarnya.

Setiap Senin, pertama-tama doa dulu, Al-Fatihah 3 kali, kalau nggak salah pertama buat orang tua, kedua buat guru-guru dan dosen-dosen, dan ketiga untuk diri sendiri. Kemudian dilanjutkan dengan tes membaca Quran. Sistemnya beberapa anak (3 kalau nggak salah) diabsen untuk diuji skill baca Qurannya dengan membaca beberapa ayat di surat tertentu. Oh ya, sebelum itu, kami baca bareng ayat-ayat sebelumnya dengan beliau. Beliau mencontohkan cara membacanya, kami mengulangnya. Enaak banget gitu nadanya, ada tartil-tartilnya dikit-dikit. Kami juga jadinya bagus membacanya.

Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi sesuai RPS. Oh ya, buku yang jadi sumber disini adalah buku PAInya UM ya, jurusan Bahasa Arab lebih tepatnya. Sebisa mungkin kalian jangan beli, karena pasti banyak kakting yang udah punya tapi udah nggak dipakai lagi. Aku aja dulu pinjem punya temenku yang pinjem dari kaktingnya, sekarang di lemari nggak tak apa-apain. Lanjut ke Pak Sulton, disini, kuliahnya itu uweenaak banget. Pak Sulton cerita-cerita dan sekaligus ceramah gitu, kadang juga disisipi candaan. Nah, itu yang bikin kami paham materinya dan inget dosa. Selain metode ekspositori gitu, Pak Sulton juga kadang membagi jadi beberapa kelompok untuk menyampaikan ide-idenya tentang suatu materi yang dibahas di hari itu. Misal ada kelompok yang presentasi tentang keuntungan pacaran dan ada yang tentang kerugiannya. Lalu juga ada kelompok yang presentasi tentang Muhammadiyah, NU, HTI, dll. Semuanya nggak usah pakai PPT, langsung aja spontan, enak wes pokok. Dan juga dengan Pak Sulton ini, tidak bakal ada tugas, asik kaan.

Yang paling aku suka dari kuliah Pak Sulton ini adalah waktu materi Pernikahan dna Pacaran gitu. Waktu itu Pak Sulton menayangkan video yang isinya tulisan-tulisan gitu, tentang wanita yang bagaikan bunga. Eman banget gitu kalau bunga itu dipetik sebelum waktunya. Ini linknya: https://www.youtube.com/watch?v=HPvk5tWO0lg. Sumpah, aku baper banget dan nangis waktu nonton itu (padahal lanang, wkwkwk). Terus juga, Pak Sulton cerita kalau pernikahan itu sebenarnya bukan dilandasi karena cinta, sesungguhnya cinta itu lama-lama juga akan luntur. Pernikahan yang langgeng itu didasari oleh tanggung jawab dan mau saling menerima kekurangan pasangan. Alkisah ada temannya gitu, udah nikah karena cinta, terus curhat ke beliau, ingin menceraikan istrinya karena udah nggak ngerasa cinta lagi. Ya memang bener juga sih, perlu tenggung jawab atas pilihannya, lagian kan juga udah janji (akad) di hadapan Allah. Terus, beliau juga cerita dulu nikah degan istrinya hanya karena dikenalin oleh temannya. Cuma baru bertemu 1 kali, udah ngerasa ndredeg, dalam hatinya langsung sreg kalau itu emang jodohnya. Udah deh, dari itu, langsung lamaran, dll. Padahal sebelum-sebelumnya patah hati (kalau gak salah, aku udah agak lupa). Nah, dari itu, langsung aku termotivasi, nggak ngurus pacar-pacaran, nanti aja sekalian lamaran, wkwkwk.

Selain itu, ngomongin tentang ulangan, ulangannya Pak Sulton ini paling uwenak, top markotop seduniaaa. Sumpah, gak nyangka ada dosen kayak gini. Padahal udah belajar teori-teori ya kemarinnya. Ndilalah yang keluar cuma soal-soal opini tentang diri kita. Contohnya, sebutkan potensi positif dan negatif yang ada dalam diri Anda, bagaimana cara anda meningkatkan potensi positif itu dan mengurangi potensi negatif itu. Terus ada lagi, berapa banyak ibadah sunnah yang Anda lakukan dalam seminggu, dll. Pokoknya nggak usah belajar pasti bisa. Sumpah, I LOVE YOU PAK!!! Dan jangan lupa, ulangannya 2 kali ya, UTS dan UAS. Siapkan juga folio.

Satu lagi yang menarik dari metode pengajaran Pak Sultony adalah proyek Baksos Panti Asuhan. Di proyek ini, satu kelas dibagi beberapa kelompok, lalu perkelompok diminta mengadakan baksos di suatu Panti Asuhan yang berbeda antar kelompok. Waktu itu aku mengadakan baksosnya di Panti Asuhan di Arjowinangun, dekat dengan Tlogowaru sekolahkuu (yippiy). Bermanfaat banget kegiatan ini, menyadarkan kami betapa sangat sangat beruntungnya kami, dan bodohnya kami yang tidak menyadari dan mensyukurinya, malah selalu mengeluh. Seminggu setelahnya, kami diminta untuk membuat laporan tertulis tentang kegiatan ini. Suweruu banget dah pokoknya, pengalaman asik, pertama kalinya aku.

Oh ya, ada satu lagi yang harus diceritakan. Di UM, matkul PAI ini diiringi dengan BBQ (BimbinganBaca Quran, kalau gak salah) dan TDI (Tafaqqul Dinil Islam, kalau gak salah). Keduanya ini semacam kegiatan gitu yang diselenggarakan oleh BDM Al-Hikmah dan ASC (Al-Quran Study Club). Bertempat di Masjid Al-Hikmah dan berwaktu setiap Sabtu 2 minggu sekali, semua yang mengikuti kuliah PAI pada semester itu wajib datang 14 kali (kalau gak salah). Datangnya maksimal 06:30 harus sudah di masjid. Setiap datang harus membawa buku TDI dan BBQ yang akan distempel untuk tanda kehadiran nantinya.

Pertama diadakan TDI. TDI itu apa sih? TDI itu semacam pengajian, isinya ya cuma kamu duduk anteng, mendengarkan ceramah, udah itu aja. Tapi jangan lupa dicatat di buku TDI, untuk dapat stempel pas pulangnya (datang distempel, pulang juga distempel). Di akhir kuliah PAI juga nanti bakal dikumpulkan ke dosen pengampu kuliah itu.

Seusai TDI, langsung diadakan BBQ. BBQ ini semacam kita mengaji cara baca Quran yang benar. Belajar tentang makhrojnya, tajwid, dll. Sistemnya, di pertemuan pertama (minggu pertama), bakal ada pretest setiap fakultas. Pastikan kalian datang pertama banget di depan fakultas yang sesuai, dan di depan kertas nama penguji biar nanti nggak antri lama-lama. Terus kan Pretest, itu disuruh baris kebelakang lalu per orang diuji oleh penguji dari ASC. Guelaak banget, 1 kali TDI itu sekitar 3 fakultas, dan itu banyaaaak banget orangnya. Setelah itu, kalian bakal diklasifikasi jadi 3 kelas. A, B dan C berdasarkan nilai pretes kalian. Kalau A, nanti kalian bakal jadi tutor unuk BBQ berikutnya bagi kelas B dan C. Pertemuan berikut-berikutnya, ya biasa aja, belajar bareng baca Quran dengan membentuk kelompok-kelompok spontantenously 12an orang melingkar gitu. Terus di akhir, bakal ada Posttest yang akan menguji hasil belajar BBQ kalian. Oh ya, bagi yang kelas C, diwajibkan mengikuti BBQ tambahan diluar BBQ hari Sabtu sebanyak 16 kali. Nanti disuruh milih jadwal yang disediakan.

