Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Minggu, 30 Desember 2018

Kimia Organik 2 Yang Beda Dari Lainnya

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Meet me again guys di blog ini. Kali ini aku mau ngelanjutin edisi review kuliah semester 3 ku yang belum tamat kemarin. Sisa 1 matkul lagi, yang paling WOW, yang paling mendebarkan dan yang paling berkesan. Dia adalaaaah KIMIA ORGANIK 2. Bagi kelas lain, mungkin pengalaman kuliah materi ini biasa saja, tapi bagi kelasku, wow, such kind of incredible.

Beliau adalah Bapak Sutrisno dan Ibu Rini Retnosari yang diberi mandat oleh jurusan sebagai pengampu dari kuliahku ini. Dan baru pertama kali dalam sejarah (mungkin), Pak Tris turun gunung untuk mengajar matkul ini. Pak Tris ini sangat terkenal di Jurusan Kimia UM sebagai salah satu legenda Kimia Organik bersama Bu Siti, Bu Dedek dan Pak Aman. Beliau sangat prooo sekali guys ilmunya, ketegasannya warbyasah yang mampu melelehkan kalian. Yuk simak ceritaku.

When I first met Pak Tris, it all seemed so ordinary. No idea how will my story be. Berdasarkan pengamatanku, kuliah Kimor 2 ku ini terbagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama dan ketiga kuliah ceramah seperti biasa oleh Pak Tris dan sesi keduanya adalah presentasi dari mahasiswa. Dalam kuliah ini, peran Bu Rini bisa dibilang sebagai asistennya Pak Tris. Beliau melengkapi Pak Tris bila ada yang kurang-kurang dan juga pengganti Pak Tris bilamana Pak Tris tak hadir. Pak Tris ini jarang nggak hadirnya guys, beliau such kind of orang yang berdedikasi tinggi terhadap tanggung jawab mengajarnya disamping tugasnya yang kebanyakan berlalu-lalang di Graha Rektorat. Misalpun beliau absen gitu guys, pasti minta ganti pertemuan (cuma masalahnya mahasiswanya yang ogah-ogahan, ‘piece’ wkwwkwk). Selain itu, beliau orangnya on timeee bangeet. Masalahnya kelasku itu kuliah Kimor 2 jam ke 7-8, di sisi lain, ada kuliah Andesnya Bu Fariati di jam 5-6. Yaa tahu sendiri lah kuliah presentasi Andesnya Bu Fa gimana, wkwkwk. Presentasinya sudah selesai sebelum istirahat eeeh, belum tambahan ceritanya Bu Fa yang menemani hari-hariku sampai waktu istirahat habis, wkwkwk. Untung kuliahnya hari Senin atau Kamis gitu, jadinya aku puasa. Tapi, gimana-gimana perlu waktu istirahat buat sholat. Alhamdulillahnya Pak Tris dan Bu Rini ngasih waktu sholat sekitar 1 jam gitu. Karena kita yang takut banget buat nyetop ceritanya Bu Fa, yaa gimana lagi, berulang-ulang hal ini terjadi, hingga bisa dikatakan terjadi duel antar 2 legenda kimia ini saat Bu Fa bertemu Pak Tris pada jam kuliah yang seharusnya Pak Tris sudah mulai (7-8).

Back to main topic. Seperti yang sudah kusebut, sesi pertama diisi dengan ceramah materi, yaitu tentang penamaan senyawa organik beserta sifat fisik dan kimianya, baik menurut IUPAC, trivial maupun common name. Yang kebanyakan dipakai yaitu IUPAC, jadi yang trivial dan common name nggak usah terlalu dipikir. Di sesi ini Pak Tris menyuruh kami untuk menghafalkan nama-nama homolog rantai karbon mulai dari 1 – 90 an. Pak Tris juga sering banget membadeki kami (memberi kuis singkat) tentang penamaan senyawa sampai-sampai beliau hafal nama-nama mahasiswa yang jarang bisa njawab.

Oh ya, yang paling berkesan dari Pak Tris ini orangnya perfeksionis banget. Pemakaian Bahasa Indonesia kalian harus bakuuuu banget. Dilarang memakai kata “nggak”, “cuma”, dll yang aku lupa. Kalian juga nggak boleh menjawab kalau “karbon memiliki 4 tangan”, harusnya “karbon memiliki valensi 4”. Yang paling tak terlupakan juga itu saat beliau menanyakan kepada kami contoh dan sumber alkana dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan mahasiswa nggak tahu sehingga beliau marah. Beliau itu minta jawabannya bensin. Di bensin kan ada isooktana dan n-heptana. Terus dhibungin dengan angka oktan dari situ. Pak Tris juga tanya apakah warna alkana itu biru? Jawabannya tidak, warna biru itu dari pewarnanya, bisa dipisahkan dengan distilasi kalau misal mau memurnikan. Ya, itulah salah satu klip berkesan dari beliau yang mana pada saat itu beliau sangat marah ketika tidak ada yang bisa jawab (ya semuanya juga takut buat jawab) dan gimana lagi, kitanya sudah kadung down dinyek-nyek beliau kalau “gitu saja nggak tahu”.

Sesi satu ini diakhiri dengan ulangan. Yang mana ulangannya sangat WOW. Isinya penamaan dan menggambar struktur, ada juga meramal urutan sifat fisik kalau nggak salah. Kenapa WOW? Karena soalnya buanyaaak dengan waktu yang singkat. Kalau nggak salah sih cuma 4 ya, tapi anaknya itu loo, bisa sampai a-o.

Lanjut ke sesi dua. Sesi ini membahas tentang reaksi-reaksi yang berkaitan dengan kelompok-kelompok senyawa organik. Berbeda dengan sesi pertama yang disajikan oleh Pak Tris dengan cara ceramah, di sesi ini, mahasiswa sekelas akan dibentuk menjadi beberapa kelompok dan dibagi tugas oleh Bu Rini mengenai topik yang disajikan. Kebetulan dan alhamdulillahnya, waktu itu aku sekelompok dengan Sofiyatul mendapatkan topik adisi alkena dan alkuna. Termasuk mudah seh alhamdulillahnya topik ini, karena kita kan pasti sudah mendapat sedikit basicnya di SMA dulu, dan tinggal ditambah-tambahi sedikit lah sekarang. Ditambah lagi, disini Pak Tris menuntut kita untuk bersumber pada suatu buku, jadi kami menggunakan Fessenden sebagai rujukannya, sangat lengkap dan jelas disajikan disana. Pada presentasiku juga, disana juga aku beri sekilas tentang mekanisme reaksi begitu, jadi biar tahu dasarnya mengapa ada hukum Markovnikov dan anti-Markovnikov. Sebenarnya itu sedikit overlap dengan bahasan mata kuliah Organik Fisik.

Di sesi 2 ini banyak drama yang terjadi juga, wkwkwkwk. Salah satunya dan paling terparah yang aku baru tahu saat Pak Tris tidak bisa menahan amarahnya ketika melihat presentasi dari mahasiswa yang terlihat tidak niat dalam membuatnya dan tidak bisa mempresentasikan dengan baik. Di momen itu, baru pertama kali aku tahu Pak Tris mengumpat, hmmm, parah sekali kan berarti memang itu kesalahan. Yaa pastinya kalian pernah tahu kan teman kalian mungkin kalau presentasi misal cuma kopas dari blog, atau gabut cuma dibikinin teman dan akhirnya presentasi cuma modal maju, mbaca PPT doang semuaaa cuma dibaca aja. Yaa kayak gitulah tipe-tipe mahasiswa yang bikin murka Pak Tris. Terus, ada juga yang dimarahi gara-gara bicaranya yang tidak baku, PPTnya yang tidak konsisten, dll. Bisa dibilang sulit sih untuk memuaskan Pak Tris itu, standar beliau termasuk tinggi dan perfeksionis. Ditambah lagi dengan kegamblangan beliau dalam menyampaikan kritik, siap-siap mental saja pokoknya, anggap penguatan mental. Tapi gimana-gimana yaa kita harus prepare the best lah pokoknya sebelum presentasi, biar nggak terlalu disemprot. Paling enak juga itu kalau lo jadi presenter yang pertama. Disitu kan lo bisa sebagai penentu standar untuk presenter-presenter berikutnya dan juga nilainya kan belum terstandar begitu, jadi ada poin plusnya lah. Ditambah juga kalau presentasinya temenmu lebih bagus, toh ya kamu nggak akan dimarahi karena sudah maju sebelumnya.

Oh ya, Pak Tris ini tipe-tipe dosen yang menuntut mahasiswa paham terhadap penjelasannya. Seluruh mahasiswa musti dan kudu paham. Bisa dibilang tipe-tipe perfeksionis gitu. Tapi yaa gimana yaa, emang dosen kan harus gitu. Tapi yaa mahasiswa namanya juga beragam, ada yang paham, ada yang kuliah haha hihi doang, ada yang ngantukan, dll, kalau menurutku yaa nggak bisa kalau semuanya dituntut paham, sesuai dengan usaha mereka sih harusnya, lagian mereka juga sudah dewasa. Dengan sifat yang kuceritakan itu, Pak Tris makanya suka membadeki mahasiswa-mahasiswa yang sekiranya kurang bisa (mesti diapal) dan sambat (mengeluh) yang sangaat kecewaa gitu nadanya kalau semua pada gak bisa. Such a great lecturer sih menurutku, beliau mau mahasiswa bisa, tapi malah mahasiswanya yang gak mau bisa dan usaha, mungkin juga dari metodenya sih relatif kan ada yang cocok ada yang nggak. Quotes yang paling sering beliau ucap yaitu “TIDAK ADA ILMU YANG TIDAK MENGHAFAL”.

Di sesi terakhir, Pak Tris kembali berceramah dalam menyampaikan materi tentang benzena beserta reaksi-reaksinya dan juga reaksi Diels-Alder. Sakjane yaa kalau menurutku ituu, weenaak ono Pak Tris lek ngajar, jelas dan memahamkan, seperti master-master gitu. Sebelum ujian akhir, Pak Tris minta tambahan jam untuk mempersiapkan kami menghadapi ujian bersama. Besoknya, pas kita ujian, ujiannya bersama tentunya (satu angkatan soalnya sama), kelasku ujian 2 soal dong. Satu soalnya Pak Tris, satunya soalnya Tim Dosen Organik. Mantap gak itu, double ujian, tapi satu waktu. Keduanya beda style banget, yang satu Pak Parlan’s style, satunya soalnya Pak Tris yang kemarin diberikan pas persiapan itu (beberapa diubah sedikit). Kalau stylenya Pak Parlan, pokoknya khatamin aja tuh bukunya beliau.

Yaa, sekiranya sekian dari saya tentang berbagi pengalaman kuliah Kimia Organik 2. Saat itu juga, saya membuat tabel rangkuman tentang reaksi-reaksi organik, bisa kalian unduh disini bila berminat.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)
, ,

Student Mobility FMIPA UM 2018 Goes to SUT Global Entrepreneurship Camp 2018

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Liburan semester 5 ku telah tibaa, aku comeback lagi nih guys dengan berbagai cerita yang siap untuk diketik dan diposting. Salah satunya aku mau ngelanjutin ceritaku sebelumnya tentang program Student Mobility ke Thailand.

Okee, mulai dari tragedi salak Pak Sirichok yaa, wkwkwk. Sejak pengumuman diterimanya kami (aku, Indah, Rara dan Hilda) sebagai peserta SUT Global Entrepreneurship Camp, intens dipanggil ke fakultas untuk pengarahan persiapan. Persiapannya di antaranya diminta untuk membuat CV yang diserahkan ke HI UM pusat untuk dibuatkan surat tugas, kemudian mengurus asuransi perjalanan (ini syarat dari pihak SUTnya soalnya), membuat banner dan membeli salak. Saat itu, kami (aku, Indah, Rara) belum kenal dekat sih dengan Hilda, apalagi Mita, peserta lain yang dari FIP yang belum kami tahu sama sekali sebelumnya. Yasudah, akhirnya kami lebih banyak bersama dalam ngurus-ngurus itu. Hilda dan Mita ngurus sendiri, tapi Hilda juga kadang tanya-tanya seh ke aku, karena dia kan juga domisilinya di Probolinggo, jadi gak stay di Malang dan bisa ngurus di Malang sewaktu-waktu.
Dibahas satu-satu ya persiapannya. 

Yang pertama CV, ya itu biasa aja seh CV nya, kita cuma tinggal ngisi format yang sudah disediakan HI UM pusat, prin, minta tanda tangan PA dan kemudian diserahkan. Dari itu juga, kita diminta ninggal nomer untuk dihubungi apabila surat tugasnya sudah jadi. Nah, H- berapa gitu sebelum berangkat, sudah jadi dah tuh surat tugas, peserta dapat satu-satu, dan ada yang diserahkan untuk Dekan. Kemudian, sambil ngurus surat tugas, kami ngurus asuransi. Sebelumnya, di FMIPA sendiri ada sosialisasi asuransi perjalanan keluar negeri dari BNI untuk para peserta program internasional FMIPA, tapi karena Pak Husni lupa memberitahu kami, akhirnya kami ketinggalan sosialisasi tersebut. Namun, kami disarankan oleh beliau untuk berkonsultasi sendiri ke bank BNInya langsung di Matos. Yaudin deh, langsung kami bertiga cuss kesana dari yang awalnya naruh CV di HI, langsung ke Matos bonceng 3, wkwkkwk.

Oh ya, sebelum tahu kalau BNI ada program asuransinya, kami sudah melakukan riset duluan terhadap asuransi-asuransi untuk perjalan keluar negeri. Kami bertiga seh sepakat yaa, pokok carie yang termuwrraaahhh, wkwkwk. Secara kan asuransi ini cuma buat formalitas, toh ya insyaAllah kami disana baik-baik sajaa (kemungkinan besar dengan tingkat PD tinggi). Kami sebelumnya nemu tuh asuransi dari AXA, cuma bayar 150K, insyaAllah itu yang termurah, wkwkwk. Nah, setelah tanya-tanya ke BNI, malah 350K heee harganyaaa, hmmm, mehong bet, ya jelas gue pilih AXA dong. Salah juga kalau BNI ini kita harus buat rekening sebelumnya. Ribet lah pokok. Setelah berdiskusi, kami dengan mantap memutuskan untuk mengambil asuransi dari AXA saja. Dan ternyata, Hilda pun juga demikian.

Berikutnya, untuk pembuatan bannernya, aku minta tolong ke adek kamarku di asrama dulu. Dia suka desain gitu, jadi ya baguslah kalau dimintai tolong, nggak mbayar jadinya, wkwkwk. Setelah desainnya jadi, aku prin deh tuh banner ke Maestro. Banner disini fungsinya sebagai simbol aja kalau pas kegiatan-kegiatan bisa nunjukin kalau kami dari UM dan kalau foto biar kelihatan UMnya. Nah, disini, asumsiku, banner ini dibuatnya kalau bisa melebar agar bisa dipegang 4 orang (aku, Indah, Rara, Hilda) jadi aku buat lebarnya 4×30 cm, sedangkan panjangnya 30 cm. Ternyata, asumsiku ini salah, enaknya itu mending buat yang kecil banget, 30×30 cm an, meski hanya bisa dipegang 1 anak, tapi kan gak ribet-ribet amat buat mbeber dan ngelipetnya. 

Pembuatan banner ini ada dramanya juga btw, H- berapa gitu kan Pak Husni mbuat grup WA untuk lapor apa-apa ke Pak Markus. Nah, disitu aku lapor kan kalau bannernya udah jadi, kufoto dah tuh. Eeeh, dasar guenya yang kepedean, langsung prin tanpa konsul, ternyata tuh bannerku ada salahnya. Tulisan yang "Malang State University" harusnya "State University of Malang". Di grup itu, Pak Markus kesannya kayak marah, tegas ada capslock-capslocknya gitu (aslinya sih setau gue Bapaknya suabarr bangett), jadi yaa gimana-gimana gue harus revisi dah, masak iya lo nentang Pak Dekan, agak nyolot lagi chatnya pas itu. Sumpaaah, gue ndredeg banget pas ditegur itu. Untungnya masih ada waktu buat revisi dan prin banner lagi sebelum berangkat. Fyuuuh, alhamdulillah. Tapi ya gitu, gue buang duit untuk prin 1 banner yang salah.

Masih ada 1 drama lagi guys, sebelum keberangkatanku. Merujuk pada kesanku ke Pak Markus tadi yang garang, dan harus dipatuhi semua titahnya, ini ada 1 cerita lucu, wkwkwk. Ceritanya gini, kan info SUT Global Entrepreneurship Camp ini dapetnya dari Pak Sirichok, Kepala HI SUT yang ngemail Pak Markus. Nah, beliau berdua itu sudah saling kenal dekat. Karena waktu ke FMIPA dulu, Pak Sirichok suka sekali dengan salak, maka Pak Markus pun berniat untuk mengoleh-olehi beliau salak. Siap 86, aku langsung gercep minta ibuku mbeliin salak. Ibuku langsung pesen ke pedagang buah pasar salak 3 kg, biar besoknya langsung ada barangnya. Setelah fix bisa didapetin itu, langsung dah aku lapor di grup WA yang ada Pak Markusnya itu. Pak Markus responnya dalam bahasa Inggris, kalau diIndonesiakan gini seingetku "Jangan sebanyak itu, ya sekitar 21 kg salak pondoh dan 1 kg salak Malang lah". Sontak, aku langsung WOW lihat chat itu. 21 KILOGRAAAAMMM???

Gak salah mbaca tuh gueee? Setelah aku tanya ke Indah, Rara dan Hilda di grup kami, merekapun juga terheran-heran. Aku sendiri juga takut kan untuk tanya ke Pak Markus semenjak kesalahan banner itu, sementara chatnya pun juga terdengar janggal "jangan sebanyak itu", berarti kan 3 kg sudah banyak sebenarnya, tapi kok malah ditambahi. Aku pun suudzon kalau Pak Markus ini memakai majas ironi, ingin menyinggungku yang mungkin terlalu pelit untuk hanya memberi 3 kg salak jauh-jauh dari Indonesia ke Thailand, sekalian dong, seharusnya 21 kg. Akhirnya tanpa pikir panjang lagi dan takut dimarahi, aku dan ibuku langsung cuss ke Pasar Gadang buat beli salaknya.

Sesampainya di Pasar Gadang, disana alhamdulillah nemu salak pondohnya, satu karung gede gitu, kayak wadahnya bawang merah. Isinya 24 kg malah, nggak boleh dikurangi lagi. Ibuku coba nawar juga nggak boleh, bilangnya sih tuh orang penjual salak yang paling murah, langsung grosir gitu soalnya jualnya. Yaudahlah, alhamdulillah terbeli tuh salak harga 125K kalau gak salah. Pulangnya tuh yang berat. Tadi berangkat naik LG nggak bawa apa-apa sekarang pulang bawa satu karung gede salak. Salah di Pasar Gadang itu gak ada sinyalnya, aku kan niatnya mau pakai Grab, pakai promo OVO sekalian yang satu rupiah, eeh gak ada sinyal. Yaudah, aku keluar Pasar Gadang dulu cari sinyal, ibuku tetep di tempat penjualnya itu. Sekalinya dapat sinyal dan dapat mobil Grab, eeh si bapaknya gak mau ngangkut, takut kena angkot, hmmmmm, Ya Allllaaah. Akhirnya, kami memutuskan untuk pulang naik becak sampai ke perhentian LG lalu naik LG sampai depan rumah. Hari yang melelahkan sekali itu. Gak pernah terbayang olehku ngangkut beban seberat itu.