Intinya, overall aku alhamdulillah banget dengan kuliah agama ini. Menambah imanku dan meningkatkan skill baca Quranku yang awalnya abal-abal, jadi sedikit lebih dari abal-abal. Alhamdulillah. Apalagi dengan dosen pengampu seperti Pak Sulton, Alhamdulillah wa Syukurillah. Sayangnya, kuliah ini cuma 1 kali dalam 8 semester, eman banget. Sekarang aku jadi imannya turun gara-gara nggak ada kuliah agama ini. Yaaa semoga aku masih bisa meningatkan iman walau tanpa kuliah ini, Aamiin. Sekian.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Minggu, 24 Desember 2017

Wolesnya Matematika Untuk Kimia 2

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Masih lanjut review kuliah semester 2 ya, belum selesai semua ini soalnya. Masih ada Matematika untuk Kimia 2, Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari, Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Pancasila. Sesuai judul, aku bakal menceritakan enaknya matkul Matematika Untuk Kimia 2 ini.

Yang perlu dibold dan diunderline disini, aku kebagian Bu Jamal (Jamaliyatul Badriah) sebagai dosen pengampu matkul ini. So, kalau kalian dosennya beda, yaa mungkin beda - beda dikit lah ya (mosook? wkwkwk). Dan yang perlu ditekankan juga disini adalah, kuliahnya nggak full 16 minggu, yuhuu. Kenapa? Sebuah berkah ya bagiku dan teman-temanku, karena Bu Jamal banyak dinas ke luar kotanya, wkwkwk. Alhasil, kebanyakan kelasnya ditinggal (tanpa ditinggali tugas) dan banyak materi yang akhirnya tidak jadi disampaikan (like vektor, distribusi statistika, dll.)

Lalu timbul pertanyaan, enaknya matkul ini itu gimana sih? Well, sudah mutlak ya kalau menurut teman-temanku enak Bu Jamal daripada Bu Lucky (dosen Matkim 1 di semester 1 dulu). Bu Jamal ini orangnya suabaaaaar sekali ngajarnya. Setiap langkah dijabarkan dengan detil dan perlahan-lahan, sampai kami semua bisa mengikutinya. Sistem mengajarnya beliau tanpa pernah memberi PR, tetapi memberi nilai tambahan dari mahasiswa-mahasiswa yang mau aktif maju menegerjakan soal.

Kebetulan di Matkim 2 ini materinya mbulet-mbulet, panjang-panjang. Matkim 2 ini membahas solusi penyelesaian dari persamaan diferensial, baik orde 1 maupun 2 dengan berbagai metode yang sesuai bentuknya masing-masing. Di samping itu, disini juga dibahas ekspansi ortogonal dan analisis Fourier yang sangat rumit sekalii (jujur, aku juga lupa sih itu materinya apa aja dan gimana, wkwkwk).

Untuk ulangannya, janganlah kamu khawatir, ulangannya Bu Jamal, ya standar-standar gitu aja sih (menurutku, aku juga lupa tapi). Seingatku, ada 1 soal yang nggak bisa memakai metode dari yang sudah diajarkan, itu harus memakai metode Bernoulli kalau nggak salah. So, I advice you to read another books / references. Kalau aku, referensinya dari nonton Khan Academy dan baca bukunya jurusan Matematika di perpus fakultas yang warna pink, judulnya "Persamaan Diferensial". Nah, itu lengkap banget dan detil banget, enak deh. Selain itu, Bu Jamal juga sempat memberi ulangan yang kedua tentang ekspansi ortogonal dan Fourier (ini ulangan paling mbulet menurutku). Judulnya aja udah ekspansi ya, nanti lo bakal mengekspansi suku-suku di deret sigma-sigma gitu. Alhamdulillahnya, waktu ulangan ini, Bu Jamal membolehkan membawa "kerpekan", dengan catatan hanya satu lembar A4 saja. Udah deh, malamnya aku rangkum tuh rumus-rumus yang penting, terus tak prin. Needed banget kerpekan itu, soalnya nanti bakal buat nyocokin hasilnya jadi sin/cos/tan/e... Soalnya dikit, tapi pusingnya Subhanallah.

Setelahnya tuh ulangan, akhirnya Bu Jamal menghilang (karena dinas). Dan hari Kamis pun hanya diisi dengan kuliah Kimor 1, yuhuu. Atau dengan kata lain Matkim 2 libur duluan, yippiy. Dan itulah akhir dari kisah Matkim 2 ini, aku rasa tidak ada lagi yang bisa diceritakan dan dishare untuk kalian download, karena Bu Jamal juga tidak pernah meninggalkan tugas ataupun membagikan ulangannya. Oh ya, kalau untuk buku, pastikan kalian tidak membuang bukunya Erich Steiner yang dipakai waktu Matkim 1, karena di Matkim 2 itupun masih pakai itu. Sekiaan.


Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Minggu, 17 Desember 2017

Kuliah Mikrobiologi yang Gitu - Gitu Aja

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Long time no see. Sekarang, motivasi nulis blog udah terkumpul kembali. Kenapa? Ya karena udah liburan,  alhamdulillah. Di postingan kali ini, aku mau ngelanjutin mbahas tentang kuliahku yang semester 2 dulu, ya meskipun sekarang udah semester 4, gak plong gitu rasanya kalau nggak ngelengkapin semua review kuliahku semester 2. Okay, langsung aja cus aku mbahas tentang matkul Mikrobiologi.

Alhamdulillah puji syukur banget dosen pengampu matkul ini adalah Pak Eli dan Pak Subandi. Di tengah semester pertama kuliah diisi oleh Pak Eli, lalu tengah semester berikutnya diisi Pak Bandi. Pak Eli kuliahnya mbahas seputar teknis - teknis dan introduction tentang mikrobiologi. Nah, cara ngajarnya enak, tapi menurutku kurang efektif. Ngajarnya itu mahasiswa dibagi kelompok, suruh buat presentasi dan presentasi deh. Udah, itu aja tugasnya, wkwkwk. Tapi jangan santai - santai, di tiap akhir presentasi, kelompok presenter harus memberikan posttest. Ada juga sesi pertanyaan kok, ya kayak presentasi biasanya lah. Terus, kenapa kok aku bilang kurang efektif? Karena kalau dijelasin dengan presentasi teman itu kayak kurang trusted gitu materinya, bener atau nggaknya. Tapi yang aku suka dari Pak Eli, beliau memberikan tambahan - tambahan di akhir presentasi, meski aku masih kurang sreg gitu sih tentang kredibilitas materi presenter. Yang aneh lagi nih, meskipun di tiap akhir presentasi dibikin posttest, masalahnya hasil dari posttest yang dikoreksi oleh pembikin posttest itu tidak pernah direkap ke Pak Eli, jadi ya sama aja boong, percuma.

Di luar itu semua, ulangannya enak kok, masih masuk materi. Dan diambilkan dari PPT - PPT hasil mahasiswa itu. So, don't worry, selama belajarnya ada acuannya itu, ya pasti bagus deh. Oh ya, dari tadi ngomong teknis mulu ya, sekarang mbahas materinya deh. Aku agak lupa sih materi - materinya, yang kuinget yang bagianku "SEM dan TEM", itu mbahas tentang mikroskop elektron tipe scanning dan transmission, kelompok lain ada yang mbahas pembuatan biakan murni, irisan - irisan, sterilisasi, dll. Mbahas prosedural lah pokoknya.

Itu kalau Pak Eli ya, sekarang kita bahas Pak Bandi. Materi yang dibahas Pak Bandi di kuliah ini yaitu seputar Virologi dan Mikrobiologi Terapan. Ya bagi kalian yang udah tahu metode pengajarannya Pak Bandi, ya tetep kayak gitu lah yaa, wkwkwk. Dibagi kelompok, buat makalah, presentasi. Kali ini makalahnya ya tentang mikrobiologi terapan itu. Masing - masing kelompok dapat kingdom, dan diminta ambil satu contoh untuk dibahas. Ada yang dapat fungi uniseluler, fungi multiseluler, bakteria, protista, dll. Aku waktu itu mbahas Saccharomyces cereviceae. Bedanya Pak Bandi dan Pak Eli ini, kalau Pak Bandi tidak ada posttest, tetapi pertanyaan audiens selalu ditampung barangkali bisa dijadikan soal ujian (Pak Bandi's style banget lah). Terus kalau menjawab pertanyaan, kamu nggak perlu ragu, atau takut kalau misal nggak tahu, karena Pak Bandi will always help you. Sekalipun kamu kathok (nggak tahu blass), Pak Bandi bakal njawabin, wkwkwk.