Berikutnya, setelah pulang, langsung dong aku lapor ke Pak Markus kalau salaknya sudah dapat 21 kg + tak fotoin tuh buktinya. LHAH MALAH BELIAU YANG KAGET DONG, wkwkwk. Banyak bener 21 kg, buat apa. Malah beliau bilang, bawa 3 kg saja, 2 kg salak pondoh, 1 kg salak Malang, kalau ada pertanyaan, silakan japri saya. Dari situ gue realize, Pak Markus kemarin typo, niatnya nulis 2 kg, eh kepencet jadi 21 kg. HMMMMMMMMMMMMMMMMM NISSA SABYAN 1 JAM. Yah, namanya udah terlanjur, yaudin lah, gue dkk bawa ke Thailand 4 kg (1 orang 1 kg), sisanya gue bagiin ke Indah, Rara, Hilda dan tetangga-tetangga gue. Hmm, siap-siap mabuk salak dah tuh Pak Sirichok. Aku juga berharap salaknya belum busuk sih pas nyampek di Thailandnya.

Oh ya, di lain sisi, sambil ngurus salak itu, aku, Indah dan Rara juga nukarin sangu kami untuk dikonversi ke Baht Thailand, BHT. 1 Baht sekitar 500 Rupiah. Sangu yang banyak dong buat beli oleh-oleh disana.

H-1 berangkat, kami meeting dulu dengan para pimpinan FMIPA untuk prosesi pelepasan. Untuk berangkatnya ke bandara, sebenarnya kami disarankan pesan travel bersama-sama agar uangnya bisa diganti oleh pihak FMIPA. Namun, karena pinginnya berangkat sendiri-sendiri bersama keluarga dengan mobil sendiri, akhirnya kami berangkat sendiri-sendiri. Hilda sebelumnya nawarin kami untuk menginap di rumahnya di Probolinggo lalu langsung berangkat ke sana, tapi karena aku mikirnya ngerepotin lalala, jadi aku, Indah dan Rara nggak mau. Otherwise, kami bertiga (aku, Indah, Rara) rencananya mau berangkat bersama naik mobil omnya Indah, eh karena Rara mau berangkat sendiri sama keluarganya, jadi yang tersisa aku berangkat sama Indah sekeluarga (emang nasib gue suka nebeng orang ya gini, gak punya kendaraan, wkwkwk).

Pelepasan Peserta Student Mobility oleh Pimpinan FMIPA
Aku dan Indah sekeluarga berangkat dari Malang ke Juanda sekitar pukul 01:00 malam, tanpa lupa membawa salak, wkwkwk. Aku semangat banget sumpaah ya Allah, exciting banget, lama nggak naik pesawat. Ini ketiga kalinya naik pesawat setelah sebelumnya naik pesawat gara-gara lomba Speedy Einstein SMP ke Bandung. Flightnya padahal jam 6 loh masihan, tapi yaudin lah, daripada telat. Masuk Bandara Juanda aku terkagum-kagum banget (belum pernah kesitu, pernahnya Abd, Sholeh, wkwkwk). Kelas internasional banget bandaranya lawan aku yang katrok ndeso, wkwkwk. Di bandara ini nggak ada pengecekan barang, cuma langsung angkut gitu aja di pos Garudanya sama ditimbang. Terus di bandara Cengkareng, aku dkk berhasil melewati perijinan imigrasi, pasporku dapat stempel untuk pertama kalinya, WOW.

Gerbang Keberangkatan Juanda

Bandara Juanda

Pintu Masuk Keberangkatan

Pos Check In Maskapai


Ruang Tunggu menuju ke Pesawat

Mobil Caddy gratis buat mobilitas penumpang Bandara Suhat


Pas naik pesawat, aku tambah amazed. Pesawatku Garuda Indonesia doong, pilihan FMIPA tercintaaah, wkwkwk. Enak banget pesawat Garuda ini, ada tabnya, jadi gak boring. Kalau aku dulu Sriwijaya gak ada gitu-gituannya, konsumsinya roti doang. Kalau di Garuda ini, flight pertama ke Cengkareng (Bandara Soekarno Hatta Jakarta) dikasih roti, flight kedua ke Bangkok dikasih lunch full set dong (ada appetizer + main course + dessert), ditawarin juga minum, bisa jus/susu/air/cola, dll. Enaaak banget pokoknyaaa, hmmm. Di pesawat, aku kedinginan banget gilaak. Masuk angin paraaah. Gimana nggak masuk angin, aku cuma pakai sendal doang dan kemeja, gak nyangka bisa duingin gitu, tau gitu, aku pakai jaket dan sepatu. Salah aku belum tau kan pas itu kalau bisa minta pinjem selimut ke pramugarinya, yaudah pulangnya gue pasti pinjem selimut daah, wkwkwk.

Tablet di Pesawat Garuda untuk Hiburan Penumpang
Alhamdulillah nyampek Bangkok sekitar jam 14:00 kalau nggak salah. Disana kami sudah ada yang njemput looo, Yaa Allah, kurang baik apa tuh orang-orang SUT Thailand, memperlakukan tamunya dengan sangaaat baik, semoga dibalas Allah yaa. Meskipun tahu kalau dijemput, kita malah bingung sendiri caranya keluar bandara, wkwkwk. Bingung harus ke imigrasi dulu atau ambil barang. Akhirnya kami berpencar jadi 2 grup, biar bisa dilakukan bersama dan menghemat waktu, aku dan Hilda coba ke imigrasi dulu, sementara Indah dan Rara muter balik cari barang kami.

Penampakan Pertama Kali Bandara Suvarnabhumi Bangkok
Nah, aku dan Hilda akhirnya ngantri bersama untuk meloloskan diri dari pengawasan petugas imigrasi. Antrinya puanjaaaang banget. Tiap orang bakal ditanyai dan difoto. Paling enak paspor Singapura kalau gak salah, ada pengecek otomatisnya, gak perlu antri panjang. Pas antri juga, kami baru sadar kalau pengambilan bagasinya ada di samping pengecekan imigrasi. Bingung lagi, mau cari Indah dan Rara, eh kok eman antrian, mau nghubungi juga gak bisa, kan SIM cardnya belum ganti Thailand, gak roaming lagi.

Alhamdulillah, antrianku dan Hilda berakhir, tapi kami masih panik bingung caranya memberitahu Indah dan Rara kalau kita harus ke imigrasi dulu, keluar pun juga kan gak boleh kalau udah masuk. Di lain sisi, aku dan Hilda berjuang untuk mencari barang-barang kami. Mulai dari sini, English modeku jadi ON, wkwkwk. Aku tanya ke orang-orang lokal situ dimana bagasinya yang dari Indonesia, kebanyakan gak paham, meskipun petugas customer centernya. Alhamdulillah nemu 1 orang yang paham, dan dengan mudah kami menemukan barang-barang kami. Indah dan Rara juga alhamdulillah sudah lolos dari pengecekan imigrasi.

Berikutnya, kami bersama-sama pergi ke standnya KLOOK (sebuah perusahaan agen travel Thailand) untuk mengambil simcard dtac yang telah kami pesan sebelumnya. Oh ya, sebelumnya aku, Indah dan Rara pesan simcard lokal Thailand melalui website dtac ini. Aku lupa harganya, pokoknya pas itu mbayarnya ruwet banget. Harus online dan pakai paypal / creditcard. Karena gak punya kenalan yang punya creditcard, dan untungnya dulu aku pernah buat akun paypal, akhirnya kami bayar pakai paypal. Ruwet juga ternyata sistemnya paypal ini, kita harus top up saldo dulu, lalu nanti dikonvert ke dollar. Top upnya pun nggak melalui bank, melainkan melalui transfer dari agen yang punya saldo top up. Yawes, aku cari di internet lah akhirnya tuh agen-agen penjual saldo paypal, transfer ke rekeningnya agen itu, dan alhamdulillah berhasil tanpa penipuan.

Balik lagi ke cerita, setelah berhasil mendapat simcard dan mengaktifkannya, kami pergi ke Starbuck bandara untuk menemui Ms Palm dan Ms Darlee. Sebelumnya, Hilda sudah me WA beliau agar menunggu kami yang sedang kebingungan ini, wkwkwk. Nyatanya ditungguin jugaa, Yaa Allah, mulia banget seh orang Thailand ini. Setelah ketemu, kami diberi map coklat gitu, isinya nametag, rundown kegiatan sama booklet yang berisi informasi tentang tempat-tempat yang bakal jadi destinasi kegiatan nanti. Kami juga diberi uang, lupa aku berapanya, kalau gak salah 200 BHT , itu dibuat cari dinner nanti, soalnya dari pihak panitia enggak nyiapin dinner. Kesanku seeh, orang ini masih buaeeek buangeeet, nguemong bettt, gak dikasih dinner, tapi malah dikasih duit buat cari sendiri. Kesempatan juga dong buat jalan-jalan, wkwkwk.


Dapat Rundown dalam Map Coklat

Dapat Petunjuk Destinasi dalam Map Coklat
Nggak hanya ketemu Ms Palm dan Ms Darlee, kami di bandara itu juga ketemu 3 peserta lain yang berasal dari China, hweee, bareng niih. Sebelum pergi ke hotel tempat kami pertama menginap, kami take foto dulu doong, buat report ke juragan, wkwkwk. Terus naik mobil, terus aku WOWWW BANGEEETT. GILAK TUH MOBILNYA, GAK TANGGUNG-TANGGUNG NIH SUT. Montore tak pikir koyok semacam travel-travel di Indonesia gitu yaa, ternyata gak guys. Mobilnya itu kayak semacam limosin tapi gak panjang malah, gilaak, kek mobilnya artis-artis, konglomerat gitu loo. Subhanallah, bener-bener dimanja banget sama SUT niih. Di dalam mobil, kami ngobrol seruuuu banget sama tuh peserta dari Cina, namanya Jun Ming, dan 2 lainnya aku lupa namanya siapa (fyi namanya orang China emang susah-susah pronouncenya, jadi susah hafal). Seruuu banget sumpahhh, rasanya pakai bahasa Inggris secara praktis yang bener-bener itu ternyata gini, asik bet, wkwkwk. Pertama kalinya dapat feel gitu, kalian juga harus pernah coba feel itu. Yaa meskipun kadang ada dari mereka yang anak China itu kurang paham dengan English kami, dia coba pakai semacam Google Translate gitu, Di China sendiri, gak ada Google loo ya, merekapun punyanya cuma FB dan WeChat, gak ada instagram, WA, dan sosmed lain. Kasian banget sebenarnya.