Di lain sisi, enaknya Pak Bandi itu dikasih soal latihan ulangan (mwestiii, makanya wenak pokoke). Dan yang keluar ngeplek, wkwkwk. Ini contohnya soal latihan ulanganku dulu ...


Selain itu, Pak Bandi juga ngasih PPT ini, check it out deh ...
PPT Virologi dan Peran Mikrobiologi dalam Bioteknologi

Oke guys, sepertinya itu aja sih yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat ya terutama bagi kalian yang kuliah di Kimia UM. Overall dosen dan matkulnya enak, tidak memberatkan, masuklah ya ke mottoku "Dosen yang tidak mempermudah mahasiswanya, bakalan masuk surga, Aamiin".


Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Selasa, 08 Agustus 2017

Statistika Itu Penuh Rumus

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Balik lagi euy, aku mau ngepos something lagi untuk terakhir kalinya di hari ini. Masih tetep di rangkaian cerita kuliahku semester 2. As I promised previously, kali ini bakal mbahas tentang kuliah statistika.

Kayaknya kuliah statistika ini bakal ditempuh sama mayoritas mahasiswa deh. Apa ada mahasiswa yang nggak butuh statistika untuk pengolahan data buat penelitian/skripsi nanti. Nihil kayaknya. Nah, oleh karena itu, semua mahasiswa kayaknya sepakat deh kalau aku bilangnya "Statistika itu penuh rumus". Gimana enggak banyak, beda konteks pengujian bakalan beda rumusnya. Ada juga anava yang prosesnya mbuwwledd banget. Check my story deh.

Pertama, gue selalu kan ya ngomongin tentang dosen. Jadi, yang mengampu matkul statistika ini adalah Pak Yudhi Utomo (Kepala Lab. Kimia). Oh ya, fyi, matkul statistika ini didapat oleh anak murni di semester 2, sedangkan untuk anak pendidikan di semester agak akhir. Nah, Pak Yudhi ini orangnya woleszz banget bray. Temenku pernah ya, Along, itu datang kuliah telad banget 30 menit atau sekitar 1 jam an gitu, tapi masuk-masuk aja tuh. Terus, kalau ngajar mesti cerita, dihubungkan sama kehidupan sehari-hari meskipun aku kurang paham ceritanya apa.

Tentang sistematikanya, di awal perkuliahan, awal-awal ketemunya itu, Pak Yudhi membagi mahasiswa satu offering ke dalam beberapa kelompok. Nah, nanti kalau kuliah duduknya per kelompok. Tujuannya kelompok ini buat kelompok tugas-tugas gitu. Aku kelompokannya sama yang cowok-cowok, yo yo ya, tapi notabene, cowok-cowok iku senengane lungguh mburi, lhah aku lak mwesthi lungguh ngarep yaa, hmm, dadi melok lungguh mburi akhire.

Pada perkuliahan, Pak Yudhi mesti memberikan rumus-rumus dan prakteknya kok guys, lumayan sih. Tapi aku kecewanya kurang dijelasin perolehan rumusnya ini darimana gitu (ya emang sih bukan kuliahnya anak mat, anak kim mah cuma praktiknya aja, tapi kan aku nggak suka lek moro-moro dapet rumus gitu). Bicara ulangan, ulangannya dirancang kayak kimdas gitu rek sama Pak Yudhi, mesti hari Sabtu di O2, satu angkatan anak kimmur. Kalau ulangan enak sih, openbook dan lo boleh bawa kalkulator. Aku saranin, karena boleh bawa kalkulator, kamu bawa o kalkulator yang ada statistic mode nya. Kalau aku pakai casio scientific calculator yang natural vpam. Itu udah ada statistic modenya. Jadi kalau ada perhitungan statistika kayak matkul ini, lo tinggal masukin datanya, bisa langsung diitungin sama kalkulatornya meannya, standar deviasinya, sigma x nya, regresinya, dll. (tergantung kalkulatornya). Tapi ya lo kudu belajar dulu gimana pakainya tuh statistic mode, gak bisa ujug-ujug gitu. Kalkulator canggih hanya canggih kalau orangnya bisa makai. Sumpah, terbantu banget pake statistic mode itu, mesti aku kalau ulangan selesainya duluan, soalnya semuanya udah diitungin tuh kalkulator, wkwkwk. Dan akhirnya aku pulang duluan. Sayangnya, hasil ulangan statistika ini tidak pernah ditransparansikan, sama seperti mayoritas matkul pada umumnya.

Oh ya, ngomongin materi, Pak Yudhi mesti pake buku Statistic and Chemometric nya Miller dan Statistik untuk Penelitian. Bahasannya seputar precise, accurate, rumus-rumus statistik, nilai z, t, uji-uji, anava sampek regresi. Nih aku ada bukunya disini. Terus ada juga contoh tugas anava dari Pak Yudhi kayak gini:

Oh ya, tugas-tugasnya Pak Yudhi ini dekerjakannya per kelompok. Terus mesti dikirim e-mail. Selama aku kuliah sih, cuma ada 2 tugas berarti, wkwkwk. Untuk penilaiannya, aku nggak tau diambil darimana, kayaknya tugas juga nolong, tapi yang pasti ujian selalu jadi penilaian utama.

Nah, intinya aku seneng sih statistika ini, nambah ilmu banget. Alhamdulillahnya udah tak pelajari beberapa dulu waktu SMA sama guru Matematikaku Miss Ria. Seneng deh, lancar lancir aja jadian kuliahnya, tinggal review sama nambah beberapa. Terus yang bikin seneng dobel, ulangannya openbook/openrumus dan boleh pakai kalkulator. Wes, surga dunia iku, gak perlu sinau kon bengine.


Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Senin, 07 Agustus 2017

Kuliah Kimia Dasar 2 yang Hasilnya Misterius, Check This Out

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

 Hey hey heyy, sinii merapat, ku mau cerita something yang menakjubkan. Suatu matkul yang "ngetrap" menurutku. Apa ituu? Udah ada di judul kan yaa, "Kimia Dasar 2". Kenapa kok aku bilang gitu? Sini tak ceritain dulu a story behind this subject.

Jadi, matkul ini ternyata telah menidakluluskan banyak mahasiswa Kimia UM guys ternyata. Terbukti dengan banyaknya kakak tingkat yang mengulang matkul ini. Ada yang berdalih dosennya pelitlah, soalnya susah lah, dll. Oh ya, sama seperti kimdas 1, penilaian kimdas 2 ini cuma didasarkan pada ulangan-ulangannya lo gengs, wiih, gils banget lah pokok. Lek ulanganmu elek, yowes, ULANG. Dan ditambah lagi tidak ada transparansi nilai pada mahasiswanya. Wah, ndredeg gak kon? Yo pantes ya akeh sing ngulang. Ditambah lagi, parahnya, kakting yang ngulang ini pas di kelasku waktu ulangan dulu, banyak yang contekan guys, ckckck. Miris banget. Ada temenku yang mengetahui hal itu kemudian diam-diam lapor ke dosen matkulku tentang kakting yang contekan itu. Sayangnya, kaktingnya tahu kejadiannya pas temenku keluar kelas dan lapor itu. Akhirnya kakting itu manggil temenku pas istirahat, dia nunggu di depan kelasku statistika. Sambil marah-marah gitu kaktingnya ngeluh ke dia. N.B.: Gue pas an lagi duduk-duduk di kelas, akhirnya rasan-rasan gitu deh, kenapa kok kakting manggil temenku itu. Di akhir pertemuan mereka, temenku yang nglaporin itu cerita. Intinya kaktingnya curcol kalau dia udah nggak lulus kimdas 2 setelah ngulang-ngulang terus banyak kali dan akhirnya nyontek deh. Sambil dimarah-marahin gitu si temenku yang udah ngelaporin. Padahal ya yang bener temenkulah, menegakkan keadilan (aseek). Enak banget situ nyontek-nyontek padahal sini udah capek-capek mikir, mentang-mentang situ kakting yang udah ngulang banyak kali, emang boleh nyontek?

Yawes gitu wes ya pokoknya intinya, jangan ditiru kelakuan itu tadi yaa. Carilah nilai yang halal dan thoyyib, jangan dengan cara-cara seperti itu. Kalau masalah ngulang, ya berarti itu emang tandanya kamu belum paham tentang materi di matkul itu, makanya harus diulang sampai paham. Belajar yang giat teruss, apalagi buat yang pendidikan, kan matkul ini matkul yang dasar banget, diterapin ke pengajaran SMA nantinya, malu dong kalau salah ngajar ke muridnya.

Beralih dari cerita orang lain, sekarang tak ceritani Kimdas 2 itu seperti apa. Sistematikanya sih sama kayak Kimdas 1, ya dosennya yang 2 lah, ulangannya yang satu angkatan serentak lah, dll. Sama ngeplek. Materinya itu mencakup laju, kesetimbangan, termo, asam basa full package, redoks, sama elektrokimia. Di tengah semester pertama, offeringku diajar oleh Pak Ida Bagus Suryadarma, atau Pak Ida. Beliau lek ngajar enak kok, konseptis, suabar pulak, puooool sabare, woles, arek telat yo dijarno ae. Terus kalau mau ulangan gitu mesti kuliahnya jadi latihan soal. Di tengah semester kedua ganti dipegang sama Bu Suharti (Sekjur Kimia UM). Bu Suharti ini yo enak orangnya, konseptis, banyak latihannya (per mahasiswa bakal dikasih 1 soal buat dikerjakan di depan atau buat PR), tapi juga tegas. Lo jangan sampai terlambat kuliah sama Bu Suharti. Ditambah lagi, kalau sama Bu Suharti, bakal ada grup WA Kimdas 2 guys. Isinya bakal dipergunain buat sharing soal-soal dan jawaban yang belum sempet dibahas pas jam kuliah. Alhamdulillah kok pokoknya dipegang beliau berdua. Tapi kalau masalah ulangan... Hmm, urusan masing-masing ituu, KON KUDU SINAU TOK POKOKE.

Masalah tugas, sakumur-umur gak tau onok tugas lek ambek Pak Ida, lek ambek Bu Suharti ada 2, tugas Titrasi Asam Basa dan Tugas Rangkuman Baterai. Nggak terlalu berarti seh kayake kalau buat penilaian, toh yo didasarkan pada ulangan tok. Lek sing titrasi sek cukup berguna lah gae ilmune sak cara stoikiometri dan pHne, lek sing baterai, lebih ke tambahan pengetahuan. Ini tak share tugasku yang titrasi dulu.

Tugas Titrasi Asam Basa

Nah terus, aku ada file soal ulangan laju reaksi nih, dapet dari temenku dishare di WA, nggak tau dia dapet darimana. Ngesharenya pas udahnya ulangan kok guys, tenang aja. Btw soal ulangan itu bakalan dijaga ketat, diprin dan difotocopynya pas hari-H ulangan. Oh ya, sama curhat dikit nih, beberapa soal yang masih ngganjel di pikiranku sekarang itu yang tentang pH asam dan basa kuat valensi 1 konsentrasi 10 M sama apakah potensial sel baterai yang sudah lama sekali itu berkurang apa tidak. Soal lain-lainnya lupa aku, good luck aja wes for you kalau mau ulangan, pokoke konsepe dipegang kuat mengakar. Nih soal ulangan laju reaksi yang kujanjikan tadi: Download here. eh ya, ini ada beberapa buku juga guys milik Raymond Chang, Mc. Murry dan Zumdahl yang selalu dipakai Bu Suharti: Download here.

Sepertinya itu aja sih guys yang bisa aku share denganmu. Selanjutnya aku bakal bahas tentang kuliah statistika, see youu.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Praktikum Kimia Dasar 2, Siksa Laporan Telah Dimulai

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Ngeblog lagi nih gue, mau ngejar setoran biar cerita kuliah semester 2 nya komplit sebelum melangkah ke semester 3 tanggal 21 Agustus 2017 mendatang. Okey, kali ini bahasannya tentang mata kuliah Praktikum Kimia Dasar 2. Namanya 2 ya pasti melanjutkan dari yang sebelumnya, 1.

Sistematikanya kurang lebih sama kayak yang Prakimdas 1 kemarin, hanyaaa, kalau yang Prakimdas 2 ini, mahasiswa sudah mulai dipacu untuk menulis laporan sendiri. Kamu lebih baik baca yang ceritaku Prakimdas 1 dulu kalau mau paham bener. Masih teteplah yaa dibuat kelompokan gitu. Jadi alurnya nanti membuat jurnal dari rumah (individu) + format laporan sementara dari rumah (satu per kelompok). Untuk lapra (laporan sementara)nya, buat Prakimdas 2 ini boleh dari fotocopy jurnal praktikum. Jadi, salah satu mahasiswa dalam suatu kelompok dapet piket nyiapin itu. Kemudian pas praktikum, lapranya diisi tuh guys. Nah, disitu salah satu bedanya, kalau di Prakimdas 1 kan ngisi datanya di LKM, kalau ini enggak, ngisi datanya di lapra tadi itu. Lalu, habis selesai isi-isi data, maju per kelompok ke dosen pembimbing buat konsultasi hasil datanya. Oh ya guys, pretest masih berlaku lo yaa di awal sebelum praktikum. Nah, setelah lolos konsultasi data, lo boleh keluar deh guys. Tapi ingat, masih belum kelar kerjaan lo. Masih ada laporan resmi (lapres) yang harus dibuat. 1 kelompok 1 kok, jadi gantian lah ngerjainnya per kelompok itu. Biasanya piket lapra sama lapres ini dijadikan satu, dikerjain satu mahasiswa gitu maksudnya dalam satu kelompok. Tapi masih tetep kok, kerja kelompok konteksnya. Siap-siap buat minggu depannya dikumpulkan gengs, lapresnya. Dijilid yang bagus dan dikasih cover. Dan ingat, "TULIS TANGAN", wkwkwwk. Kelar lo, nulis sebanyak gitu sampek jadi buku kecil. Ini rek ada beberapa file contoh paper-paper prakimdas (cover, lapres, lapra, jurnal), check it out.

Alhamdulillah di Prakimdas 2 ini offeringku diampu oleh Bu Rini sama Bu Siti. Udah kenal lah, Bu Rini itu dosen di Prakimdas 1 dulu, yang Bu Siti dosen Kimor 1. Ngomongin soal pretest dan tesnya, gampang-gampang susah sih menurutku. Banyak yang gampangnya kok tapi, asal lo mau belajar dulu lah sebelum kuliah. Lagian aku salahnya juga karena kurang persiapan dan hafalan. Kayak misal perubahan warna indikator pas di materi "Efektivitas Obat Maag" dan definisi larutan baku primer pas di materi "Titrasi Asam Basa". Oh ya, buat materinya, mencakup materi-materi Kimdas 2 kayak laju, termokimia, kesetimbangan, asam-basa lalala, redoks dan elektrokimia. Kalian asih akan terima petunjuk praktikum kok di awal-awal nanti. Terus masalah upraknya, yang diujikan yaitu uprak Termokimia (mengukur kapasitas kalor kalorimeter) dan Titrasi Asam-Basa. Yang termo buat UTS, yang titrasi buat UAS. Ditambah juga ada ujian tulisnya pas UTS. Nah, yang utul ini pastikan lo belajar hard banget, soalnya musti cepet banget ngerjainnya. 30 menit buat 5 atau 6 soal gitu, ESAI. Fix, tulisan gue aja sampai cepet dan jelek tingkat dewa itu udahan, dan masih ngepres 30 menit, wkwkwk, bayangin temen-temen gue gimana, wkwkwk. Oh ya, tambah lagi, sebelum ujian (UTS/UAS) selalu ada responsi ya guys. Jadi nanti  satu kelompok bakal dibagi harus presentasi tentang praktikum apa, gitu.

Terakhir, ini aku mau share hasil-hasil pretest Prakimdas 2 ini (buat yang UTS nggak dibagi sayangnya):

Pretest Pereaksi Pembatas

Pretest Termokimia

Pretest Laju Reaksi

Pretest Kesetimbangan Kimia

Pretest Asam Basa

Pretest Titrasi Asam Basa

Pretest Efektivitas Obat Maag

Pretest Redoks

Pretest Sel Volta

Pretest Elektrolisis


Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Paham Kuliah Organik 1 dengan Bu Siti Marfuah

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

 Good nite everyone, aku mau nulis lagi nih sebelum kututup hari ini dengan tidur malamku dan ketidakpastian dari Pak Eff yang belum jelas besok jadi konsultasi soal OLKIMNAS 2017 apa nggak. Jadi kali ini, aku mau cerita tentang kuliah Kimia Organik 1 ku bersama Bu Siti nih. Sekalian juga, postingan ini sebagai pembuka topik tentang kuliahku semester 2. Enjoy it!