Foto Pertama Kali dengan Peserta dari China dan Ms Darlee

Mobil untuk Penjemputan dan Pengantaran Peserta

Mobil untuk Penjemputan dan Pengantaran Peserta
Finally, kami sampai di hotel kami, Bangkok City Suites. Oh ya, hawanya di Thailand ini panas dan lengket banget guys di kulit. Pas nyampek di hotel, kami langsung check in. Kami dipencar oleh panitia, tidak dicheck-inkan sekamar senegara demi membaurkan diri. Aku dapatnya sekamar dengan anak Filipina, Jan Telestino namanya. Namun, temannya Jan, Roxy, karena roommatenya belum datang (dikhawatirkan juga nggak jadi ikut) dan dia takut kalau tidur sendiri, maka si Jan ini pindah ke kamarnya Roxy, akupun jomblo (tapi gak lama kok).


Interior Kamar Bangkok City Suites Hotel
 Aktivitas pertama setelah nyampek hotel adalah tata-tata dan mandi. Harus mandi dong, kan udaranya pliket, ditambah juga hotelnya punya bathub, yaa harus didayagunakan, wkwkwk. Suwe gak adus bathuban rek akuu, terakhir pas pembinaan OSK 2015 di hotel Philadelphia, Batu. Setelah mandi, aku sholat, jamak ambek Dhuhur. Oh ya, kami juga disini baru ketemu Mita, peserta yang dari FIP. Kenalanlah kami dan dia, Kami semua akhirnya jalan-jalan bersama setelah podo adus kabeh, ngerasain aspalnya Thailand, Bangkok khususnya.

Jalannya semacam kota besar gitu hee emang, WAGELASEH, banyak gedung-gedung tingginya. Kami juga mampir ke 7 Eleven buat liat-liat. Nah, kami ini bingung cari makanan halal. Akhirnya kami memutuskan untuk ke MBK (sebuah mall di Bangkok, gak tau dimana). Selain bingung tujuan, bingung juga cara kesananya. Setelah jalan jauh, balik ke hotel buat tanya cara ke MBK, sama kali aja si hotelnya punya travel. Ternyata gak punya guys, kami disaranin naik taksi. Yaudin, kami cari taksi. Nah, taksi disini gak ada pangkalannya atau aplikasinya gitu, nomer juga gak tau kita, wkwkwk. Alhasil kami bermodalkan keberuntungan nyegat tiap taksi dan berharap kosong, wkwkwk.

Jalanan Kota Bangkok



Alhamdulillah dapat 1, langsung cuss ke MBK. MBKnya sendiri itu ternyata guedeeee banget guyss, gwelaaak, bisa ilang sumpah turis disana kalau kesasar, wkwkwk. Seumur-umur gue tahu mall ya cuma Matos, MOG, MCP sama Ciwalk, nah ini guedeee bett. Di latarnya itu udah ada orang jualan kek bazar CFD gitu, banyak macam makanannya keliatan enak-enak, tapi sayangnya, mahalnya gak ketulungan, wkwkwk. Di mallnya juga pastinya ada Mc. D, KFC, Pizza Hut yang udah jelas-jelas kita tau rasanya gimana dan rupanya gimana, tapi emang dasarnya kita mau explore makanan Thailand asli, jadi gak pilih itu deh.

Makanan Enak nan Mahal yang berada di luar MBK
Alhasil, kami memutuskan untuk pergi ke bagian Food Courtnya MBK. Disana ada lebih banyak varian menu guyss, wagelaseeeh, semacam luengkap bangett. Kebanyakan sebenarnya standnya ada yang campur sama menu babi sih, jadi kita carinya yang pure no pork. Pingin yang enak, tapi gak murah meriah (lebih sayang uang, wkwkwk), sayang bet. Pada dasarnya, aku dikelilingi oleh cewek-cewek yang ya lu tau lah, suka bilang "terserah" sampek bingung sendiri, wkwkwk, lha gue nya juga gak enak kalau ujug-ujug mau makan sendiri yang beda sama yang lain. Akhirnya, keterserahan ini berakhir oleh karena kami semua sepakat untuk mengikuti saran Mita pesan semacam nasi sup jamur. Di gambarnya sih kelihatannya seperti jangan kangkung gitu, belum tau rasanya pas itu.

Food Courtnya MBK

Pesenenan Sup Jamurku yang Ternyata Nggak Enak
Nah, sistemnya di foodcourt itu untuk pembayarannya, kita harus beli kartu gitu, lalu diisi saldo. Antrinya lumayan panjang. Alhamdulillah, berhasil mbayar dan pesananmu telah diantar. Makanannya? Aduhaiii gaess, SANGAT TIDAK SESUAI EKSPEKTASI, wkwkwk. MENGECEWAKAN SKALEE. Sumpah, ternyata makanannya itu cuma kayak nasi + telur dadar + sup bening yang aneeeh banget rasanya. Supnya ada seperti gambasnya gitu, kangkung dan jamur. Rasanya gak enak banget, kayak pait + pedes + asem. Masih mending sayur asem di Indo sumpah. Nasinya aja gak punel hee, enakan nasinya ibuku di Indo, wkwkwk. Gitu harganya sendiri 50K, wkwkwk. Itu udah yang paling murah loo yaa, paling gak enak juga, wkwkwk.

Udah deh, setelah pengalaman itu, kita kapok mau beli-beli makanan lain yang gak pasti, hari juga sudah semakin malam tidak terasa, so kami memutuskan balik ke hotel. Sholatnya njamak maghrib + isak. Pulangnya pingin naik taksi, eeh, cari taksi kosong yang supirnya mau nganterin susah bangett. Di sisi lain, banyak polisi yang razia di pinggir jalan MBK agar tidak ada kendaraan yang berhenti di pinggir jalan itu. Alhamdulillah setelah lama mencari dan setelah menanyai banyak sopir taksi, kami menemukan 1 taksi yang mau. And finally, we're back to hotel, yippiyy. Di hotel langsung cari air minum yang banyaak buat persediaan, terus tidur dah. Gue tidur di kamar sendiri, kasian banget gak tuh. Roommate gue yang hasil pertukaran dengan Roxy belum datang, dan ada kemungkinan gak datang mungkin. Yaudin daaah, santai aja, toh ya enak, kamarnya jadi milik gue sendiri.

Sekian ceritanya untuk keberangkatanku, entar akan aku lanjutkan untuk kegiatan hari pertamanya. Stay tune yaa!

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)






Minggu, 12 Agustus 2018

, ,

Alkisah di Balik Student Mobility FMIPA UM ku Tercintaaah

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

 Haii semuaaanyaaa, aku balik lagii. Mau cerita banyaaak tentang acaraku kemarin di Thailand. Iyaa, aku barusan balik dari Thailand membawa sejuta kenangan. Karena kenangannya berjuta-juta, ceritanya mau tak bagi menjadi beberapa part gitu. Nah, ini part pertama aku mau bahas tentang cerita prolog sebelum aku ke Thailand.

Once upon a time nih, Pak Ong, WD III FMIPA UM ngirim chat ke grup WA ONMIPA UM. Chatnya kalau aku gak salah inget isinya link gitu, kubuka linknya, linknya mengarahkanku pada pengumuman program PPL/KKN, PKL, student exchange dan student mobility yang diselenggarakan FMIPA UM. Langsung saja ya hati kecilku yang mulai tertarik ini mempelajari lebih lanjut tentang program ini. Disana dipaparkan bahwa untuk program PPL, destinasinya adalah Malaysia, berpartner dengan Universiti Teknologi Malaysia / Universiti Malaya gitu. Untuk PKL, student exchange dan student mobility, destinasinya lebih bervariasi, mulai dari kedua universitas di atas serta universitas dari Thailand yaitu Prince Songkla University, Yala Rajabhat University dan Suranaree University of Technology. Untuk deskripsi programnya, seperti yang kita tahu lah kalau PPL, PKL dan student exchange gimana. Kalau PPL dan PKLnya berdurasi sekitar 1 bulan, kalau exchange durasinya 1 semester.

Nah, yang jarang tahu adalah program student mobility. Barang apa sih student mobility itu? Ternyata, student mobility ini adalah program yang memfasilitasi mahasiswa untuk mengunjungi universitas tujuan dalam rangka mempelajari budaya disana. Sebenernya kalau menurutku sendiri, pengertian seperti ini luas banget yaa konteksnya. Aku sih ambil simpel aja. JALAN-JALAN rek intinya, wkwkwkwk. Durasinya sekitar 2 minggu - 1 bulan guys disana. Kemudian, dipaparkan juga disana bahwa untuk biaya-biayanya, FMIPA UM bakal mengcover biaya tiket pesawatnya PP looo. Untuk tempat tinggal, tenang aja, katanya sih insyaAllah bakal dicover universitas tujuan. Nah, biaya yang kita cover sekarang hanya tinggal makan dan transport di sana aja sih guys. Tuh, kurang apa dah program FMIPA ini, dabest lah pokoknya.

Habis mantengin deskripsinya, aku pantengin tuh alur pendaftaran dan seleksinya. Gilaaaak bangettt, Subhanallah, Maha Baik dikau FMIPA UMku tercintaaahh. Seleksinya hanya dengan seleksi berkas dan wawancara guys. Ditambah lagi ya, berkas yang dibutuhkan itu cuma sertif TOEFL (minimal 500 sih bilangnya), pas foto, surat ijin ortu dan ngisi google form. Gak ada biayanya sama sekali guysss, Ya Allah, suangar, we love you FMIPA UM. Nothing to lose lah ya buat mahasiswa pendaftar.

Dan lo tau guys, aku ndaftarnya itu GAK BONDO BANGET, wkwkwk. Aku kan nggak pernah ya ikutan tes TOEFL-TOEFL gituu dari lembaga tes gitu, jadi aku lampirin aja tuh sertif TOEFL hasil Tes Kemampuan Bahasa Inggris yang dulu diwajibin bagi maba UM, wkwkwk. Jan gak bondo. Untung aee yoo, nilai TKBIku itu 503. Terus, untuk pas fotonya, lebih gak bondo lagi guys, wkwkwk. Aku kan gak pernah tuh foto formal ke studio semenjak kuliah ini. Yaudin, aku donlod aja fotoku waktu daful dulu di siakad. Waktu itu, fotonya baru bisa keload kalau akses pakai wifi UM, langsung dah gue tancap ke UM nunut wifi buat donlod foto itu aja. Kalau surat ijin ortu, yaa gitulah, gampang, cuma tinggal minta ttd (ortuku aja belum tak bilangi ttdnya buat apa, wkwkwk. males aku tu soalnya kalau diinterview kek artis).