Selalu yaa, mulai dari desc. dosennya dulu. Jadi alhamdulillah, kelasku kebagian dapet Bu Siti (fyi: semua anak murni dapetnya Bu Siti, terus yang anak pendidikan dapetnya Pak Parlan). Bu Siti itu orangnya uenaak pool ngajarinya. Dijelasin sampek mudeng. Sabar juga. On time pool. Apalagi yaa? Sabar juga seh, wes pokok apikan.

Ngomongin tentang kuliahnya, sistemnya selalu mbahas isi tentang suatu buku (kayak bedah buku gitu). Bukunya khusus brayy, karangannya Pak Parlan, dosen kimia organik UM. Lupa aku judulnya, tapi pokoknya buku itu nggak ada di pasaran dan perpus, lo cuma bisa dapet via fotocopy dari masternya dari Bu Siti. Pas kuliahan, Bu Siti selalu membawa laptop sama writing pad. Nah, beliau selalu menampilkan isi buku itu (lebih tepatnya softcopynya kali ya) di layar sambil dicoret-coreti via writing padnya. Dibahas satu-satu kata demi kata dalam buku itu sambil dijelaskan. Gitu sih cara ngajar beliau, and I like it (for me).

Kemudian untuk penilaian, penilaian kuliah beliau didasarkan pada kehadiran, keaktifan dan ulangan-ulangan. Tidak ada tugas berarti dalam kuliah ini, cuma sekali sih yang dinilai, awal-awal pertemuan bakal dikasih tugas merangkum jurnal internasional tentang kimia organik (in English) disajikan dalam bahasa Indonesia. Oh ya, untuk penilaian keaktifan, dalam setiap pertemuan, beliau selalu memberikan soal (entah yang udah dalam buku atau beliau buat sendiri OTS) untuk dikerjakan oleh mahasiswanya di papan tulis saat di kelas. Nah, siapapun yang maju menjawab, enath benar atau salah, bakal dikasih nilai tambah (keaktifan). Mahasiswa yang maju dipersilakan menulis namanya di suatu catatannya beliau.

Terus kalau masalah ulangan, ulangannya enak banget, SUMPAAH. Ulangane sakjane lak 90 menit ya, aku mesti ndisiki ngumpulno ee, jarno ndang mulih, wkwkwk. Another Bu Lucky ncen. Soale yo gampang-gampang loo rek, mariki tak dudui contoe. Alhamdulillah banget wes pokoke lek diajar Bu Siti iku. Oh yo, lek ulangan, mesti bareng sak angkatan, dikhawatirkan ngkok soale bisa bocor. Jadi yaa dijadwalkan di luar jam gitu. Dan enake lagi reek, Bu Siti ini transparan kalau soal nilai ulangan. Ulangannya selalu dibagi loo (lek sempet seh, ulangan terakhir soalnya nggak), jadi akhirnya aku bisa share deh.

Ini rek contoh hasil ulangane, nilaie koncoku yo mesti kipaw-kipaw kabeh:


 Ulangan Kimor 1 Pertama Halaman 1

 Ulangan Kimor 1 Pertama Halaman 2

 Ulangan Kimor 1 Kedua


Oh ya, untuk materi, pokoknya ikutin aja deh yang di buku. Kimor 1 ini pokoknya cuma pengantar aja, nggak sampai nyentuh organiknya. Cuma tentang panjang ikatan, sudut, geometri, asam basa, gugus, resonansi, kepolaran, hibridisasi, identifikasi beberapa unsur, struktur Lewis, dll.

Udah sih, sepertinya itu aja yang bisa kuceritakan, overall dengan kuliah Kimor 1 ini membuatku seneng sama kimor, setelah sebelumnya di SMA benci banget gara-gara apalannya yang kebanyakan. Tidur dulu ah gue.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Coban Rais, Beautiful but ...

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Soreee viewers, kali ini aku mau nulis tentang topik baru di luar topik yang lainnya yang pernah kutulis, yaitu tentang travelling, yeeey. Travelling kali ini bakalan mbahas tentang pengalaman wisataku ke Coban Rais. Check it out!

Tanggal 26 Juli 2017 jam 7 pagi, kalau nggak salah, Ikbal, temenku SMA, tiba-tiba ngechat aku via WA. Isinya pokoknya mau ngajak aku ke Coban Rais di Batu, berangkat jam 09:30. Okee, sering banget sih emang Ikbal ngejak temen-temen deketnya, salah satunya aku rame-rame ke suatu tempat wisata, kayak sebelumnya aku juga diajak sama Nafi, Wanda dan Rafel ke Jatim Park 1 naik mobilnya. Tapiii, kali ini ada yang beda. Cuma aku doang yang diajak, wkwkwk. Lhoo kenapa cuma aku? Katanya, dia udah ngajak Nafi, tapi nggak bisa, yawes ngajak aku akhirnya. Karena niatnya cuma bawa sepeda motor, jadi dia ngajak 1 orang aja. Dan orang beruntung itu adalah akuuu. So sweet banget siih wisata berdua -__-, wkwkwk. Ya nggak mungkin nolak juga kan akuu, toh yo aku jarang-jarang iso dolen kemana gituu, rejeki wes pokoke lek Kak Ik ngejak dolen iku, pasti acc ne aku. Oh ya, perlu tak jelaskan, niat Ikbal ke Coban Rais ini semata-mata buat take foto twibbon FK UBnya dia biar bagus, wkwkwk. Dia jadi bawa kamera sendiri loo, niat pool ncen.

Wes ya, terus 09:30 budal, nyampeke lupa jam berapa, gak ngurus lah ya. Dalane lumayan macet di dekatnya Landungsari sana tapi gaspol sesudahnya. Nah, habis tu, nyampek ya, ditariki duek rek, 10K untuk tiket masuk/orang. Mari ditariki duek gae tiket masuk, ditariki maneh rek, 5K gae parkir motor, wkwkwk, doyan duit tuh orang-orang sana. Nah habis parkir, perjalanan belum bisa dinikmati begitu saja gengs, umak uduk uklam tahes sekitar 3 atau 5 kilo gitu buat ke cobannya. Tapi tenang, buat yang sikile manja-manja cantik putih bersinar yang gak mau jalan kaki, gak mau kena debu, polusi dan radikal bebas ada jasa ojek dari parkiran bawah sampai ke jalan menuju cobannya. Kita mah cowok-cowok strong pejalan kaki hemat duit, jadi yaa enakan mlaku tah, lagian cedek ae lo -,-.

Oh ya guys, pas di parkiran itu, awalnya diguide sama mas-mas gitu kalau ada beberapa objek wisata fotoable instagramable di kompleks Coban Rais itu. Ada ayunan raksasa, papan "I♡U", taman bunga, hammock, dll (lupa). Nah, awalnya kita excite gitu yaa, "Asiik, bisa foto-foto banyak niih, Ikbal yo nggowo kamera" dalam hati, eh ternyataaaaaa...

Semuanya gak ada yang gratis gengs walau dengan 10K yang telah kau gelontorkan di awalnya -_-. Setiap masuk ke suatu objek foto, kamu bakalan ditariki uang tiket masuk, gak seru banget dah, meski ada juga tiket terusan. Tambah lagi, disana juga ada jasa fotonya sendiri + print out, kesel banget deh, ya percuma bawa kamera sendiri dong. Mengetahui hal itu, yo kami sepakat gak gelem mbayar-mbayar maneh, wkwkwk (medit banget bang, babah wkwkwwk). Jadi kami nggak memasuki area-area tersebut guys. Kayaknya yang kecover sama 10K cuma cobannya doang.

Tapi tenang, alhamdulillah kesana nggak percuma-percuma juga kok. Di perjalanan menuju cobannya, pemandangannya bagus-bagus gengs, alhasil kami cuma foto-foto disitu karena "GRATIS", eh salah ding, karena "CUMA 10K", wkwkwk.