Gak cuma berhenti di situ aja guys keantusiasanku. Aku langsung ajak semua temen-temenku, mulai dari temen kelas sampai temen SMA yang juga kuliah di UM (Indah dan Rara). Aku sih awalnya mikir mau ngajak Gicho, Amanatul dan Ridho juga guys (temen SMA dan adek kelas yang jadi angkatan 2017), tapi di persyaratannya agak ambigu gitu, soalnya minimal harus semester 3. Nah, aku mikirnya, ini kan liburan antara semester genap dan ganjil, apa berarti mereka masih semester 2(?). Yaudin lah, nggak kuajak akhirnya mereka. Pokoknya aku getol banget menghasut temen-temenku buat ikut ituuu, apalagi Indah dan Rara yang udah menemaniku 5 tahun ini.

Agak susah sih ngehasut mereka, aura setanku dikuras banyak. Mereka kayak pesimis-pesimis gitu, agak minder juga. Udah kubilangi, metode daftarnya kayak aku aja biar gampang, gak bondo banget, NOTHING TO LOSE, tinggal pake sertif TKBI dan foto siakad, tetep aja mereka minder dan pesimis. Alasannya paling krusial sih nilai TOEFLnya dan biaya. Kalau nilai TOEFL, swantee ae wes, babah tah kene ndaftar masio dikeki minimal 500. Nggak diterima, yaudah. Sekali lagi, NOTHING TO LOSE. Bayangkan juga seperti ini, misal event ini pengumumannya kurang WOW (dan emang iya sih menurutku, yang tahu aja cuma sedikit, wkwkwk) dan para calon pendaftar sudah mundur duluan gara-gara ditarget TOEFL minimal 500, maka yang daftar kan akhirnya juga sedikit, peluang kita terpilih juga semakin banyak. Kalau kuotanya belum tercukupi, panitianya cari peserta gimana hayoo, ya ambil yang dari pendaftar lah walaupun TOEFLnya < 500. Gimana lagii cobak.

Kalau masalah biaya, santee lah wes, kan cuma ngecover makan dan transport disana. Paling-paling yaa sama kek Indo bagian Jakarta. Anggep aja ini liburan kita, toh cuma 1 minggu toh (kalau foya-foya). Udah dicover tiketnya gitu, secara, kurang apaaa. Kapan lagi bisa ngabisin uangnya UM, ups, wkwkwk. Pengalamannya juga harus diperhitungkan. Walaupun kita keluar uang (entah menurut kalian itu banyak / lumayan), kan feel yang kita dapatkan akan worth it, sebanding dengan itu. Aku aja mikirnya ibuku nanti pasti bela-belain utang nih buat sanguku, wkwkwkwk, wes gampang lah, pasti disupport e.

Akhirnya dari ceramahku panjang lebar itu, Indah dan Rara berhasil terhasut. Aku milih student mobility ke Malaysia, UTM Johor Bahru tepatnya sebagai destinasiku. Pertimbangannya, setelah kuriset, harga makanan di Malaysia lumayan murah sih, 15K an gitu. Dan apalagi Johor Bahru kan bukan ibukotanya Malaysia, jadi mungkin harganya lebih murah dari Kuala Lumpur. Untuk bahasanya, Malaysia juga kan memiliki rumpun bahasa yang sama dengan kita, Bahasa Melayu, jadi ya mudahlah komunikasinya. Malaysia juga mayoritas orangnya Muslim. Kalau Thailand, nggak pernah kepikiran sih. Pertama juga karena budayanya sana yang jauuuh banget dari keislaman (aku mikirnya banyak LGBT dan banci, wkwkwk, terus kawasannya freedom gitu kek Pattaya, dan belum lagi sulit nyari makanan halalnya kan) juga bahasanya yang kita harus pakai full English. Nah, meskipun TOEFLku nih 500an, tapi speakingku udah ambyar daah gara-gara lama nggak dilatih. Dari pertimbangan itu sih aku nggak milih Thailand, belum kuriset sebenarnya kalau masalah kurs dan harga pangan disana. Nah, temen-temenku tadi pun juga akhirnya mikir begitu.

Balik ke cerita pendaftaran, awalnya aku dulu nih yang coba daftar. Kan terus dapat nomor pendaftaran nih, aku dapatnya nomor 12. WAGELASEEEEH. Gilak, gilak, bayangin dong, aku yang daftarnya H-1 deadline ini dapat nomor 12, lha pendaftarnya berapaaa, sedikit banget saingannya, wkwkwkkw? Belum lagi itu kan mungkin kecampur sama program lain (PPL, PKL, student exchange), lhah yang pure student mobility berapa cobaa, wkwkwk? Anggep aja kita bagi sama rata, berarti 1 program 3 pendaftar, lha kuota untuk student mobilitynya sendiri aja 4 lo, yowes pasti lolos kabeh tah iki, wkwkwk.

Langsung yaa, dengan bangga kuberitahukan info ini pada Indah, Rara dan temen-temenku yang lain, tapi apa daya hasutanku kali ini hanya mempan ke Faula aja, temen offeringku, wkwkwk. Indah dan Rara juga akhirnya terbangun semangatnya melihat masa depan yang lebih cemerlang, wkwkwk. Optimismenya mulai naik. Akhirnya, ketiga temanku ini, mendaftarlah ke program itu.

Sambil nggarap PKM, hari pengumuman seleksi berkas telah tiba guys. Aku ngelihat pengumumannya sambil senyum-senyum setan dan hati sombong sedikit nih. Ya benar aja lah, kami pasti keterimanya, toh hasil dari seleksi berkasnya ini diterima 16 atau 20 peserta gitu, wkwkwk. Tuh kaan, walaupun TOEFLmu < 500, toh keterima-keterima aja tuh. Nah, saiki masalahe garek interview ne yo'opo wes, iki perlu dipusingkan, wkwkwk.

Jujur, waktu interview aku nggak ada persiapan khusus sih. Aku mikirnya sih interviewnya bakalan English lah yaa kemungkinan terburuknya. Persiapanku cuma monolog aja ke diri sendiri sih, sok-sokan nginggris gitu. Pas hari-H interview, ya Allah, ndredeg banget akuuu, wkwkwk. Waktu masuk ke ruangannya, terlihat Pak Husni dan Bu Vivi duduk disana. Ku nostalgia masa SMA waktu diinterview pake English gitu. Aku disini konteksnya kan cuma nyoba yaa, ya nothing to lose gitu rasanya, kuberikan semua yang kubisa aja pokoknya. Sesi wawancara berlangsung AGAK lancar. Yang ditanyakan yaa seputar diri kita sih. Apa hobi kita, apa keunggulan kita, apa minat kita, cita-cita kita, uniqueness kita, dll. Nervous banget sumpah akunya, wkwkwk, padahal atmosfernya ya kayak percakapan biasa, nggak serius-serius banget. Dan disinilah baru kusadari English speakingku ancurr banget, aku rasanya itu kayak: listening question -> translating ke Indo -> mikir mau jawab apa -> mikir English dari jawabanku, wkwkwk. Sumpah guys, penting banget emang ternyata kebiasaan kita berbahasa asing itu. Bahasa bukan ilmu kayak sains gitu yang kalau dicari di buku langsung ketemu, tapi bahasa harus sering dipraktekkan agar lancar digunakan. Bener banget sih emang sarannya Bu Vivi, aku harus cari partner yang bisa ngelatih English aku dengan speaking English everytime. Udah deh, dari hasil wawancaraku ituu, pesimis banget lah wes kalau lolos, pasrah dah gue. Lolos ya alhamdulillah, enggak yaa gapapa, nothing to lose, setidaknya aku bisa menjawab keingintahuanku: "Ada kesempatan nggak sih buat aku keluar negeri gratis?".

Hari-H pengumuman guys, ALHAMDULILLAH WASYUKURILLAH YA ALLAH, kok isooo jenengku katut ndek konooo, wkwkwk. Mikir opo Pak Husni ambek Bu Vivi, wkwkwk. Gak nyangka banget pokok, kok bisa kandidat dengan wawancara seburuk aku ini bisa dipilih. Aku langsung ngerasa berdosa banget ke Allah, kok bisa hambaNya yang penuh dosa ini dikasih nikmat besar, disayang banget, Ya Allah, maafkan hambaa. Wes, mulai dari situ wes, aku seneng bangett, bersyukur bangett. Btw, Indah dan Rara terpilih juga, tapi sayangnya Faula nggak. Demi meningkatkan skill speaking Engishku, aku buat grup WA dengan Rara dan Indah untuk koordinasi seputar program ini, dimana kami harus chatting dengan menggunakan full English dalam grup.

Hari demi hari berjalan, kami cukup sering sih mendapatkan koordinasi dari panitia seputar persiapan apa yang harus dilakukan dan kabar mengenai program kami. Sambil menunggu kabar dari UTM, universitas tujuan kami, kami diminta panitia untuk mengurus paspor. Pengurusan paspor ternyata gampang banget guys, sumpil.

Kita hanya perlu ke kantor imigrasi (di Malang ada di dekat Arjosari) setelah sebelumnya booking pendaftaran online. Sesampainya disana dengan membawa berkas yang diperlukan, kita hanya perlu mengisi form, mengambil nomor antrian, menunggu dan masuk ke kantornya. Di kantornya agak ruwet sih, kami kayak diinterogasi gitu. Bener-bener ditanya dengan detil apa keperluan kami keluar negeri, kemana dan mengapa. Kami saja sampai bolak-balik fotocopy berkas, terutama pengumuman hasil seleksi student mobility yang ada nama kaminya. Disana, fotocopy dan prin juga mehong. Masak FC 1 lembar aja 500 dan prin 2000. Pemerasan banget. Setelah semua proses administrasi selesai, kami diminta membayar biaya pendaftaran paspor ke rekening negara guys. Harganya 350K. Untung disana ada ATM BNI, jadi aku bayarnya lewat itu. Kalau bayar lewat agen di FCnya sana, pihaknya ambil bati 5K guys, mehong. Setelah semua proses itu, kami tinggal nunggu deh paspornya jadi. Seminggu kemudian, paspor kami jadi, langsung ambil deh, anti ribet-ribet lagi.

Paspor udah jadi nih, udah siap sih kami keluar negerinya. Tinggal persiapan fulus dan perlengkapannya aja, wkwkwk. Suatu hari, panitia ngundang kami untuk koordinasi lagi nih. Diberitakan bahwa si pihak UTM ini tak kunjung memberi balasan kepastian kapan dan bagaimana mereka dapat menerima kami. Di lain sisi, Pak Markus, dekan kami, barusan dari Thailand. Beliau mendapatkan kabar dari temannya, Pak Sirichok, kepala HI SUT bahwa SUT akan mengadakan Entrepreneurship Camp dan telah mengirim email pada HI UM beberapa hari yang lalu tapi tak kunjung dibalas. Dari Pak Markus inilah, HI UM akhirnya mengecek emailnya, yang ternyata undangan tersebut dikirimkan pada email lama HI UM. Di undangannya, pendaftarannya sebenarnya sudah ditutup beberapa hari lalu. Namun, dengan kekuatan nego Pak Markus ke Pak Sirichok, dibolehkanlah UM untuk mengirimkan delegasinya walaupun melewati deadline pendaftaran. Terus apa hubungannya sama aku?

Dari sinilah, panitia menawarkan kepada kami, peserta program student mobility untuk beralih ke program ini (sebenarnya konteksnya sama, tapi di acara ini dibumbui "Entrepreneurship" yang notabene bukan bidang kami sebagai saintis). Panitia saat itu juga memaparkan bahwa dalam acara ini, semua akomodasi termasuk makanan dan transport akan ditanggung oleh panitia penyelenggara. Peserta hanya akan dibebani ongkos transport PP ke Thailand (yang notabene akan ditanggung FMIPA UM). Nah loo, KURANG OPO WESS. Lamgsung wes, senyum-senyum pingin aku nang panitiane, wkwkwkk. Batinne panitiane, "Arek iki pasti gelemme", wkwkwk. GRATISSS CURRR, SEMUANYAAA, YA ALLAH, NIKMAT MANA YANG AKU DUSTAKAN. Kami diberi waktu sih oleh panitia untuk berpikir terlebih dahulu, mau ambil apa tidak.

Langsung dah, keluarnya dari gedung fakultas, aku langsung dengan tegas ngomong "YES" ke Indah dan Rara. Kami pun berdiskusi disana. Yaa, meskipun ya temanya Entrepreneurship, tapi lha gimana lagi, gratis loo ini, masak rejeki ditolak. Lagian si UTM belum tentu ngasih kabar secepatnya. Anggep aja kita niatnya belajar sesuatu yang baru, yaitu Entrepreneurship. Englishnya kan juga dengan ini akhirnya sangat terdayagunakan. Adventure dan tantangannya juga makin sip. Perjalanannya juga sekalian yang lebih jauh. MANTUL LAH POKOKNYA.

Akhirnya dengan itu, kami menyetujui untuk beralih ke program ini, begitu pun juga Hilda, peserta student mobility lain yang tujuannya ke Universitas Malaya. Tapi entah kenapa, peserta student mobility yang satunya lagi tidak ikut. Gak perlu dipusingin lah pokoknya. Btw kuotanya 5 setiap universitas. Nah, ternyata, satunya lagi dari UM mengirimkan anak FIP.

Liat aja nanti kelanjutannya gimana di part 2, bersama dengan cerita tragedi salak Pak Sirichok, wkwkwk. See youu.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Minggu, 29 Juli 2018

Kuliah Dasar-Dasar Kimia Analitik Beserta Praktikumnya

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah diberi kelonggaran waktu dan semangat buat nulis. Seperti di judul, hari ini saya akan mereview tentang kuliah Dasar-Dasar Kimia Analitik beserta praktikumnya sekalian. Kenapa kok saya rangkap? Ya biar panjang aja gitu apa yang mau diomongin, wkwkwk.

Topik yang dibicarakan di kuliah ini adalah analisis konvensional kimia, baik itu secara kualitatif maupun kuantitatif. Maksud dari konvensional disini adalah dalam proses analisis ini, dibutuhkan adanya reagen khusus dan pastinya terjadi reaksi antara reagen tersebut dan analit. Yang umum dan pastinya sudah kita tahu salah satu contohnya adalah titrasi asam-basa. Ternyata, titrasi itu nggak sebatas asam-basa aja lhoo, banyak juga yang lain aplikasinya, bisa disimak lebih jelas nanti di kuliah ini.

Dosen pengampu dari kuliah ini yaitu Bu Irma Kartika Kusumaningrum serta Pak Anugrah Ricky Wijaya. Sedangkan untuk kuliah praktikumnya diampu oleh Bu Irma juga beserta Bu Endang. Untuk pembagiannya, kuliah analisis kualitatif akan dibimbing oleh Bu Irma, sedangkan untuk analisis kuantitatif akan dibimbing Pak Ricky. Oh ya, mekanismenya gini guys, dalam seminggu itu kan ada 2 pertemuan, Pak Ricky 1, Bu Irma 1, jadi barengan gitu, nggak dibagi season awal siapa, season akhir siapa. Kalau praktikum mah, kedua dosen bersangkutan akan selalu hadir bersama saling mengisi.

DKA kuali bersama Bu Irma asik juga. Buku pegangan favorit beliau adalah VOGEL kawan. So, pastikan you buy vogel, both editions yaa, 1st and 2nd, di wilis banyak kok, jangan ragu nawar. Tugas awal, kita akan dibagi kelompok untuk presentasi beberapa bab pada buku tersebut. Kalau menurutku sih babnya agak aneh gituu, kurang nyambung, pendahuluan juga sih soalnya. Kemudian setelah presentasi, lanjut Bu Irma yang nerangin tentang materi kalian guys, jadi cukup fair nih, presentasinya divalidasi dosen. Sukak aku sama dosen yang nggak males-males buat nerangin gini. Setelah itu dilanjut ulangan gengs. Ulangannya agak menyimpang jauh yaa dari materi presentasi kita, wkwkwk. Sepuranya nih, aku lupa soalnya gimana, pokoknya tentang studi kasus lah.

Season kedua DKA kuali membahas tentang golongan-golongan kation logam dan anion. Per golongannya akan dibahas per minggu guys. Pastinya kalian nanti disuruh buat diagram pemisahan kation per golongannya dan pereaksi spesifiknya. Misal, kation golongan I, pereaksinya kan HCl. Setelah itu, endapannya dipanaskan dulu biar Pb nya larut (Pb memiliki Ksp lebih tinggi), kemudian untuk memisahkan Ag dan Hg, diberikanlah amonia. Gitu salah satunya. Bu Irma di season ini sering memberikan catatan dengan mendikte guys, so pastikan kalian nulisnya cepet, atau kalau nggak bisa direkam aja. Untuk ulangannya enak guys, kalian bisa open VOGEL. Vogel only tapi ya kayake. Tapi di vogel aja sudah lengkap kok. Ulangannya itu semacam deskripsi langkah-langkah analisis. Misalnya nih, "Suatu sampel akan diuji kandungan kationnya, sampel tersebut pada mulanya diberi ... untuk menganalisis kation golongan I. Pada langkah ini, terbentuklah endapan A dan filtrat B. Endapan A kemudian dipanaskan, kemudian disaring membentuk filtrat C. Filtrat C dianalisis menggunakan ... dan membentuk endapan. Dapat diduga bahwa dalam sampel mengandung ..." Soalnya sebenarnya isian singkat guys, jadi kalian tidak diperbolehkan menjawab belibet, Bu Irmanya sendiri juga akan males mbacanya.

Selanjutnya, untuk DKA kuanti, agak banyak dramanya yaa kalau menurutku. Di perkuliahan, Pak Ricky sering menuliskan materi-materi gitu guys, kadang juga menampilkan PPT, kadang juga kita yang disuruh presentasi. Pak Ricky juga sering memberikan latihan soal dengan mendiktekan soalnya. WARNING nih guys buat kalian: POKOKNYA, KALAU PAK RICKY NGASIH TUGAS, KALIAN HARUS SIAP-SIAP SUDAH MENGERJAKAN. Entah diberitahu atau tidak bahwa tugasnya akan dikumpulkan dan dinilai, semua tugas Pak Ricky adalah wajib hukumnya, dan kemungkinan besar ditagih. Pernah nih sekali, sekelas terjerat kasus. Pak Ricky tidak memberitahukan kami secara eksplisit bahwa tugasnya untuk dikumpulkan, ya sudah, akhirnya tidak dikerjakan yaa. Lha kok, minggu depannya ditagih guys, dorrr. Ya sudah, dari situ, satu poin bagi kami telah mengecewakan beliau. Untung aja jamnya Pak Ricky di hari Senin pas beliau puasa, jadi marahnya nggak terlalu.