Ngomongin tentang Coban Raisnya sendiri, kami kan via jalan kaki yaa ke cobannya, ternyata jauuh banget gengs. Walaupun talah, kamu naik ojeknya, ojeknya cuma bisa ngecover sampai di jalan awal coban. Itu juga karena jalannya yang bukan batakoan sih. Oh ya, belum tak bilangi ya, sekarang jalan di Coban Rais udah pake batakoan, dari awal ojek sampai pangkalan terakhir ojek (aja lo yaa).

Nah, siksaan dan penderitaan lo akan dimulai gengs di waktu memulai perjalanan dari awal jalan ke coban / pangkalan ojeknya. Bagi yang alergi jalan kaki, takut basah, kakinya atau tangannya takut kenapa-napa, you better go home aja guys, wkwkwk. Dibutuhkan jiwa adventurer tingkat dewa buat ke cobannya (sumpah gue akuin itu, gini-gini gue masih adventurer kacangan, wkwkwk). Gimana enggak gengs, jalan buat ke cobannya itu juauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh bangetttttt. Ditambah lagi pathnya yang nggak ramah sama sekali, sumpah, ini nggak ada niat buat dibagusin pathnya kayaknya. Jadi loo harus ndaki-ndaki gitu, lewat becek-becek, menyebrangi sungai dan lain sebagainya buat ke cobannya. Direkomendasikan pakai sandal aja.

Di perjalanan, gue udah semangat-semangat gitu yaa, nah si Ikbal nih kayak kecapekan gitu, wkwkwk. Tapi terus lanjut jalan. Yang bikin Ikbal tambah males itu pas nyebrangi sungai guys, dia kan pake sepatu, sedangkan aku pakai sandal gunung. Yaa aku mah nyantai aja ya, toh pakai sandal dan celana 3/4, diaa.? hmm. Akhirnya dia merelakan sepatunya untuk basah. Kemudian perjalanan terus berlanjut dan kita gak sampai-sampai meskipun udah juauuuuuuuuuh bangeet dari awal. Akhirnya di tengah jalan, di sebuah air terjun mini gitu, Ikbal memutuskan untuk berhenti melanjutkan perjalanan. Tapi aku masih semangat-semangatnya guys buat nglanjutin. Yaudah, akhirnya kulanjutin sendiri.

Eh ternyata eeh, mari mlaku adooh maneeh lha kok... Sek uadoooh maneeeh heee, dan tambah curam. Ndaki bebatuan gitu, dan akhirnya aku nyampek di suatu air terjun mini gitu kayak gini:


Oh yo rek, FYI, banyune iku uademmm bangeett dari bawah sampai atas (yo yo ya, jenenge air terjun, apalagi di pegunungan), jan koyok banyu es i loo. Btw iku batune guede rek sakjane, lek tekan foto koyok batu sedengan yo? Sumpah, iku gede kok.

Nah, itu perhentian terakhirku. Aku nggak nglanjutin perjalanan lagi sampai ke cobannya. Akhirnya kuputuskan buat putar balik dan nemoni Ikbal yang telah menungguku di bawah. Aku yo balike cepet juga sih relatif, soale kasihan Ikbal yang nunggu lama dan lagian Ikbal juga mau njemput adek tercintanya yang sekolah di MIN 1 Malang.

Eh, kemudian ada cerita menarik guys. Pas udah ketemu Ikbal di bawah ya, kan tangan sama kakiku kotor kena pasir, aku mau cuci tangan dan nyemplung di sungai kecil yang agak atas. Eh lha kok pijakanku dalam banget, akhirnya aku nyemplung, dan parahnya lagi kedorong arus sampai ke sungai kecil yang di bawah. Gilaak, langsung basah semua celana, jaket dan tasku. Sumpah, langsung badmood pingin ndang mulih. Tapi yo kudu ngguyu pisan, asik ngono loh rasane, kek di waterboom gitu, wkwkwk.

Akhirnya beberapa saat setelah itu, kami cabut dari situ. Turun dari sana sama ngehasutin orang-orang yang mau ke coban buat balik, soalnya jalannya jelek banget, wkwkwk. Intinya kalau menurut kami, kami sepakat kalau tempat wisata Coban Rais ini "HIGHLY NOT RECOMMENDED" dengan rasionalisasi seperti yang telah dijelaskan. Tapi alhamdulillahnya, kami dapet beberapa foto bagus disana.





Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Minggu, 06 Agustus 2017

Relax, English for Chemistry is EZ

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Finally, yee, postingan ini akan menutup topik "kuliahku semester 1" guyss. Matkul terakhir yang akan kuceritakan, "Bahasa Inggris untuk Kimia".

Okee, seperti biasa, akan kujelaskan tentang dosen pengampunya. Kebetulan, aku kebagian Bu Laurent Octaviana sebagai dosenku. Dalam perjalanannya, Bu Laurent sayang sekali Bu Laurent bebarengan dengan persiapan IELTS beliau untuk S3 yang bertempat di ITB(kalau nggak salah, lupa aku). Jadi, matkul ini banyak kosongnya. Tapi ya nggak setiap minggu kosong guys, masih dibackup sama dosen lain, yaitu suaminya, Pak Eli Hendrik Sanjaya. Sayangnya, Pak Eli ini nggak ada surat perintah sebagai pengganti Bu Laurent, jadii yaa, nyempet-nyempetin beliaunya kalau mau ngasih kuliah ke kami. Di satu sisi, Bu Laurent orangnya humoris, asik, keibuan, di sisi lainnya Pak Eli orangnya serius dengan little humoris. Tapi overall beliau berdua baik banget. Ditambah lagi kadang kalau ngajar, beliau membawa anaknya yang masih TK atau SD gitu kalau nggak salah, yang lucu banget tingkahnya, kadang juga ngganggu orang tuanya, wkwkwk.

Untuk materinya, kamu nggak usah khawatir. Materinya nggak susah kok, kayak jaman-jaman SMA dulu menurutku. Enaknya lagi, mahasiswa udah dibuatin modul sama tim dosennya, jadi kuliahnya ya cuma muter situ-situ aja. Tapi yang sengsara itu pas ulangan guys, UTS. Yang gilak banget menurutku itu yang soal ngurutin kata-kata menjadi kalimat. Masalahnya kata-kata nya banyaak banget, hmm. Sayangnya juga, ulangannya nggak dibagi. Terus kalau UAS, aku lupa, gimana soalnya. Pokok, semuanya masuk dalam materi yang diajarkan kok. Seumur-umur aku kuliah di UM ini, soal-soal ujian gitu semuanya masih dalam topik bahasan. Nggak seperti curhatan-curhatan temenku yang soal ujiannya kadang nyeleneh dari topik ajaran dosen, wkwkwk.

Oh ya, masalah tugas, tugasnya dikit kok. Jarang dikasih tugas, asiik kaaan. Pokoke yoo, lek jareku, selama kuliah semester 1 ini, juraaang banget tugase, paling akeh yo fisika mbek prakimdas 1 seh kyke. Di akhir kuliah, alhamdulillah dapet nilai bagus, kayaknya emang dosennya juga loman, alhamdulillah lah pokoknya.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Bahasa Indonesia Keilmuan yang Garing Kuliahnya

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

 Masih dalam topik kuliahku semester 1, yang belum kubahas tinggal BIK (Bahasa Indonesia Keilmuan) sama Bahasa Inggris untuk Kimia. Yang bahasa Inggris habis ini aja yaa. Sekarang kuy mbahas BIK dulu.

Sesuai namanya, BIK ini membahas materi bahasa Indonesia yang berkaitan dengan bidang keilmuan tertentu. Karena konteksnya aku dan offeringku (kelas) sebagai mahasiswa kimia, maka, bahasa Indonesianya difokuskan untuk penerapan di bidang akademik kimia.