Mengenai ulangan, aku males banget nih kalau ulangan DKA kuanti. Emang bener sih, Pak Ricky kalau kasih soal nyambung dengan materinya, tapi beuuh perfeksionis banget guys. You should aware this. Kalau ulangan titrasi gitu yaa, kalian kan disuruh gambar sketsa titrasinya gimana gitu yaa, kalau kalian kurang nulisin indikatornya apa yaudin, dapet skor cuma 1 (bonus nulis) meskipun yang lain benar. Nggak sukaku juga tentang metode koreksinya. Masalahnya Pak Ricky kalau ngoreksi ulangan itu diserahkan ke mahasiswa di kelas itu sendiri. Jadi saling ditukar. Nah, yang namanya mahasiswa kan beragam yaa, standar ngasih nilainya kan juga beda-beda, ada yang pelit, ada yang loman, dll. Lagian meskipun sudah dikasih rambu-rambu jawabannya bagaimana, bisa aja si jawaban yang salah mungkin ditolerir, vice versa. Pernah nih suatu ulangan, punyaku dikoreksi temenku. Menurutnya, jawabanku bener semua, padahal waktu ngoreksi bersama itu, aku yakin punyaku ada yang salah. Tapi di lain sisi, Pak Ricky meyakinkan mahasiswanya sih kalau beliau bakalan ngoreksi lagi dari koreksian kita itu. Wallahu a'lam bener dilakuin atau enggak, percaya aja deh pokoknya. Tipsku kalau menghadapi dosen perfeksionis begini sih kalian jangan expect too much, nentang too much, nanti jadi kesel sendiri. Udah, ikutin aja arusnya beliau, niatin aja ibadah nyenengin orang. Kalian juga jangan perfeksionis juga guys, tukaran moro ngkok, wkwkwkwk. Tapi kalau diamati gitu yaa, Pak Ricky ini orangnya religius banget. Tapi ya lucu aja, kan ada cewek cantik di kelasku namanya Desi, eh dijuluki "MODEL" sama beliau, wkwkwk. Terus pas ulangan terakhir, diminta remidinya ngerangkum kuliah umum di O1, pas liburan lagi, ya males sih kalau aku. Nilaiku sih alhamdulillah sudah bagus yang kuali, yang kuanti jelek 1, ya biarin aja wes kalau aku, toh juga aku nggak berharap banget nilai bagus di kuliah ini. IPK bukan segalanya ya guys, pengalaman pokoknya yang terpenting.

Nah, gue ngelupain materi bahasannya nih dari tadi, maap maap. Di DKA kuanti ini kita akan membahas tentang gravimetri, titrimetri (asidialkalimetri, argentometri, iodometri, redoks, kompleksometri), kayaknya sih itu aja. Kemudian kalau tentang praktikumnya, alhamdulillah mudah guys, kalian akan mempratikkan langsung teori yang kalian dapat di kuliahnya. Tapi yaa gituuu, agak-agak mbulet kalau analisis kualitatif lima golongan kation. Dokumen praktikumnya (jurnal, lapra, lapres) juga akan banyak dihiasi oleh reaksi-reaksi, you can find it on Vogel absolutely. Untuk ujiannya, sakilingku seh mek onok UAS yoo. Di situ kalian akan diminta menganalisis kation apa yang ada dalam suatu sampel. Alhamdulillahe golongan I langsung nemu. Kemudian juga ada sesi interview tentang DKA kuantinya. Oh ya guys, di DKA ini menghafal warna-warna perlu juga lhoo, pastikan kamu bisa menghafal yang umum-umum yaa. Nih juga kulampirkan file-file ebook kalau mau download.

Alhamdulillah juga ini ada beberapa contoh pretest praktikumnya yang sempet dibagi. Kadang juga sempet nggak ada pretestnya. Check this out aja deh:


Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Sabtu, 28 Juli 2018

Kuliah Ikatan Kimia, Langganannya SP

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Hayoo, siapa yang nungguin aku nulis blog lagii? (kok puedeee.. wkwkwk) Maafin yaa semuanya baru lanjut nulis blog ini, aku akhir-akhir ini soalnya sedang sibuk, sibuk main PKM (nanti insyaAllah tak ceritakan hecticnya PKM).

Okay, back to this, kali ini aku mau lanjut review matkul lagi, masih banyak ee soale. Yang semester 3 kurang 4, yang semester 6 kurang 6. Kali ini, aku bakal cerita mengenai matkul "Ikatan Kimia", or you can call it "IKIM". Di Kimia UM sendiri, matkul ini kesannya menakutkan, dan juga banyak yang SP mengulang matkul ini.

Di kelasku, matkul ini diampu oleh Pak Ida Bagus dan Pak Effendi. Sebenarnya ada 2 kelas murni lagi sih yang diampu juga oleh beliau berdua. Kalau kelas pendidikan, di semester 2 dapat matkul ini, tapi kalau murni di semester 3. Seperti namanya, matkul ini membahas berbagai jenis ikatan dalam kimia, mulai antar atomnya sampai antar molekulnya. Atom dan molekul aja udah punya ikatan lo, masak kita enggak? wkwkwkwk. Oh ya, alhamdulillah sekali yaa matkul ini ada bukunya tersendiri, dikarang oleh Profesor kesayangan kita semua, Prof. Effendy. Pokok kalian harus beli versi orinya, karena buku itu bermanfaat banget bagi kehidupan nusa dan bangsa.

Season pertama matkul ini diampu oleh Pak Ida, menyajikan materi sejarah fisika klasik hingga modern, unsur simetri, term simbol, teori orbital molekul. Cara mengajarnya Pak Ida yaa tau sendiri lah, written on the white board. Catatannya pun setiap tahun sama plekk, sampek kalau kalian pinjem kakting pun akan sama, wkwkwkwk. Kalau aku males nyatet sih, kan udah ada bukunya, liat disitu aja, lagian alhamdulillah juga Pak Ida nggak minta catetannya dikumpulin.

Untuk ulangannya sendiri, Pak Ida menuliskan di papan tulis, lalu tinggal dijawab deh sama mahasiswanya. Ulangannya connect kok sama apa yang telah diajarkan, yang keluar yaa: simetri unsur dari molekul apa gitu, terus efek fotolistrik itu gimana, nentuin term simbol, buat diagram tingkat energi dari molekul apa sesuai TOM. Eh tapi sumpah, meskipun empat atau lima soal gitu, njawabnya lama cuy ternyata. Aku awalnya ngira kalau waktuku bakal cukup, eh ternyata tidaqq temann. Salah aku nggak punya jam tangan ya buat estimasi waktu, pas dibilang "WAKTUNYA SUDAH SELESAI", langsung kagetlah aku karena kurang satu soal. Akhirnya dengan cepet-cepet kutuliskan jawaban soal terakhir itu di kertas ujiannya dengan tulisan terjelek dan tercepatku.

Kemudian, untuk season kedua, pastinya yang ngajar Pak Eff. Kuliahnya seputar TIV & VSEPR, GAM, sifat koligatif dan ikatan ionik. Sebenarnya materi ikatan logam juga masuk, tapi karena keterbatasan waktu, jadi dilempar ke semester 4 di kuliah Anorganik Fisik. Style mengajarnya Pak Eff yaa seperti biasa itulah, menerangkan tentang bukunya dengan sangat amat detail dan jelas. Disini, kalian bisa akses sedikit tentang materinya yang Pak Eff sempat dibuatkan PPTnya dan contoh-contoh soal ulangannya dari tahun ke tahun.

Untuk, ulangan tahun 2017, bisa dilihat, seperti ini contohnya:


Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Minggu, 03 Juni 2018

Kimia Fisik Bukan Melulu Tentang Kerasnya Fisika

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

Balik lagi nih aku akan membahas review kuliahku di semester 3. Kali ini kuy bahas Kimia Fisik I. Namanya aja ada nomer 1nya, berarti pasti bakalan ada yang kedua. Nah, di kuliah ini dosen pengampunya di offeringku adalah Pak Sumari dan Bu Nazriati. Beuuuh, duet combo spesial lovable nya lah dua dosen ini. Sesuai judulnya, karena diajar duet dosen yang lovable ini, KF terasa menyenangkan. Sumpah, aku dulu itu mikirnya KF itu Kimia + Fisika. Nah, aku udah terlanjur nggak suka fisika nih di SMA gara-gara gurunya gajes dan galak, padahal SMP seneng banget, aku aja sampek sering ikut olimnya fisika SMP. Dari situ mindsetku ke fisika jelek deh, keimbas juga ke Kimia Fisik. Eeeh ternyata, ndilalah, uwenaak banget yang namanya Kimia + Fisika ini, gak kerasa fisikanya, wkwkwk. Aku jadi cinta banget sama bidang ini.

Kuliah KF I membahas tentang gas ideal dan gas nyata, termodinamika (sedikit, karena kuliah termo pun ada sendiri, wkwkwk), kesetimbangan kimia dan kesetimbangan fasa. Bagiannya Pak Sumari adalah membahas tentang termodinamika, sementara kesetimbangan kimia dan fisika akan dibahas oleh Bu Nazriati. Kuliah ini bakalan santai, asik, tenang, kalemm banget guyss, secara yaa diampunya oleh dua dosen favorit. Pak Sumari sudah terkenal akan kebaikannya, yang selalu memudahkan mahasiswa. ULANGANNYA PAK SUMARI SELALU OPENBOOK REEEEK. Kebayang kan, betapa tersayangnya ayah PAku ini, wkwkwk. We love youu Pak. Di sisi lain diperkuat juga oleh Bu Naz yang selalu perhatian kepada semua mahasiswanya. Di kelas, lo bakalan serasa seperti les-les an, dimana Bu Naz akan setia memantau, berkeliling kelas untuk mengajari mahasiswa-mahasiswa yang kesulitan. PEKA BANGET SUMPAAH.

Di kuliah KF I ini, kok rasa-rasanya nggak ada tugas yaa, wkwkwk. Eh ada seh, pernah waktu itu Pak Sum ngasih tugas buat nambah-nambah nilai, tapi selebihnya kayake nggak rasa tugas. Pak Sum tipenya kebanyakan mbahas e-book, lalu latihan soal seperti di e-booknya. Jadi biasain aja latihan-latihan soal setipe itu, kalau mau download juga pembahasan latihan soal di e-book buat jaga-jaga siapa tau kamu nanti yang ditunjuk buat ngerjain ke depan. Bu Naz tipenya banyak latihan. Ditampilkan soal di LCD gitu, terus satu kelas ngerjain, yang nggak bisa disamperin Bu Naz buat diterangin. Terus kan kebetulan materinya kesetimbangan fasa, jadi ya latihan nggambar diagram fasa gitu, mulai yang cair-uap sampai padat-padat-padat. Asik kok, serasa jadi kelas nggambar kuliahnya.

FYI juga guys, di kuliah KF I ini, pastikan kalian sudah memiliki skill untuk menghitung regresi linear di kalkulator, karena bakalan banyak banget persamaan, soal-soal yang mengaplikasikannya. Pastikan juga kalkulator saintifikmu memiliki fitur itu ya guys, dan pastinya kalian harus bisa dan paham menggunakannya. Percuma kan ya kalau punya, tapi orangnya gak bisa, wkwkwk. Bagi yang belum punya kalkulator saintifik, bisa nih baca ini buat inspirasi mencari kalkulator saintifik: http://renobenzenasa.blogspot.com/2017/12/cari-kalkulator-scientific-review.html. Bagiku sih, mending beli yang bagus sekalian, tapi fiturnya lengkap, jadi nggak sia-sia deh.

Oh ya, masalah ulangan seperti yang kujelaskan tadi, Pak Sumari kalau ulangan selalu openbook, so keep calm ya. Kalau Bu Naz, nggak mau tuh yang namanya openbook, tapi beliaunya sering ngadain remed kok kalau nilaimu dirasa kurang. Ulangannya juga pasti dibagi lagi atau dikasih tau nilainya. Sayang banget waktu KF I ini, aku dimasuki dosen PPL dari S2 waktu materi kesetimbangan kimia, jadi serasa kurang gitu feelnya. Alhasil kesetimbangan kimianya kurang bagus nilainya. Tapi beruntung, Bu Naz penyelamat, mau review lagi tentang materi itu dan ngeremed yang jelek-jelek nilainya.

Untuk buku, Pak Sumari terbiasa pakai Atkins. Buku lain lupa ya aku pernah dipakai atau tidak. Nah, nih kalian bisa download disini untuk buku Atkins edisi ke 9 nya dan juga ada pembahasan soalnya. Kemudian, kalau Bu Naz sepertinya memakai buku KF I kuning di perpus fakultas, you get it free. Oh ya, jangan sungkan-sungkan minjem lama di perpus fakultas, karena lo tidak akan dikenakan denda, wkwkwk. Tambah kalau pinjem pakai KTP aja ninggalnya, biar KTMmu masih bisa dipakai di perpus pusat. Berikut juga ada beberapa contoh latihan dari Bu Naz yang nggambar diagram fasa (disini). Ada juga nih format diagram Terner yang pastinya kamu butuhin banget buat nggambar diagram fasa 3 komponen dan buat ulangan (disini). Kemudian nih, aku ada lembar jawaban UASnya Bu Naz tentang diagram fasa, bisa buat kalian belajar:







Mungkin sekian yaa netizen, cerita saya tentang kuliah ini. Lanjut ke review berikutnya yaa.

Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)

Sabtu, 02 Juni 2018

Jantungku Berdegup Kencang, Inikah Cinta?

Assalammualaikum wr. wb.
Bismillahirrohmanirrohim

 Lama nggak ketemu nih. Liburan sudah jalan, waktunya proyek penulisan blog dilanjutkan. Nah, dari judulnya, bisa dikira-kira kalau aku mungkin saja menulis tentang cinta. Tapi, well yes, bolehlah dianggep gitu, karena sebenarnya aku mau ngelenjutin review tentang mata kuliahku. Ini starternya yang semester 3 yaa. Kuy cus, I present "Anorganik Deskriptif".

Kuliah Anorganik Deskriptif ialah mata kuliah dalam lingkup anorganik yang membahas unsur-unsur dalam tabel periodik secara deskriptif. Yang dibahas bisa mulai sejarahnya, sifat-sifatnya, reaksi-reaksi, kegunaan dan keunikannya. Semua unsur dibahas dalam perkuliahan ini kecuali deret lantanida dan aktinida.

Masuk ke judul. Mengapa kok aku memilih judul ini? Ini jawabannya:
Dari tadi aku belum cerita mengenai dosen pengampunya. Well Ibu Dr. Fariati, M.Sc. lah pengampunya teman-teman sekalian. Sudah rahasia umum di Kimia UM bahwa beliau sering "dirasani" mahasiswanya, wkwkwk, hayoo ngakuuu. Terkenal dengan keangkeran, kejudesan dan kegalakannya, para mahasiswa mungkin berpikir dua kali untuk mengambil kelasnya. But you know what, I see something bright after know her deeper. Let's talk about it!

Awal mula cerita dari KRS dulu. Dari 3 kelas kimia murni, semua Andesnya ternyata diisi Bu Fa, so there is no other choice. Pastinya kamu tidak akan bisa menghindari takdir pertemuan itu kawan, wkwkwk. Dibuat ridho aja akhirnya. Awal kuliah, entah mengapa selalu saja hati ini berdegup kencang, perut terasa berbeda dan bagaimanapun harus dijalani kan yaa.

Pertemuan pertama diisi dengan tes menggambar kerangka tabel periodik tanpa melihat tabel periodik. Ditemukan ternyata banyak mahasiswa yang salah menempatkan golongan transisi di periode 3, termasuk aku, harusnya kan periode 4 ya, toh kulit terluarnya 4s. Lanjut setelah itu, kalau nggak salah mbahas tentang definisi-definisi yang biasa kita kenal di SMA, seperti atom, molekul, ion, nomor massa, massa atom relatif, massa molar, dll. Disini Bu Fa sering "membadeki" / memberi tebakan pada mahasiswa. Sebisa mungkin dijawab lah, biar kelasnya nggak sepi dan bisa-bisa dimarahi, wkwkwk.

Selanjutnya, Bu Fa memberikan klasifikasi tentang materi dan reaksi. Dituliskan di papan bagaimana kerangkanya, dan para mahasiswa diminta untuk mengisinya. Enggak ditagih sih tugas ini, tapi sering dibahas dan kalau kamu nggak siap jawabannya, bakalan ... deh, wkwkwk. FYI, tugas dari matkul Andes ini masuk prioritas pertamaku, sumpah, as always. Kenapa? Ya karena ujung-ujungnya bisa kemungkinan berabe kalau nggak dikerjain, meskipun sebenarnya tidak ada tugas yang ditagih.

Nah, agak pertengahan gitu, barulah Bu Fa memberikan tugas semacam proyek gitu. Satu kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok yang akan mempresentasikan TIAP UNSUR dalam tabel periodik. Secara kalkulasi, satu mahasiswa bakalan mempresentasikan 3-4 unsur. Sebenarnya tugas ini dibagi 2 kloter sih, kloter pertama membahas nonlogam dan kloter kedua membahas logam. Waktu itu, aku dapatnya kelompok golongan 13 dan 5. Golongan 13 aku presentasi tentang Indium, lalu golongan 5 nya aku presentasi tentang Vanadium dan Tantalum.

Presentasinya memuat tentang sejarah penemuan, pembuatan/pemurnian, sifat-sifat, data fisika, data kimia, contoh senyawa, contoh campuran dan aplikasinya. Dari tugas ini, aku belajar banyak banget bagaimana cara menyiapkan presentasi dan mempresentasikannya dengan baik sekali.

Mayoritas kuliah ini diisi dengan tugas presentasi. Bayangkan saja, 1 pertemuan digunakan untuk presentasi 1 golongan tabel periodik sekaligus dengan tanya jawabnya. Oh ya, kamu kalau mau dapet nilai bagus yang sering-sering tanya, karena selalu dicatat penanya-penanya siapa saja, dan pasti tambahan poin deh. Di lain sisi, aku mau pesen kalau ambil matkulnya Bu Fa usahakan yang tidak sebelum istirahat / pulang (alias jangan ambil yang jam ke 5-6 / 9-10), karena bisa-bisa pulangmu / istirahatmu molor, karena keasikan didongengi, wkwkwk. Dan kamu pasti takut kan kalau mau nyetop kuliahnya. Sering lo aku itu pulang maghrib-maghrib karena keasikan diceritani, sering juga nggak istirahat karena dipakai Andes, wkwkwk.

Tapi di sisi lain, Bu Fa itu dosen yang uenak banget. Kamu akan suering banget dengar cerita-ceritanya, entah itu pengulangan apa nggak, wkwkwk. Aku selalu duduk depan kalau Andes, memberanikan diri untuk menjadi garda terdepan menghadapi Bu Fa, wkwkwk. Biasanya cerita-ceritanya Bu Fa lucu-lucu (bagiku seh), dan aku selalu tertawa terpingkal-pingkal (neglecting how scared I am). Banyak juga ceritanya yang inspiratif-inspiratif yang berkesan. Ya pokok kalau diajar Bu Fa sih kuncinya kita perhatikan saja semua yang disampaikan, termasuk cerita-ceritanya. Tanggapi dengan baik, respon dengan wajar karena sama halnya seperti kita, dosen pun ingin feedback dari penyampaiannya. Jangan takut untuk berekspresi, mengungkapkan apa yang ada, jangan takut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan / badekannya, nanti malah sepi kelasmu. Jangan menyerah untuk menjawab salah, dan jangan semua perkataan Bu Fa diambil hati. Karena itulah Bu Fa, likely same with me, ceplas ceplos kalau ngomong, kalau bercanda, tapi asik sumpah.

Dari aku yang pertama berdebar-debar saat mau masuk kelas Andes, berubah menjadi aku yang sekarang kangen dengan cerita-ceritanya Bu Fa. Dari suasana kelas yang awalnya suram, berubah menjadi riang penuh tawa. Oh ya, kalau bahas ulangan, insyaAllah ulangan-ulangannya Bu Fa gampang kok. Sebelumnya, Bu Fa pasti sudah memberi rambu-rambu, kisi-kisi apa aja yang bakal keluar. Kalau UTS kemarin yang keluar definisi-definisi, reaksi-reaksi, cara pembuatan unsur, senyawa dan campuran yang kalian presentasikan. Untuk UASnya, formatnya mengisi tabel, dari 10 golongan pada golongan transisi, kita identifikasi mana yang oksidanya oksida asam, oksida basa, oksida amfoter, dll beserta reaksi-reaksinya jika dilarutkan dalam asam/basa, kemudian juga sama pembuatan-pembuatan.

Sekian cerita dari aku seputar Anorganik Deskriptif, mata kuliah yang simpel sebenarnya, tapi kitanya aja yang udah keburu takut dosennya, wkwkwk. Nikmati ajaa, toh nanti ya kangen.


Wassalammualaikum wr. wb.
(OJOK MEK DIDELOK TOK POO REK, KOMENEN PISAN TALAH)