Kuliah BIKku ini kebetulan diampu oleh Bapak Teguh, dari jurusan Sastra Indonesia UM, cocok kan yaa. Yo kudu laah, wkwkwkwk. Jadi, kuliah BIK ini membahas tentang pembuatan artikel ilmiah dan makalah ilmiah. Iya guys, satu semester, materinya cuma 2 itu doang. Jangan lo kira asik cuma 2 aja materinya, wkwkwk, tiap pertemuan terdapat mahasiswa yang "seharusnya" presentasi progress pembuatan tugas mereka (re:tumbal, wkwkwk), kalau nggak ada, siap-siap garing aja tuh kelas, wkwkwwk.

Emang sih yaa, materi dan tugasnya cuma 2 itu doang (yang artikel tugas individu buat UTS, yang makalah tugas kelompok buat UAS), tapi mbuatnya malesnya luwarrr biyasaah. Pasti lo bakalan deket-deket dateline deh mbuatnya, wkwkwk.

Tapi alhamdulillah sih, aku bisa lolos dari siksaan kecil ini dengan nilai lumayan. Enak kook tapi Pak Teguh. Beda dari dosen lain katanya. Kalau Pak Teguh ini pokok mahasiswanya aktif membuat, terus sambil diarahkan, kalau dosen lain ditagih tugas-tugas mulu. Kalau Pak Teguh ini kan tugasnya cuma 2, asik kaan. Tapi tetep sih, agak gak seneng gitu kalau pas pelajaran, khawatir gak ada yang mau jadi tumbal maju, wkwkwk. Sumpah, garing beud kelasnya kalau gak ada yang maju.

Oh ya, berguna banget btw pelajaran ini, lo bakal dapet gambaran gimana buat skripsi nanti. Kalau ngutip gimana, mbuat abstrak, cari sumber (musti buku atau jurnal, gak boleh website abal-abal), dll. Ya, ambil hikmahnya itulah, simpen ilmunya buat semester akhir nanti.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Kuliah Pendidikan Kewarganegaraanku yang Wolesszz

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Kembali lagi nih guys, aku mau cerita tentang kuliahku semester 1 kemarin. Kali ini mau mbahas tentang kuliah PKn. Nah loo, pasti yang belum kuliah ini bertanya-tanya, "Masa' sih mahasiswa jurusan kimia, masih ada kuliah PKn?". Nah, ini jawabannya.

Sesuai sabda Kemenristekdikti, masing-masing PT apapun fakultasnya apapun jurusannya, harus mengadakan mata kuliah wajib diantaranya: Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama dan Pendidikan Pancasila. Cuma 4 itu aja sih rek, masing-masing 2 sks kalau di UM (1 sks artinya 1 jam pelajaran per minggu). Kebijakan pengadaannya diserahkan sama otonomi PT masing-masing. Kata dosenku (lupa siapa yang bilang), untuk PKn sama Pancasila, bisa dirangkap menjadi 3 sks aja (aslinya kan kalau dipisah jadi 4 sks).

Alhamdulillahnya, prodiku dapat 4 matkul wajib ini di 2 semester pertama (1 dan 2). PKn dan BI di semester 1, Agama dan Pancasila di semester 2. Jadii, yaa berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian lek jareku. Soale aku gak seneng banget ambek pelajaran-pelajaran ginian, wkwkwk. Tapi ternyata, di luar ekspektasiku loo, nyenengin juga kok akhirnya. Check this out, one story of them:

So, start with the description of the lecturer. Namanya Bu Yuswanti (blablabla, lupa gue). Beliau dari jurusan Geografi UM, tapi mengajarkan PKn di Kimia UM. Kind of busy people I guess, yang bikin lo seneng. Gimana enggak, banyak jam kosongnya euyy, wkwkwk. Kadang kalau kosong ditinggalin tugas, atau nggak dikasi PPT dari orangnya buat belajar.

Sistem ngajarnya enak beud dah. Sistem ngajarnya pakai sistem ceramah, alwayss. Sampek pernah ya, aku ketiduran sekali, wkwkwk. Apalagi temenku yang suka tidur, Along sama Muklis, beuuh, pasti dah kek lagu Nina Bobo kuliahnya Bu Yus itu. Tapi orangnya sabar bangeet looo, sukak akuuu sama orangnyaa.Nggak pernah marah, nggak pernah mbentak. Di akhir ceramah kuliah, beliau selalu tanya ke mahasiswanya "Ada pertanyaan?", dan kemudian kelas menjadi hening banget beberapa saat, wkwkwk. Dan, itu selalu terjadi tiap minggu, wkwkwk.

Yang paling asik lagi, nilai A dari Bu Yus itu sepertinya hal yang semua mahasiswa pasti dapat. Yaps, Bu Yus itu dosen yang lomaan banget. Tugasnya yo titik, sak umur-umur kyke tugase mek 2 (njawab pertanyaan esai gitu dari PPTny beliau, sama mbuat makalah buat tugas akhir). Lebih asik lagi, nggak ada UTS, nggak ada UAS. Wiii, uasiik kaan.

Biyen ae aku nggumun, "Entok piro yo kiro-kiro PKn ikii, nggarap tugas asal-asalan (ya nggak juga sih), presentasi makalah di akhir semester yo gak gelem (numbalno kelompok liyo), kate dijupuk tekan ndi yoo nilaie?". Lhah kok alhamdulillah banget, nyumbangin nilai A di siakad. Hmm, suwayaaang poool wes mbek Bu Yus, beruntung bertemu beliau.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Jumat, 04 Agustus 2017

Yaelah, Kuliah DDS Ikii...

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Haloo, balik nulis lagi nih akuu buat melengkapi serial review kuliahku.  Kali ini mau mbahas tentang kuliah DDS, Dasar-Dasar Sains. Jangan pernah berpikir kalau kuliah ini bakal membahas tentang fisika, biologi, kimia yang dasar-dasar yaa. Karena bukan itulah pokok bahasannya, wkwkwk. Btw, matkul ini masuk dalam matkul wajib fakultas, jadi semua mahasiswa FMIPA UM hukumnya wajib untuk mengambil matkul ini.

Nah, terus kalau bukan mbahas tentang sains dasar, mbahas apa terus matkul ini? Jawabannya, matkul ini mbahas sejarah sama filsafat yang dalam bidang sains dari jaman Archimedes sampek masa depan nanti. Nah looh, gimana menurutmu? Kalau aku pribadi sih nggak suka yaa, wkwk. Soalnya aku bukan tipe-tipe orang yang main bahasa sama sejarah gitu, meskipun ada sedikit main logikanya disini.

Oh ya, belum tak bilangi. Dosen pengampu matkul ini ada 2 di jurusan kimia: Pak Prof. Subandi (Guru Besar loo) sama Bu Surjani. Kebetulan offeringku diampu oleh Pak Subandi. Buku yang digunakan dalam pembelajaran cuma 1, the one and only, karangannya Bu Surjani sendiri, yaitu Dasar-Dasar Sains (dapat dibeli di wilis atau di pengarangnya sendiri, wkwkwk).

Nah, kalau lo diampu oleh Pak Bandi, sistem kuliahnya bakalan presentasi dan tanya jawab tiap minggu. Quote dari beliaunya itu adalah "Cara belajar terbaik adalah dengan mengajarkan pada orang lain". Jadi nanti, semua mahasiswa sekelas dibentuk kelompok-kelompok gitu (kalau nggak salah ditentukan Pak Bandinya sendiri), terus dibagi materi apa yang akan dibawakan tiap kelompok. Setiap minggu, setiap kelompok bakalan maju presentasi berurutan. Eh iya, kita juga diharuskan membuat makalah untuk diserahkan ke Pak Bandinya, sama PPT buat bahan presentasinya. Setelah presentasi, dilanjutkan sesi tanya jawab oleh audiens, yang akan dijawab presenter. Nah, Bapaknya berperan banget disini, beliau sebagai pembenar dan penuntun kalau jawabannya presenter kurang benar atau buntu menjawab. Ditambah lagi, kalau kamu aktif bertanya nanti dikasih poin. Gitu dah sistemnya pokoknya. Yang enaknya lagi, matkul ini sering kosong, wkwkwk. Pak Bandi itu orangnya sibuq ngetss, sering keluar kota dinas kesana kemari, wkwkwk. Tapi jangan seneng dulu, biasanya ditinggal tugas, wkwkwk.

Eh, tapi Pak Bandi ini enak bangeet loo, sumvah. Kalau mau ulangan, beliau mesti ngasih latihan soal ke mahasiswanya. Besoknya, soalnya kebanyakan ngepleknya, wkwkwk. Enak kaan? Kayaknya cuma Pak Bandi doang yang gitu.

Tipsnya kalau dari aku sih, kamu aktif-aktif aja bertanya, biar nambah poin, soalnya ulangannya Pak Bandi ini nggak tau dapat berapanya. Kurang transparansi. Apalagi tulisanku jelek yaa, nah ulangannya tuh esai, mengarang bebas gitu, yooo wes, "Selamat membaca tulisan saya. Pak", wkwkwk. Oh ya, kehadiran juga dinilai loo yaa.

Udah deh, segitu aja, udah lama juga soalnya, aku agak lupa.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Sek Ah, Tak Kuliah Kimia Dasar 1 Disik

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Welcome back my viewers. Still talk about my university life. Kali ini, yuk kuceritain ke kalian rasanya kuliah matkul Kimia Dasar 1.

Well, biasanya dan emang selalu, kalau yang ada nomer - nomernya, kayak Matematika untuk Kimia 1, Kimdas 1, Kimorg 1, itu ada kelanjutannya. Begitu pula Kimdas ini yang juga akan kami temukan di semester 2. Menurutku, mata kuliah Kimdas ini kayak review pelajaran Kimia di SMA ditamabahi flavour materi olimpiade. Apa aja sih materinya? Yuk simak.

Oke, mulai dari materinya dulu aja yaa. Jadi ada materi sing awal - awal awake SMA biyen. Teori Atom, Konfigurasi Elektron, terus Sistem Periodik Unsur, Ikatan, Geometri Molekul, Stokiometri, Hukum - Hukum Kimia, Gas Ideal, Larutan dan Sifat Koligatif. Wes entok kabeh iku toh di SMA? Mayoritas dipelajari di kelas X SMA. Kemudian I said "ditambahi flavour olimpiade". Nah, namanya aja materi kuliah yaa, yaa pasti luwih abot timbange SMA. Luwih abote yo koyok di materi olimpiade SMA. Dadi nanti ada yang namanya Deret Lyman, Paschen, dll. Terus ada muatan inti efektif, shielding effect, dll. Yo pokok, pikiren iku mang cuma sekedar bumbu tambahan selain dasar - dasar yang sudah kita semua pelajari di SMA dan juga sebagai tambahan wawasan untuk pegangan pelajaran kimia berikutnya.

Bicara tentang dosen pengampunya nih sekarang. Waktu itu, dosenku yang ngampu ini ada 3 dosen. Gimana ceritanya kok bisa 3? Jadi sebenarnya, kan matkul ini diampu 2 dosen, sistemnya gantian, dosen pertama ngajar mulai awal semester sampai tengah semester, dosen kedua ngajar mulai tengah semester sampai akhir semester. Ternyata gitu hee kuliah iku, dosene iso ganti, wkwkwk. Nah, yang dosen ketiga ini, asalnya dari PPL S2 Pend. Kimia. Sini sinii, tak ceritain detilnya.

So, pertama banget, matkulku ini dipegang sama Bapak Sodiq Ibnu. Beliau itu mantan ketua Jurusan Kimia, mboh tahun piro, dan beliaunya termasuk udah sepuh, wkwkwk, piece Pak. Diceritakan oleh beliau sendiri bahwa beliau habis penyembuhan dari sakit stroke yang dialaminya. Jadinya, beliau kalau ngajar, tulisannya rodok elek, tapi yo sek elekan tulisanku rek sik an, dan ngomongnya agak nggak teteh. Kamu harus memakluminya rek lek dadi mahasiswane. Dibalik itu semua, Pak Sodiq iki wonge puenakan poll sumpah. Konco - koncoku sampek seneng diajar Pak Sodiq. Beliau lek njelaskan puelan - puelan dan berulang - ulang ngasih contoh sampek mahasiswanya dirasa paham. Kemudian, kalau bicara ulangan, orangnya demokratis rek, terserah mahasiswane. Puenaaak kaan? Nah, biasanya kalau Kimdas itu ulangannya bareng 1 angkatan (pend. kimia sama kimia murni), tapii karena anak-anak offeringku (re:kelasku) mintanya ulangan sendiri (N.B.: Pas itu ditakut-takutin kelas lain kalau yang bikin soalnya bakalan Bu Fariati, yang "katanyaa" suwwliit, jadi inilah alasannya), sama Pak Sodiq akhirnya dikabulin deeh. Hmm, suayaaang kan ambek Pak Sodiq.

Kemudian, masa pemerintahan Pak Sodiq telah berlalu (masa pemerintahan jare, wkwkwk). Dilanjutkan oleh guru PPL S2 (lupa namanya) mengajarkan kami materi "STOIKIOMETRI". Podo plekk kok ambek SMA, materi yang satu ini. So, kalau kalian udah paham pas SMA, dijamin bakal lancarr selancar tolnya Pak Jokowi. Nah, habis materi 1 ini, diadakanlah ulangan lagi. Karena dosennya bukan Pak Sodiq lagi, jadi kami nggak bisa minta ulangan sendiri pas itu. Jadii, ulangannya ngikut satu angkatan, yeee, jiwa korsa.

Ulangan satu angkatan itu biasanya diadakannya hari Sabtu, pas prei-preine arek, hmmm. Ruangannya di sembarang tempat di O2, pake lab bisa, lab komputer bisa, ruang rapat pun bisa (kalau kurang). Biasanya diinformasikan dulu malam sebelumnya ruang yang dipakai offering itu apa di ketua kelasnya masing-masing oleh koor. ulangan (dosen). Nah, muesti wes ngarepe O2 ruamee bueeek areek sakdurunge ulangan. Dan mlebune berbondong-bondong kayak burung ababil membawa batu sijjil (opo ee mas -_-). Eh, yaa, tapi entschuldigung nih yaa, aku nggak punya file-file soalnya gimana :(. Soalnya juga gak pernah dibagi dan dibahas langsung oleh dosennya.

Setelah materi dan ulangan stoikiometri, kuliah diampu oleh Pak Muntolib. Kalau nggak salah tinggal koligatif sama apa gitu materinya. Pak Muntolib ini orangnya unik. Beliau kalau ngajar essential banget, musti dihubungin sama kehidupan sehari-hari. Serasa 3 in 1 kuliahnya, antara kuliah kimia, siraman rohani sama kuliah bahasa Indonesia. Karena ternyata Pak Muntolib ini suka mengkritisi tata bahasa atau spelling yang salah.

Seperti biasa, habis materi selesai, dilanjutlah dengan ulangan raya, ulangan satu angkatan.  Dan kali ini, ulangan kimdas ini bener-bener penutup kuliah semester ini. Oh ya, aku belum bilang yaa, kalau di UM itu, kuliahnya 1 semester cuma 16 minggu (semua PT harusnya juga gitu). Nah, itu udah termasuk ulangan-ulangan, UTS dan UAS. Jadi, lo masuk kuliah 1 tahun itu cuma 8 bulan, 4 bulannya lburr daah. Entah kenapa UM kok mesti liburnya panjang sendiri daripada PT lainnya (padahal juga arahannya DIKTI kuliah cuma 16 minggu). Mungkin juga karena dia nggak ada pekan sunyinya.

Eh iya, aku baru inget mau bilang. Kalian harus sungguh-sungguh banget di kuliah Kimdas 1 sama 2 ini, soalnya nilainya cuma ditentukan oleh ulangan-ulangannya :'). Welekan gak tuh. Banyak yang nggak lulus matkul ini katanya, bahkan kakak tingkat udah ngulang beberapa kali. Makanya juga selalu dibuka semester pendek. So, buat kalian guys, at least jangan ngulang lah.

Terakhir dan tambahan, ini ada beberapa buku buat referensi kimdas (baik kimdas 1 maupun 2) dari Raymond Chang, Mc. Murry dan Zumdahl, semoga bermanfaat: Download here.

Nah, OK, itu aja review tentang kuliah kimdas 1 aku dulu. Jujur, postingan ini udah jadi draf dari libur semester 1 dulu, tapi aku males ngelanjutinnya. Dibutuhkan begitu besar semangat untuk lanjut nulis blog, wkwkwk. And, finally I post it.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)